mengajarmerdeka.id – Bayangkan suasana kelas Prakarya yang berbeda dari biasanya. Bukan sekadar memasak di dapur sekolah, tetapi siswa berkolaborasi untuk merancang produk pangan, menguji kandungan gizinya, membuat label kemasan, bahkan mempromosikannya lewat media digital.
Inilah wajah baru pembelajaran Prakarya Pengolahan di era Kurikulum Merdeka belajar dengan pendekatan Deep Learning yang menggabungkan kreativitas, sains, dan kewirausahaan.
Di tengah perubahan zaman dan tantangan industri 4.0, pelajaran Prakarya tidak lagi dianggap pelengkap. Justru, mata pelajaran ini menjadi wahana pengembangan keterampilan hidup dan karakter mandiri. Kurikulum Merdeka menempatkan siswa sebagai subjek utama yang belajar melalui pengalaman langsung, eksplorasi ide, dan refleksi diri.
Melalui perangkat ajar berbasis Deep Learning, pembelajaran Prakarya Pengolahan Kelas 10 kini berfokus pada proses berpikir mendalam bukan sekadar mengikuti resep, tetapi memahami prinsip pengolahan, nilai ekonominya, dan dampaknya terhadap lingkungan.
Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan untuk Kelas 10 SMA/MA, silahkan melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 10 SMA/MA
Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan merupakan dokumen pembelajaran yang dirancang untuk membantu guru menghadirkan pembelajaran yang kontekstual, reflektif, dan berbasis proyek. Konsep Deep Learning di sini bukan tentang kecerdasan buatan semata, tetapi tentang deep understanding pemahaman mendalam yang menghubungkan teori dengan praktik nyata.
Perangkat ini berisi modul ajar, lembar kerja siswa, asesmen autentik, serta panduan refleksi. Setiap komponennya disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila, seperti mandiri, kreatif, dan bernalar kritis.
Tujuan utamanya adalah agar siswa tidak hanya bisa mengolah bahan pangan, tetapi juga berpikir seperti inovator: menemukan ide baru, menganalisis proses, dan menilai keberlanjutan produk yang mereka hasilkan.
Agar pembelajaran terarah dan sesuai standar, perangkat ajar ini terdiri atas beberapa elemen penting:
Prakarya Pengolahan dengan pendekatan Deep Learning menekankan pembelajaran berbasis masalah dan proyek nyata. Guru tidak hanya mengajarkan resep, tetapi menantang siswa untuk berpikir lebih jauh: mengapa bahan ini digunakan, bagaimana dampak ekonominya, dan apa alternatifnya yang lebih berkelanjutan.
Ada beberapa prinsip utama dalam penerapan Deep Learning di Prakarya:
Misalnya, Guru Prakarya, Pak Arif, mengajak siswa Kelas 10 untuk membuat proyek bertema “Inovasi Pangan Lokal Ramah Lingkungan.”
Langkah pembelajarannya:
Dengan metode ini, pembelajaran menjadi hidup. Siswa bukan hanya menghafal teori pengolahan, tetapi merasakan sendiri proses kreatifnya dari awal hingga akhir.
Menurut penelitian dari Journal of Educational Research and Innovation (2023), penerapan pembelajaran berbasis Deep Learning di mata pelajaran vokasional seperti Prakarya mampu meningkatkan kreativitas siswa hingga 42%.
Selain itu, laporan UNESCO (2024) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dan refleksi mampu meningkatkan retensi konsep hingga 60% lebih baik dibandingkan metode tradisional.
Fakta ini membuktikan bahwa pendekatan Deep Learning bukan hanya tren, tetapi juga strategi efektif untuk menumbuhkan kecerdasan praktis dan emosional siswa.
Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 10 mendukung pembentukan enam dimensi utama Profil Pelajar Pancasila:
Guru sering menghadapi kendala seperti keterbatasan alat praktik, waktu pembelajaran yang singkat, dan kesulitan mengukur penilaian proyek. Namun Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas bagi guru untuk menyesuaikan konteks lokal.
Solusinya, guru dapat bekerja sama dengan UMKM setempat, komunitas kuliner, atau memanfaatkan dapur rumah sebagai laboratorium sederhana.
Selain itu, penggunaan platform digital seperti Merdeka Mengajar dapat membantu guru berbagi ide perangkat ajar dan praktik baik antar sekolah.
Salah satu aspek menarik dari pembelajaran Prakarya adalah integrasinya dengan kewirausahaan. Melalui proyek pengolahan, siswa dapat belajar menghitung biaya produksi, menentukan harga jual, hingga membuat konten promosi digital.
Teknologi juga menjadi bagian penting. Misalnya, menggunakan aplikasi AI untuk merancang label produk, membuat video tutorial pengolahan, atau memasarkan produk di platform simulasi online. Dengan pendekatan ini, siswa belajar bahwa teknologi bukan sekadar alat, tetapi mitra dalam berkarya.
Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka bukan sekadar panduan mengajar, melainkan peta menuju pembelajaran yang autentik dan berdaya guna.
Melalui pendekatan mendalam ini, siswa tidak hanya belajar mengolah makanan, tetapi juga mengasah kecerdasan berpikir, kreativitas, dan tanggung jawab sosial.
Guru menjadi fasilitator yang menuntun siswa menemukan makna dari setiap proses, bukan sekadar hasil. Dan inilah esensi Kurikulum Merdeka: memberikan ruang bagi guru dan siswa untuk merdeka belajar, bereksperimen, dan berinovasi.
Situs pendidikan seperti mengajarmerdeka.id berperan penting sebagai sumber inspirasi dan kolaborasi bagi guru-guru di seluruh Indonesia. Karena dari dapur sekolah, kita bisa menyalakan api kreativitas yang membentuk masa depan generasi emas Indonesia cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi dunia.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com