
mengajarmerdeka.id – Pernahkah kamu berpikir bahwa belajar prakarya pengolahan itu mirip dengan melatih kecerdasan buatan? Bayangkan saja, saat kita membuat kue bolu, ada langkah-langkah sistematis: menyiapkan bahan, mencampur, memanggang, hingga menghasilkan produk jadi.
Pola ini sama seperti deep learning, di mana sistem belajar dari data secara bertahap hingga menghasilkan keputusan.
Modul ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan untuk kelas 7 SMP/MTs hadir untuk menjembatani cara belajar tradisional dengan pendekatan modern.
Dengan modul ini, siswa tidak hanya belajar mengolah bahan makanan atau produk sederhana, tetapi juga memahami pola berpikir ilmiah, kreatif, dan analitis.
Artikel ini akan membahas bagaimana modul ajar tersebut dirancang, apa saja manfaatnya, serta bagaimana guru dan siswa bisa memanfaatkannya dalam pembelajaran sehari-hari.
Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan untuk kelas 7 SMP/MTs, silahkan melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang membantu guru menyusun strategi, materi, dan aktivitas belajar sesuai tujuan pendidikan.
Sedangkan deep learning dalam konteks pendidikan bukan hanya tentang kecerdasan buatan, melainkan metode pembelajaran mendalam.
Artinya, siswa diajak untuk tidak sekadar menghafal resep atau langkah pengolahan, tetapi juga menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan karya baru.
Misalnya, ketika mengolah ubi menjadi keripik, siswa belajar mengapa teksturnya renyah, bagaimana cara mengatur kadar minyak, hingga bagaimana mengemas produk agar menarik.
Pendekatan ini sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pada kompetensi esensial, keterampilan berpikir kritis, dan kreativitas.
Menggunakan modul ajar berbasis deep learning memiliki beberapa tujuan penting:
Modul ajar yang baik biasanya mencakup:
Contoh skenario pembelajaran:
Guru mengajak siswa membuat minuman herbal dari jahe. Prosesnya dimulai dari pengenalan bahan, praktik mencuci dan memotong, merebus dengan suhu tertentu, mencatat hasil pengamatan, hingga membuat laporan.
Dari sini siswa belajar sains (reaksi kimia saat pemanasan), keterampilan prakarya (cara mengolah), dan kewirausahaan (ide menjual produk).
Menurut penelitian pendidikan dari World Economic Forum (2022), metode pembelajaran yang menggabungkan praktik, refleksi, dan kreativitas meningkatkan daya serap siswa hingga 60% lebih tinggi dibanding metode ceramah tradisional.
Dalam konteks prakarya pengolahan, manfaat modul ini antara lain:
Guru memiliki peran penting dalam menghidupkan modul ajar. Beberapa strategi yang bisa diterapkan:
Beberapa topik yang bisa dimasukkan ke dalam modul ajar kelas 7 antara lain:
Dengan topik ini, siswa tidak hanya belajar keterampilan, tetapi juga memahami nilai budaya, lingkungan, dan ekonomi.
Untuk memperkaya pembelajaran, guru bisa mengajak siswa mengenal dunia digital. Misalnya, ketika membuat keripik pisang, siswa diminta memotret hasilnya lalu mempresentasikan dengan Canva atau membuat video promosi sederhana di media sosial sekolah.
Hal ini melatih mereka berpikir kreatif sekaligus memahami bagaimana sebuah produk bisa dipasarkan. Sama seperti deep learning pada AI yang terus berlatih dari data, siswa juga berlatih dari pengalaman nyata.
Setelah proses belajar, siswa perlu diajak melakukan refleksi. Guru bisa memberikan pertanyaan seperti:
Dengan refleksi ini, pembelajaran tidak berhenti di kelas, melainkan menjadi pengalaman hidup.
Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran berdiferensiasi. Artinya, setiap siswa memiliki kebebasan mengeksplorasi sesuai minat dan bakat.
Modul ajar Deep Learning Prakarya sangat cocok karena fleksibel: bisa dikaitkan dengan proyek keluarga, tradisi lokal, hingga isu global seperti makanan sehat dan ramah lingkungan.
Modul ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 7 SMP/MTs bukan sekadar lembar kerja, melainkan jembatan untuk menumbuhkan kreativitas, keterampilan hidup, dan pola pikir ilmiah. Dengan pendekatan ini, siswa belajar bukan hanya untuk nilai, tetapi juga untuk hidup.
Seperti halnya deep learning dalam teknologi yang terus beradaptasi, siswa pun diajak untuk selalu belajar, mencoba, dan menciptakan sesuatu yang baru. Pendidikan yang baik adalah ketika dapur kelas bisa menjadi laboratorium kehidupan.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com