mengajarmerdeka.id – Bayangkan sebuah kelas di SMA, di mana para siswa tidak lagi sekadar mendengarkan ceramah guru tentang Pancasila, melainkan terlibat dalam simulasi debat kebijakan publik, menganalisis isu global, dan menggunakan teknologi untuk membuat solusi sosial. Inilah wajah baru pembelajaran PPKN di Kurikulum Merdeka, khususnya untuk kelas 12 SMA/MA.
Sebagai mata pelajaran yang berfokus pada nilai-nilai kebangsaan, moral, dan kewarganegaraan, PPKN kini memiliki tantangan baru: bagaimana menanamkan etika dan kepemimpinan di tengah gempuran dunia digital.
Di sinilah perangkat ajar berbasis Deep Learning berperan penting mengubah cara belajar dari sekadar mengetahui menjadi memahami, dari menghafal menjadi merefleksikan, dan dari mendengar menjadi bertindak.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning PPKN untuk Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning PPKN Kelas 12 SMA/MA
Perangkat ajar Deep Learning PPKN adalah rancangan pembelajaran inovatif yang menggabungkan pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) dengan semangat Kurikulum Merdeka.
Fokusnya bukan hanya pada transfer pengetahuan, tetapi pada penguatan karakter, empati, dan kemampuan berpikir kritis terhadap isu-isu kewarganegaraan modern.
Perangkat ajar ini mencakup komponen penting seperti:
Dengan pendekatan ini, siswa kelas 12 tidak hanya memahami konstitusi dan sistem pemerintahan, tetapi juga belajar menjadi warga negara yang berintegritas dalam dunia nyata dan dunia maya.
Sesuai prinsip Kurikulum Merdeka, perangkat ajar dibangun berdasarkan capaian pembelajaran (CP) dan tujuan pembelajaran (TP) yang kontekstual. Berikut strukturnya:
Pendekatan Deep Learning membawa filosofi bahwa belajar harus menyentuh hati dan logika sekaligus. Dalam PPKN, prinsip ini diwujudkan melalui lima langkah utama:
Mari kita bayangkan kegiatan belajar di kelas PPKN kelas 12.
Guru, Pak Hendra, memulai pelajaran dengan menampilkan data dari survei nasional tentang kepercayaan publik terhadap lembaga negara.
Siswa kemudian diminta menafsirkan data tersebut dan mendiskusikan kaitannya dengan prinsip demokrasi dan keadilan sosial.
Selanjutnya, kelompok siswa membuat proyek video pendek berjudul “Demokrasi di Era Digital”, di mana mereka menyoroti isu disinformasi politik di media sosial.
Video ini kemudian dipresentasikan dan dikomentari secara terbuka, dengan fokus pada nilai kebangsaan dan solusi etis yang diusulkan.
Di akhir sesi, siswa menulis refleksi pribadi:
“Apa arti tanggung jawab digital bagi saya sebagai calon pemimpin masa depan?”
Melalui kegiatan ini, pembelajaran menjadi hidup, relevan, dan mendalam.
Berdasarkan riset dari Harvard Graduate School of Education (2023), pembelajaran yang melibatkan refleksi nilai dan kolaborasi aktif meningkatkan retensi konsep hingga 45% dibandingkan metode konvensional.
Penelitian UNESCO (2024) juga mencatat bahwa penerapan teknologi AI dalam pendidikan dapat menghemat waktu guru hingga 30% dan meningkatkan keterlibatan siswa hingga 50%.
Artinya, perangkat ajar Deep Learning bukan sekadar tren, tetapi solusi nyata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran karakter dan kewarganegaraan di era digital.
Semangat Kurikulum Merdeka sangat sejalan dengan pendekatan Deep Learning. Perangkat ajar ini membantu guru membentuk enam dimensi profil pelajar Pancasila melalui pengalaman nyata:
Dengan cara ini, siswa kelas 12 tidak hanya siap menghadapi ujian akhir, tetapi juga siap menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas dan melek teknologi.
Beberapa guru mungkin merasa bahwa pendekatan Deep Learning membutuhkan waktu dan pemahaman teknologi yang lebih tinggi. Namun, Kurikulum Merdeka justru memberikan keleluasaan bagi guru untuk bereksperimen.
Guru bisa memulai dari hal sederhana, seperti menggunakan survei digital untuk mengukur pendapat siswa, atau membuat forum diskusi daring tentang nilai Pancasila di era AI. Dengan dukungan platform pendidikan seperti mengajarmerdeka.id, guru dapat berbagi perangkat ajar, template asesmen, dan ide proyek yang telah terbukti efektif.
Selain itu, kolaborasi antar guru lintas sekolah juga penting untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang saling menguatkan.
Perangkat ajar Deep Learning PPKN Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka adalah langkah maju dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat dan sadar etika digital.
Dengan menggabungkan nilai Pancasila, refleksi diri, kolaborasi sosial, dan teknologi kecerdasan buatan, PPKN menjadi lebih dari sekadar pelajaran moral ia menjadi perjalanan pembentukan jati diri bangsa.
Guru tidak lagi hanya pengajar, tetapi fasilitator nilai dan inspirator karakter. Sementara siswa, melalui perangkat ajar ini, tumbuh menjadi pelajar Pancasila yang siap memimpin dengan hati, berpikir dengan nalar, dan bertindak dengan tanggung jawab.
Dan pada akhirnya, inilah semangat Mengajar Merdeka: menjadikan ruang kelas sebagai laboratorium nilai, tempat teknologi dan kemanusiaan berjalan beriringan demi masa depan pendidikan Indonesia yang beradab dan cerdas.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com