
mengajarmerdeka.id – Pagi itu, Pak Arif memasuki kelas sambil membawa topi koboi, sehelai kain merah, dan boneka tangan. Anak-anak langsung bersemangat. “Hari ini kita akan bermain teater!” katanya.
Mata para siswa berbinar.
Mereka belum tahu apa yang akan dipelajari, tetapi antusiasme sudah mengisi ruang kelas. Inilah awal dari pembelajaran Seni Teater berbasis deep learning di kelas 1 SD/MI, yang bukan sekadar latihan peran, tetapi juga latihan berkomunikasi, bekerja sama, dan mengekspresikan diri.
Deep learning di sini bukan tentang teknologi AI, melainkan pembelajaran mendalam yang fokus pada pemahaman, pengalaman, dan penerapan keterampilan. Dalam seni teater untuk anak, deep learning berarti:
Penelitian Eisner (2002) menunjukkan bahwa keterlibatan aktif dalam seni pertunjukan meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan rasa percaya diri siswa.
Siswa mampu memerankan tokoh sederhana dengan ekspresi, suara, dan gerakan yang sesuai cerita.
Pak Arif memulai dengan cerita rakyat “Kancil dan Buaya”. Ia menunjuk beberapa siswa untuk menjadi kancil, buaya, dan pohon. Anak-anak tertawa saat salah satu “buaya” terlalu bersemangat melompat ke depan.
Setelah latihan, mereka berdiskusi tentang apa yang dirasakan ketika memerankan tokoh. Ada yang bilang senang, ada yang gugup, ada yang ingin mencoba karakter lain.
Di akhir, mereka sepakat membuat pementasan kecil minggu depan untuk ditonton oleh kelas lain.
Pilih cerita yang dekat dengan kehidupan siswa, seperti dongeng lokal atau cerita keseharian.
Mulai dari ekspresi wajah, gerakan, lalu dialog, sehingga siswa tidak terbebani.
Bagi peran dan libatkan semua siswa, termasuk yang bertugas di belakang panggung.
Ajak siswa berbagi pengalaman setelah latihan atau pementasan.
Penelitian Catterall (2009) menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam seni pertunjukan memiliki skor lebih tinggi dalam keterampilan sosial dan prestasi akademik.
Teater membantu anak mengembangkan empati karena mereka belajar memahami sudut pandang karakter lain.
Kegiatan | Tujuan | Media |
---|---|---|
Permainan ekspresi wajah | Melatih mimik | Cermin |
Latihan suara binatang | Mengembangkan imajinasi | Tidak perlu alat |
Role-play cerita rakyat | Mempraktikkan peran | Kostum sederhana |
Diskusi karakter | Menganalisis tokoh | Kertas, pensil |
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Teater kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
1. Apa bedanya modul ajar biasa dengan deep learning?
Modul biasa fokus pada keterampilan teknis, sedangkan deep learning menekankan pengalaman emosional dan reflektif.
2. Apakah metode ini cocok untuk siswa pemalu?
Ya, karena bisa dimulai dari peran kecil dan bertahap membangun rasa percaya diri.
3. Bagaimana jika tidak ada kostum dan properti?
Gunakan benda yang ada di sekitar atau biarkan imajinasi siswa mengisi kekurangannya.
4. Apakah pembelajaran teater membantu pelajaran lain?
Ya, karena meningkatkan kemampuan berbicara, bekerja sama, dan percaya diri.
5. Bagaimana mengukur keberhasilan modul ini?
Dengan observasi, partisipasi siswa, dan peningkatan kemampuan ekspresi dari waktu ke waktu.
Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 1 SD/MI memberi ruang bagi anak untuk belajar dengan cara yang menyenangkan, aktif, dan penuh makna. Melalui latihan peran, cerita, dan kerja sama, siswa tidak hanya belajar seni, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan hidup.