mengajarmerdeka.id – Bayangkan sebuah kelas yang bukan hanya penuh siswa yang duduk mendengarkan guru berbicara, tetapi siswa yang aktif berdiskusi, mengeksplorasi nilai-nilai kehidupan, lalu akhirnya mengaplikasikan apa yang mereka pelajari dalam dunia nyata.
Inilah tujuan perangkat ajar berbasis “deep learning” pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di kelas 6 SD/MI dalam Kurikulum Merdeka.
Istilah deep learning di sini bukan berarti kecerdasan buatan, melainkan pembelajaran mendalam: siswa tidak hanya tahu, tapi juga memahami dengan tafsiran sendiri, mengevaluasi, dan menerapkan.
Modul-modul ajar yang ditemukan menunjukkan bahwa pendekatan seperti ini mulai diterapkan di PPKn kelas 6 SD/MI.
Sebagai guru atau tenaga kependidikan yang mengunjungi situs seperti mengajarmerdeka.id, Anda pasti ingin perangkat ajar yang tidak hanya “ada” tetapi juga “berfungsi”: menggerakkan siswa untuk berpikir kritis, bertanggung jawab, dan menjadi bagian aktif dari masyarakat.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning PPKN untuk Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning PPKN Kelas 6 SD/MI
Dalam merancang perangkat ajar berbasis deep learning untuk PPKn Kelas 6 SD/MI, ada beberapa komponen kunci yang perlu diperhatikan. Mari kita jelajahi satu-per-satu.
Perangkat ajar idealnya diawali dengan Capaian Pembelajaran (CP) yang konkret dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang jelas. Untuk PPKn kelas 6 fase C, modul yang tersedia menunjukkan bahwa materi mencakup nilai-nilai Pancasila, norma, hak dan kewajiban, musyawarah, keberagaman, dan persatuan.
Contoh: Siswa mampu “menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh” atau “menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa”.
Deep learning menuntut agar siswa tidak sekadar mengenal definisi, tetapi membedah arti dan kemudian menerapkannya. Misalnya dalam konteks norma dan kewajiban: siswa tidak hanya menghafal kewajiban, tetapi berdiskusi mengapa kewajiban itu penting dalam kehidupan sehari-hari, lalu membuat rencana aksi sederhana di rumah atau sekolah.
Modul ajar PPKn kelas 6 menyarankan aktivitas seperti diskusi kelompok, presentasi, simulasi, refleksi, dan proyek kecil.
Hal ini sangat selaras dengan penelitian pembelajaran aktif yang menyebut bahwa siswa lebih memahami materi jika terlibat dalam kegiatan bermakna (Bransford, Brown & Cocking, 2000; dalam konteks internasional).
Perangkat ajar deep learning juga mengakomodasi aspek karakter (afektif) dan keterampilan (psikomotorik) selain aspek kognitif. Modul ajar disebutkan “tidak hanya menekankan pada aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik” untuk kelas 6 SD.
Materi penting lainnya adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila dipraktikkan di kehidupan nyata: menghormati perbedaan budaya dan agama, gotong-royong, persatuan.
Modul ajar menyebutkan Bab seperti “Menghormati Perbedaan Budaya dan Agama dalam Kehidupan Sehari-hari” dan “Provinsiku Bagian dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Saya ingin mengajak Anda masuk ke suasana sebuah kelas: Pak Andi mengajar PPKn di SD Negeri X, kelas 6B. Awalnya, siswa tampak biasa saja duduk, mencatat, lalu menghafal nilai pada Pancasila.
Namun ketika dia menyampaikan, “Bagaimana kalau kita buat proyek mini: ‘Bekerjasama dalam keberagaman di lingkungan sekolah’?”, suasana berubah.
Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil. Setiap kelompok memilih satu area di sekolah (kantin, lapangan, kelas lain) untuk melakukan refleksi: “Nilai Pancasila mana yang bisa kita perkuat di situ?” Kemudian mereka merancang poster, diskusi, dan presentasi ke teman-teman siswa lain.
Ketika refleksi selesai, Pak Andi mengajak siswa berbagi pengalaman: “Apa yang kalian pelajari?” Seorang siswa berkata: “Saya dulu kurang peduli kalau teman beda agama makan di meja saya. Tapi setelah diskusi kelompok saya jadi sadar bahwa persatuan itu di mulai dari hal kecil.”
