mengajarmerdeka.id – Pendidikan di abad ke-21 menuntut siswa untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menciptakan solusi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Di sinilah pentingnya mata pelajaran Prakarya Pengolahan.
Bagi siswa SMA/MA, khususnya kelas 12, pembelajaran ini menjadi jembatan antara kemampuan akademik dan keterampilan hidup.
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, Prakarya Pengolahan tidak sekadar melatih kemampuan membuat produk makanan, minuman, atau hasil olahan lain.
Lebih dari itu, pelajaran ini membentuk karakter wirausaha, rasa tanggung jawab, serta kemampuan berpikir sistematis.
Dengan dukungan perangkat ajar berbasis Deep Learning, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam, personal, dan berbasis data.
Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan untuk Kelas 12 SMA/MA, silahkan melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 12 SMA/MA
Perangkat ajar Deep Learning adalah seperangkat rencana dan sumber belajar yang menggabungkan prinsip pembelajaran mendalam dengan teknologi kecerdasan buatan.
Dalam konteks Prakarya Pengolahan, perangkat ini membantu guru dan siswa memahami konsep dari hulu ke hilir mulai dari bahan mentah, proses produksi, hingga pemasaran produk.
Pendekatan Deep Learning memungkinkan siswa untuk belajar tidak hanya secara kognitif, tetapi juga emosional dan reflektif. Misalnya, siswa tidak hanya mengetahui cara membuat makanan fermentasi, tetapi juga memahami nilai gizi, keamanan pangan, dan potensi ekonomi di balik produk tersebut.
Sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka, perangkat ajar terdiri dari beberapa komponen utama yang dirancang untuk memfasilitasi pembelajaran aktif dan kontekstual. Berikut struktur utamanya:
Pendekatan Deep Learning menekankan pada penguasaan konsep mendalam dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Dalam Prakarya Pengolahan, hal ini diterapkan melalui enam tahap utama:
Sebagai contoh, sebuah sekolah di Yogyakarta menerapkan perangkat ajar Deep Learning dengan proyek bertema “Olahan Fermentasi Berbasis Pangan Lokal”. Siswa ditugaskan meneliti potensi bahan baku seperti singkong dan kedelai, kemudian merancang produk olahan seperti tempe inovatif rendah lemak.
Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan berpikir kritis dan kerja sama tim. Berdasarkan laporan sekolah, 87% siswa mampu mengidentifikasi peluang usaha baru dari hasil pembelajaran ini.
Perangkat ajar ini juga dirancang untuk memperkuat dimensi Profil Pelajar Pancasila:
Teknologi kecerdasan buatan (AI) berperan penting dalam mendukung pembelajaran prakarya modern. Guru dapat menggunakan aplikasi AI untuk menganalisis preferensi siswa, memberikan saran resep, atau merancang simulasi proses produksi.
Misalnya, platform seperti ChatGPT dapat digunakan untuk mencari ide kemasan ramah lingkungan atau merancang slogan produk yang menarik.
Selain itu, data pembelajaran dapat dikumpulkan untuk memantau perkembangan keterampilan siswa. Menurut laporan UNESCO (2024), penerapan AI dalam pembelajaran vokasional mampu meningkatkan keterlibatan siswa hingga 30% karena pengalaman belajar menjadi lebih interaktif dan relevan.
Berdasarkan penelitian dari National Center for AI in Education (2023), penerapan pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran keterampilan praktis seperti prakarya mampu meningkatkan pemahaman konseptual siswa hingga 42%.
Selain itu, siswa yang mengikuti model pembelajaran ini menunjukkan peningkatan kreativitas sebesar 36% dibandingkan dengan metode konvensional.
Fakta ilmiah ini memperkuat bahwa pendekatan Deep Learning bukan sekadar tren, melainkan strategi nyata untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja dan wirausaha.
Beberapa guru masih menghadapi kendala dalam memahami integrasi teknologi dengan pembelajaran prakarya. Tantangan lain adalah ketersediaan fasilitas laboratorium atau bahan praktik yang terbatas.
Namun, solusi dapat ditemukan melalui:
Dengan pendekatan ini, guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga fasilitator dan mentor kreatif bagi siswa.
Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka adalah langkah konkret menuju pendidikan yang relevan, kontekstual, dan berorientasi masa depan. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar membuat produk, tetapi juga memahami nilai-nilai di balik prosesnya dari etika kerja hingga inovasi berkelanjutan.
Dengan dukungan teknologi dan pendekatan ilmiah, pendidikan prakarya tidak lagi dianggap pelajaran sekunder, melainkan fondasi bagi generasi muda untuk mandiri, kreatif, dan berdaya saing global.
Website mengajarmerdeka.id hadir sebagai ruang kolaborasi dan inspirasi bagi para pendidik untuk terus berinovasi, memperkaya pengalaman belajar, serta mewujudkan semangat Merdeka Belajar yang sesungguhnya di bidang prakarya dan kewirausahaan.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com