mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru berdiri di depan kelas, mengajak anak-anak kelas 1 SD untuk menyanyikan lagu “Garuda Pancasila” dengan penuh semangat. Di balik kegiatan sederhana itu, tersimpan nilai mendalam: cinta tanah air, disiplin, dan rasa hormat terhadap simbol negara. Inilah esensi dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).
Namun, bagaimana jika pembelajaran PPKN tak sekadar hafalan nilai atau simbol, melainkan menjadi pengalaman mendalam yang melatih empati, berpikir kritis, dan mengenal jati diri sebagai warga negara sejak dini? Di sinilah konsep Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka memainkan perannya.
Perangkat ajar PPKN kelas 1 SD/MI berbasis Deep Learning tidak hanya menyajikan materi, tetapi juga merancang pengalaman belajar yang bermakna, berkelanjutan, dan kontekstual dengan kehidupan nyata siswa.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning PPKN untuk Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning PPKN Kelas 1 SD/MI
Istilah Deep Learning dalam konteks pendidikan bukan berarti “pembelajaran mesin” seperti di dunia teknologi AI, tetapi mengacu pada proses belajar yang mendalam, reflektif, dan transformatif.
Dalam Kurikulum Merdeka, Deep Learning diartikan sebagai pembelajaran yang:
Untuk siswa kelas 1 SD, pendekatan ini diwujudkan lewat kegiatan sederhana namun bermakna, seperti bermain peran menjadi petugas upacara, membuat bendera mini dari kertas, atau berdiskusi tentang aturan di rumah dan sekolah.
Dalam Capaian Pembelajaran (CP) PPKN Fase A, siswa kelas 1 dan 2 SD diharapkan mampu:
Perangkat ajar Deep Learning disusun untuk membantu guru mencapai tujuan ini secara kontekstual, dengan kegiatan belajar yang menggugah rasa ingin tahu siswa.
Sebuah perangkat ajar ideal mencakup empat komponen utama:
Tema: Aku dan Lingkunganku
Subtema: Tertib di Rumah dan Sekolah
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
Siswa mampu mengenali dan menerapkan aturan sederhana di rumah dan sekolah melalui kegiatan kolaboratif dan reflektif.
Kegiatan Pembelajaran:
Asesmen:
Guru menilai berdasarkan keterlibatan siswa, pemahaman terhadap aturan, dan kemampuan berkolaborasi.
Dalam era digital, guru dapat memanfaatkan teknologi untuk memperkaya perangkat ajar. Misalnya:
Pendekatan ini sejalan dengan prinsip Deep Learning berbasis AI, di mana teknologi tidak menggantikan guru, tetapi memperkuat interaksi, personalisasi, dan motivasi belajar.
Menurut penelitian UNESCO (2023), pembentukan karakter paling efektif dilakukan pada usia 6–9 tahun karena pada periode ini terjadi perkembangan empati dan moralitas dasar.
Studi dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI, 2022) juga menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran berbasis nilai dan refleksi memiliki peningkatan 35% dalam kemampuan sosial-emosional dibandingkan metode hafalan konvensional.
Artinya, perangkat ajar PPKN yang mengusung pendekatan Deep Learning bukan hanya relevan, tetapi juga terbukti efektif secara ilmiah.
Banyak guru yang telah menerapkan pendekatan ini melaporkan hasil yang inspiratif. Siswa menjadi lebih berani berbicara, mampu mengekspresikan pendapat, dan lebih peduli pada lingkungan.
Salah satu guru di SDN 2 Sleman, Yogyakarta, menceritakan bagaimana anak-anak di kelasnya membuat “Sudut Pancasila”, tempat mereka menulis catatan kebaikan setiap minggu. Dari kegiatan itu, muncul kebiasaan saling menghargai dan gotong royong tanpa harus diingatkan.
Inilah bukti bahwa Deep Learning bukan sekadar konsep, melainkan budaya belajar yang hidup.
Perangkat ajar Deep Learning PPKN kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka adalah langkah nyata menuju pendidikan yang membentuk karakter dan kecerdasan sosial sejak dini.
Dengan mengintegrasikan nilai, pengalaman, dan refleksi, siswa tidak hanya belajar tentang aturan atau simbol negara, tetapi juga tentang siapa dirinya dan bagaimana menjadi bagian dari masyarakat Indonesia yang beradab.
Melalui strategi pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, dan berbasis teknologi, guru memiliki peran penting untuk menyalakan semangat kebangsaan di hati generasi pertama sekolah dasar generasi yang kelak akan menjaga Indonesia tetap berdiri teguh di atas dasar Pancasila.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com