Inilah esensi deep learning: siswa menyentuh nilai, kemudian menginternalisasi dan menerapkan. Dan sebagai guru, perangkat ajar yang Anda susun akan memfasilitasi perubahan tersebut.
Sekarang mari kita susun langkah-langkah praktis agar Anda bisa membuat atau menyesuaikan perangkat ajar untuk kelas Anda.
Langkah 1: Tentukan Capaian Pembelajaran
Mulailah dengan CP yang jelas: contohnya “Siswa dapat menjelaskan makna setiap sila Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan kelompok”. Pastikan CP sesuai dengan fase C kelas 6 SD/MI.
Langkah 2: Susun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Buat ATP yang mengurut:
Langkah 3: Rancang Kegiatan Pembelajaran yang Mendalam
Buat kegiatan yang mendorong siswa aktif, misalnya:
Langkah 4: Integrasikan Penilaian Beragam
Penilaian kognitif: tes singkat/nilai refleksi.
Penilaian afektif: observasi sikap siswa dalam diskusi dan proyek.
Penilaian psikomotorik: evaluasi presentasi atau poster kelompok.
Langkah 5: Adaptasi dengan Konteks Lokal dan Keberagaman Siswa
Karena PPKn sangat terkait dengan nilai-nilai kebangsaan dan lokalitas, Anda bisa menyesuaikan dengan kondisi sekolah Anda: budaya lokal, keragaman agama, karakter sekolah. Modul ajar menyebut bahwa penyesuaian lokal penting.
Langkah 6: Refleksi dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan, ajak siswa refleksi: “Apa yang saya pelajari?”, “Bagaimana saya bisa menerapkannya di rumah/sekolah?”, “Apa yang akan saya lakukan minggu depan?” Ini mendukung pembelajaran mendalam yang berkelanjutan.
Tantangan 1: Waktu terbatas dalam pembelajaran
Banyak guru menemukan bahwa kelas PPKn memiliki alokasi waktu yang terbatas, sehingga sulit melaksanakan proyek besar.
Solusi: Pilih satu kegiatan utama per semester dan lakukan micro-projek yang bisa diselesaikan dalam beberapa pertemuan.
Tantangan 2: Ketidaksiapan siswa dalam pembelajaran aktif
Siswa mungkin terbiasa pasif mendengarkan guru.
Solusi: Mulailah dengan kegiatan kecil seperti “ice-breaker” berdiskusi, lalu tingkatkan ke proyek. Bangun budaya kelas di mana siswa merasa aman berbicara dan bereksplorasi.
Tantangan 3: Keterbatasan sumber daya dan alat peraga
Kadang sekolah tidak memiliki banyak alat atau fasilitas untuk kegiatan praktis.
Solusi: Gunakan alat sederhana (kertas poster, peta lokal, foto budaya lokal), gunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai “laboratorium” nilai.
Tantangan 4: Penilaian afektif dan psikomotorik terasa subjektif
Penilaian selain tes kognitif sering dianggap sulit dan tidak objektif.
Solusi: Gunakan rubrik yang jelas (misalnya rubrik sikap kerjasama, rubrik presentasi) dan ajak siswa melakukan self-assessment atau peer-assessment agar lebih transparan.
Judul proyek: “Keragaman Budaya Kita, Persatuan Kita”
Durasi: 3 pertemuan (masing-masing 40 menit)
Langkah-langkah:
Penilaian:
Proyek seperti ini memberikan pengalaman nyata kepada siswa, bukan hanya teori di buku.
Di era digital dan di era di mana siswa sering terpapar teknologi, ada beberapa cara untuk menambahkan lapisan digital ke perangkat ajar PPKn berbasis deep learning:
Dengan cara ini, perangkat ajar Anda menjadi lebih relevan dan menyenangkan bagi siswa generasi sekarang.
Jika Anda membaca hingga di sini, Anda telah memahami bahwa perangkat ajar deep learning untuk PPKn kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka bukanlah sekadar modul atau lembar kerja.
Ia adalah kerangka pembelajaran yang menggerakkan siswa untuk memahami, menganalisis, dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka. Dengan pendekatan seperti ini:
Mulailah dengan satu bab, satu proyek sederhana, dan satu refleksi bersama siswa. Dari sana Anda bisa mengembangkan perangkat ajar yang lebih kaya dan adaptif.
Semoga panduan ini membantu Anda di mengajarmerdeka.id dalam menciptakan pembelajaran PPKn kelas 6 yang mendalam, kontekstual, dan berdampak. Selamat berkarya!
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com