Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 8 SMP/MTs

mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru Prakarya yang berdiri di kebun sekolah, dikelilingi tanaman cabai dan tomat hasil kerja siswa. Di tangannya bukan hanya sekop dan bibit, tapi juga tablet berisi data pertumbuhan tanaman yang dicatat melalui aplikasi digital.

Inilah wajah baru pembelajaran Prakarya Budidaya di era Kurikulum Merdeka kolaborasi antara teknologi dan keterampilan hidup yang berakar pada nilai-nilai lokal.

Kurikulum Merdeka menuntun guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan kontekstual. Melalui pendekatan Deep Learning, pembelajaran Prakarya tidak lagi sebatas “menanam dan merawat”, tetapi juga melibatkan proses berpikir mendalam, analisis data, dan refleksi nilai lingkungan.

Download contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 8 SMP/MTs

Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa untuk Kelas 8 SMP/MTs, silahkan melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 8 SMP/MTs

Apa Itu Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya?

Perangkat ajar Deep Learning adalah seperangkat panduan pembelajaran yang dirancang agar siswa mengalami proses belajar yang bermakna, mendalam, dan berkelanjutan.

Dalam konteks Prakarya Budidaya, perangkat ini tidak hanya berisi langkah-langkah praktikum, tetapi juga strategi berpikir ilmiah dan reflektif.

Perangkat ajar mencakup komponen utama seperti:

  • Modul ajar dan alur tujuan pembelajaran
  • Lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis proyek
  • Panduan asesmen autentik (observasi, jurnal, dan portofolio)
  • Refleksi pembelajaran dan penguatan karakter

Tujuannya adalah agar siswa tidak hanya bisa menanam tanaman, tetapi juga memahami ekosistem, tanggung jawab terhadap alam, serta kemampuan berpikir sistematis seperti cara kerja Deep Learning dalam kecerdasan buatan.

Struktur dan Komponen Perangkat Ajar

Dalam Kurikulum Merdeka, perangkat ajar disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) dan Tujuan Pembelajaran (TP) yang mengarahkan kegiatan belajar menuju kompetensi nyata. Berikut strukturnya:

  1. Identitas Modul Ajar
    Mencakup mata pelajaran, fase, kelas, dan topik. Misalnya: Prakarya Budidaya Kelas 8 Topik “Budidaya Tanaman Hortikultura Secara Ramah Lingkungan”.
  2. Capaian Pembelajaran (CP)
    Contohnya: Siswa mampu mengidentifikasi faktor keberhasilan budidaya tanaman dan mengelola kegiatan budidaya dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
  3. Tujuan Pembelajaran (TP)
    Dirumuskan operasional seperti: Siswa mampu membuat rencana budidaya tanaman hortikultura menggunakan teknologi sederhana dan prinsip keberlanjutan.
  4. Materi Pembelajaran
    Materi mencakup pengenalan teknik budidaya, perawatan, panen, hingga pemasaran hasil. Dalam pendekatan Deep Learning, materi disajikan dengan konteks digital, seperti penggunaan sensor kelembapan tanah atau aplikasi pencatat pertumbuhan tanaman.
  5. Kegiatan Pembelajaran Deep Learning
    Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan eksplorasi, eksperimen, analisis, dan refleksi mendalam. Contohnya, siswa membandingkan hasil tanaman dengan dua jenis media tanam berbeda dan menganalisis datanya melalui grafik digital.
  6. Asesmen Autentik
    Penilaian dilakukan berdasarkan proses dan hasil belajar. Bentuknya bisa berupa proyek, jurnal reflektif, laporan observasi, hingga video dokumentasi kegiatan budidaya.

Prinsip Deep Learning dalam Pembelajaran Prakarya

Pendekatan Deep Learning bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang bagaimana siswa berpikir dan belajar secara mendalam. Ada lima prinsip yang diterapkan dalam pembelajaran Prakarya Budidaya:

  1. Exploration-Based Learning
    Siswa belajar melalui eksplorasi langsung di lapangan. Mereka mengamati kondisi tanah, cuaca, dan tanaman, lalu mencatat data secara sistematis.
  2. Data-Driven Thinking
    Siswa menganalisis data pertumbuhan tanaman menggunakan aplikasi sederhana seperti Google Sheets atau spreadsheet digital. Hal ini melatih mereka berpikir ilmiah dan logis.
  3. Contextual and Sustainable Learning
    Pembelajaran dikaitkan dengan isu keberlanjutan lingkungan. Misalnya, penggunaan pupuk organik dan daur ulang limbah pertanian menjadi kompos.
  4. Collaborative Project Work
    Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk merancang kebun sekolah. Mereka membagi tugas, mencatat hasil, dan mempresentasikan temuan secara digital.
  5. Reflective and Value-Based Learning
    Setelah proyek selesai, siswa menulis refleksi: “Apa yang saya pelajari tentang tanggung jawab terhadap alam dan keberlanjutan?”

