
mengajarmerdeka.id – Bayangkan suasana kelas Sejarah yang tidak hanya diisi ceramah guru, tetapi juga diskusi mendalam, eksplorasi sumber sejarah, dan proyek kolaboratif. Itulah esensi dari modul ajar deep learning Sejarah untuk Kelas 11 SMA/MA.
Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran yang bermakna, dan deep learning hadir untuk menjawab kebutuhan itu. Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana guru bisa memanfaatkan modul ajar berbasis deep learning agar siswa benar-benar memahami sejarah, bukan sekadar menghafal tanggal dan nama tokoh.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Sejarah untuk Kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Modul ajar deep learning adalah perangkat pembelajaran yang dirancang agar siswa tidak hanya mengenal fakta sejarah, tetapi juga mampu menganalisis, mengevaluasi, dan mengaitkannya dengan kehidupan mereka saat ini.
Deep learning menekankan pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan membuat koneksi antar peristiwa.
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, modul ini mencakup Capaian Pembelajaran (CP) Sejarah Kelas 11 seperti memahami perkembangan dunia modern, Revolusi Industri, kolonialisme, hingga pergerakan kemerdekaan.
Guru memandu siswa dengan alur belajar yang fleksibel, namun tetap sistematis, mengacu pada Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
Agar pembelajaran efektif, modul ajar deep learning biasanya memiliki komponen berikut:
Menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai, misalnya siswa dapat menjelaskan sebab dan akibat Revolusi Industri serta dampaknya terhadap masyarakat dunia.
Materi disusun berlapis, mulai dari konsep dasar hingga analisis mendalam. Misalnya, siswa diajak melihat bagaimana Revolusi Industri mengubah pola produksi, lalu mengaitkannya dengan perkembangan ekonomi digital saat ini.
Deep learning menuntut aktivitas interaktif. Guru bisa mengajak siswa:
Asesmen tidak hanya berupa tes pilihan ganda, tetapi juga penilaian proyek, portofolio, dan presentasi. Ini mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif.
Salah satu kekuatan modul ajar deep learning adalah penggunaan storytelling. Guru dapat menceritakan kisah menarik tentang kehidupan masyarakat pada masa kolonial, menampilkan gambar arsip, dan memutar film dokumenter.
Hal ini membuat siswa merasa terhubung secara emosional, sehingga memori belajar lebih tahan lama.
Misalnya, saat membahas Revolusi Perancis, guru bisa menceritakan kisah rakyat Paris yang menyerbu Bastille dengan penuh emosi, kemudian mengajak siswa berdiskusi: Apa yang membuat rakyat berani mengambil risiko sebesar itu? Bagaimana jika peristiwa tersebut terjadi di Indonesia pada masa yang sama?
Agar modul ajar deep learning berjalan efektif, guru bisa mengikuti langkah berikut:
1. Merancang Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Pastikan setiap pertemuan memiliki fokus yang jelas. Misalnya, minggu pertama fokus pada perkembangan pemikiran pencerahan, minggu berikutnya pada Revolusi Industri.
2. Menggunakan Media Digital
Manfaatkan infografis, video interaktif, bahkan virtual tour museum. Teknologi membuat pembelajaran sejarah lebih hidup dan sesuai dengan gaya belajar Gen Z.
3. Mendorong Diskusi dan Kolaborasi
Guru berperan sebagai fasilitator, bukan satu-satunya sumber informasi. Siswa bisa bekerja dalam kelompok untuk membuat peta konsep peristiwa sejarah, kemudian mempresentasikan temuan mereka.
4. Memberikan Refleksi
Ajak siswa menulis jurnal reflektif setiap akhir topik. Ini membantu mereka menginternalisasi makna sejarah dalam konteks kehidupan pribadi.
Sebagai contoh, modul ajar tentang Perang Dunia I dapat memuat:
Menggunakan modul ajar berbasis deep learning membawa banyak manfaat:
Untuk memaksimalkan hasil, guru disarankan untuk:
Modul ajar deep learning Sejarah Kelas 11 SMA/MA adalah kunci menciptakan pembelajaran sejarah yang bermakna, menarik, dan sesuai Kurikulum Merdeka. Guru tidak lagi sekadar menyampaikan fakta, tetapi menuntun siswa memahami proses sejarah secara mendalam dan mengaitkannya dengan realitas masa kini.
Dengan pendekatan ini, siswa bukan hanya tahu sejarah, tetapi juga mampu mengambil hikmah, berpikir kritis, dan menjadi warga negara yang lebih bijak.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com