mengajarmerdeka.id – Bayangkan suasana kelas Prakarya di sebuah SMP yang berbeda dari biasanya. Alih-alih hanya membuat rangkaian listrik sederhana, siswa sedang merancang purwarupa alat penyiram otomatis menggunakan sensor.
Mereka berdiskusi, mencoba, gagal, dan mencoba lagi bukan karena disuruh, tapi karena penasaran. Itulah semangat pembelajaran Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka: belajar dengan makna, berlandaskan pengalaman nyata, dan berorientasi pada inovasi.
Prakarya Rekayasa bukan lagi sekadar mata pelajaran keterampilan. Ia menjadi ruang bagi siswa untuk berpikir kritis, berkreasi, dan beradaptasi dengan teknologi.
Kurikulum Merdeka menghadirkan pendekatan baru yang memungkinkan setiap siswa memahami bagaimana teknologi bekerja sekaligus menggunakannya untuk menyelesaikan masalah nyata.
Dan di balik itu semua, perangkat ajar Deep Learning menjadi panduan utama guru agar pembelajaran tetap terarah, bermakna, dan berdampak.
Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa untuk Kelas 9 SMP/MTs, silahkan melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 9 SMP/MTs
Perangkat ajar Deep Learning adalah rancangan pembelajaran yang memadukan prinsip pembelajaran mendalam dengan kecerdasan buatan (AI thinking).
Artinya, siswa tidak hanya belajar “apa” dan “bagaimana”, tetapi juga “mengapa” mengapa suatu teknologi diciptakan, bagaimana dampaknya, dan bagaimana mereka bisa berkontribusi melalui inovasi sederhana.
Dalam konteks Prakarya Rekayasa Kelas 9 SMP/MTs, perangkat ajar ini meliputi:
Dengan perangkat ajar ini, guru tidak hanya menjadi pengajar, tapi juga fasilitator kreativitas dan eksplorasi ilmiah siswa.
Perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka selalu berpijak pada Capaian Pembelajaran (CP) yang menekankan kemampuan siswa untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menciptakan solusi rekayasa sederhana. Berikut struktur umumnya:
Deep Learning dalam konteks pendidikan tidak berarti menggunakan jaringan neural atau coding AI, tetapi lebih ke metode berpikir seperti AI: analitis, reflektif, dan berbasis data. Ada lima prinsip utama yang diterapkan pada pembelajaran Prakarya Rekayasa:
Mari bayangkan kegiatan belajar nyata di ruang Prakarya SMP.
Guru, Pak Bayu, memulai kelas dengan tantangan: “Bagaimana jika kita membuat alat penyiram tanaman otomatis yang bisa bekerja tanpa diawasi?”
Langkah-langkah pembelajaran berlangsung seperti ini:
Proses seperti ini mendorong siswa memahami konsep rekayasa bukan dari hafalan, melainkan dari pengalaman langsung.
Melalui perangkat ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa, guru dapat menanamkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila secara alami:
Menurut penelitian dari Journal of STEM Education (2024), siswa yang belajar menggunakan pendekatan deep learning menunjukkan peningkatan 42% dalam kemampuan berpikir sistematis dan 37% dalam kemampuan kolaboratif dibandingkan pembelajaran konvensional.
Sementara laporan UNESCO tahun 2023 menyebutkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dan refleksi nilai meningkatkan motivasi belajar siswa hingga 30%.
Hal ini menunjukkan bahwa integrasi teknologi dan kreativitas dalam pembelajaran Prakarya membawa dampak signifikan terhadap keterampilan abad 21.
Penerapan perangkat ajar Deep Learning memang memerlukan adaptasi. Tidak semua sekolah memiliki peralatan rekayasa lengkap atau akses teknologi yang merata.
Namun, semangat Kurikulum Merdeka adalah fleksibilitas. Guru dapat menyesuaikan alat dan bahan sesuai kondisi lokal.
Misalnya, jika sensor sulit didapat, proyek bisa dialihkan ke pembuatan alat manual berbasis prinsip rekayasa, seperti sistem tuas atau katrol sederhana. Yang terpenting adalah proses berpikir rekayasanya, bukan tingkat kecanggihannya.
Guru juga dapat memanfaatkan platform Merdeka Mengajar untuk mengunduh contoh modul ajar, menilai proyek siswa, dan berdiskusi dengan guru lain.
AI dapat menjadi mitra belajar, bukan pengganti guru. Misalnya:
Dengan dukungan ini, pembelajaran menjadi lebih adaptif, aman, dan relevan dengan dunia nyata siswa.
Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka bukan hanya panduan teknis mengajar, tetapi juga jembatan menuju masa depan pendidikan berbasis inovasi. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga penciptanya.
Mereka belajar dari pengalaman, berani gagal, dan terus mencoba. Itulah esensi pembelajaran mendalam yang sesungguhnya.
Guru berperan sebagai pemandu yang menyalakan rasa ingin tahu, bukan sekadar pemberi instruksi.
Dengan dukungan situs pendidikan seperti mengajarmerdeka.id, para pendidik dapat terus berinovasi, berbagi pengalaman, dan membangun ekosistem belajar yang berakar pada karakter dan berpuncak pada kecerdasan digital.
Karena di masa depan, bangsa ini tidak hanya membutuhkan siswa yang tahu cara membuat alat, tetapi juga memahami nilai-nilai yang membuat alat itu berguna bagi kehidupan manusia.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com