Contoh Implementasi di Kelas 8

Mari bayangkan sebuah kegiatan nyata. Guru Prakarya, Pak Irfan, membawa siswa ke taman sekolah. Mereka akan memulai proyek “Budidaya Sayuran Organik di Lingkungan Sekolah”.

Langkah-langkah pembelajarannya:

  • Pendahuluan: Guru mengajak siswa berdiskusi tentang masalah limbah plastik dan dampaknya pada pertanian.
  • Eksplorasi: Siswa membuat pot dari botol bekas dan menanam bibit kangkung serta cabai.
  • Eksperimen: Dua kelompok membandingkan hasil pertumbuhan dengan pupuk organik dan non-organik.
  • Analisis Data: Hasil pertumbuhan dicatat setiap minggu, lalu divisualisasikan dalam grafik digital.
  • Refleksi: Siswa menulis jurnal tentang apa yang mereka pelajari tentang lingkungan dan tanggung jawab sosial.

Hasilnya, siswa tidak hanya belajar cara menanam, tetapi juga memahami hubungan antara teknologi, lingkungan, dan nilai keberlanjutan.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Budidaya dirancang untuk membentuk karakter pelajar Pancasila melalui enam dimensi utama:

  • Beriman dan Berakhlak Mulia: Siswa belajar menghargai alam sebagai ciptaan Tuhan.
  • Berkebinekaan Global: Siswa memahami bahwa pertanian berkelanjutan adalah tanggung jawab universal.
  • Gotong Royong: Proyek budidaya menumbuhkan semangat kerja sama dan solidaritas.
  • Mandiri: Siswa mengelola proyek dan waktu secara bertanggung jawab.
  • Bernalar Kritis: Mereka menganalisis data dan membuat keputusan berbasis fakta.
  • Kreatif: Siswa menciptakan inovasi seperti sistem penyiraman otomatis berbasis sensor.

Data Ilmiah dan Dampak Pembelajaran Deep Learning

Penelitian dari UNESCO (2024) menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui pendekatan proyek dan reflektif mengalami peningkatan motivasi belajar sebesar 42%.

Selain itu, penelitian dari Universitas Indonesia (2023) menemukan bahwa pembelajaran berbasis Deep Learning pada mata pelajaran prakarya dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis hingga 36%.

Dengan demikian, penerapan Deep Learning bukan hanya tren, tetapi kebutuhan dalam membangun pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman.

Tantangan dan Solusi untuk Guru

Beberapa guru mungkin merasa bahwa pendekatan ini memerlukan teknologi tinggi atau sarana khusus. Padahal, kuncinya adalah kreativitas dan kemauan beradaptasi.

Misalnya, sensor digital dapat diganti dengan alat ukur manual, sedangkan pencatatan data bisa dilakukan menggunakan buku jurnal sebelum dikonversi ke format digital.

Guru juga dapat memanfaatkan platform Merdeka Mengajar untuk mencari inspirasi modul ajar, berbagi praktik baik, dan mendapatkan pelatihan tentang integrasi teknologi dalam pembelajaran.

Kolaborasi dengan Dunia Nyata

Salah satu kekuatan pembelajaran Deep Learning adalah keterhubungannya dengan dunia nyata. Sekolah dapat bekerja sama dengan petani lokal, komunitas hijau, atau UMKM pertanian. Siswa bisa belajar langsung tentang budidaya, pemasaran hasil, hingga ekonomi kreatif berbasis lingkungan.

Kegiatan seperti ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kewirausahaan dan tanggung jawab sosial sejak dini.

Menanam Ilmu, Memanen Karakter

Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka bukan sekadar panduan mengajar, melainkan peta menuju pembelajaran yang bermakna.

Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar menanam tanaman, tetapi juga menanam nilai, tanggung jawab, dan semangat keberlanjutan.

Guru berperan sebagai fasilitator yang menuntun siswa berpikir mendalam, menganalisis data, dan merefleksikan makna pembelajaran dalam kehidupan nyata.

Dengan bantuan teknologi dan semangat gotong royong, pendidikan Prakarya akan menjadi wadah untuk membangun generasi muda yang cerdas, peduli, dan mandiri.

Di era Kurikulum Merdeka, pendidikan tidak lagi berhenti di ruang kelas. Ia tumbuh, berkembang, dan berbuah seperti tanaman yang dirawat dengan penuh cinta dan ilmu.

Dan di sinilah peran mengajarmerdeka.id menjadi penting, sebagai ruang berbagi ide, inspirasi, dan praktik baik bagi para pendidik yang ingin menanam masa depan dengan cara yang merdeka dan bermakna.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.