
mengajarmerdeka.id – Membayangkan pembelajaran PJOK yang seru dan penuh interaksi adalah impian banyak guru. Bayangkan jika setiap siswa bisa melihat perkembangan kebugaran fisiknya secara real time, mendapatkan saran latihan sesuai kebutuhannya, dan termotivasi untuk hidup lebih sehat.
Inilah yang bisa diwujudkan melalui penggunaan Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 8 SMP/MTs dalam konteks Kurikulum Merdeka.
Artikel ini akan memandu guru, tenaga pendidik, dan pemerhati pendidikan tentang bagaimana mengintegrasikan deep learning dalam pembelajaran PJOK agar lebih menarik, efisien, dan berpusat pada siswa.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning PJOK untuk Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Deep learning adalah cabang kecerdasan buatan (AI) yang menggunakan jaringan saraf tiruan untuk menganalisis data dalam jumlah besar.
Dalam konteks PJOK, data tersebut bisa berupa rekaman aktivitas fisik, detak jantung, pola gerak, atau respons siswa selama latihan.
Teknologi ini membantu guru menganalisis tingkat kebugaran siswa, menyesuaikan program latihan, bahkan mencegah cedera dengan rekomendasi berbasis data.
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berdiferensiasi dan pengembangan profil pelajar Pancasila.
Dengan deep learning, guru dapat memberikan pengalaman belajar personalisasi, memastikan setiap siswa mencapai capaian pembelajaran sesuai kemampuan fisik masing-masing.
Modul ajar adalah dokumen pembelajaran yang mencakup tujuan, langkah kegiatan, asesmen, dan media pembelajaran. Dalam modul ajar berbasis deep learning, beberapa komponen kunci yang perlu diperhatikan meliputi:
Pertama, guru perlu memahami kurikulum dan capaian pembelajaran. Selanjutnya, pilih platform atau aplikasi deep learning yang ramah pengguna.
Ada beberapa opsi open-source seperti TensorFlow Lite atau layanan berbasis cloud yang sudah menyediakan API analisis data olahraga.
Kedua, rancang aktivitas belajar yang mengumpulkan data. Misalnya, saat pelajaran lari sprint, gunakan ponsel untuk merekam video. Algoritma deep learning dapat menghitung kecepatan, postur tubuh, dan efisiensi langkah.
Ketiga, buat rencana pembelajaran yang fleksibel. Modul ajar harus memuat langkah pembelajaran tatap muka, pembelajaran mandiri, dan penugasan berbasis proyek. Sertakan refleksi bagi siswa agar mereka menyadari perkembangan kebugarannya.
Manfaat utama adalah personalisasi pembelajaran. Siswa yang memiliki tingkat kebugaran rendah bisa mendapatkan rekomendasi latihan ringan terlebih dahulu, sementara siswa yang lebih aktif diberi tantangan lebih tinggi.
Selain itu, guru dapat memantau perkembangan siswa dengan data yang lebih akurat. Hal ini membantu pencegahan cedera karena beban latihan dapat diatur sesuai kemampuan. Data yang terkumpul juga bisa menjadi portofolio belajar siswa, mendukung asesmen formatif dan sumatif.
Salah satu tantangan adalah keterbatasan perangkat dan literasi digital guru. Solusinya, sekolah dapat memanfaatkan aplikasi gratis atau murah yang tersedia di pasaran, serta mengadakan pelatihan dasar penggunaan AI dalam pembelajaran.
Tantangan lainnya adalah perlindungan data siswa. Guru harus memastikan data kesehatan dan kebugaran disimpan dengan aman dan hanya digunakan untuk kepentingan pendidikan.
Misalnya pada materi kebugaran jasmani, siswa diminta melakukan tes lari 12 menit (Cooper test). Data jarak yang ditempuh diinput ke aplikasi, kemudian algoritma deep learning memberikan analisis VO2 max, kategori kebugaran, dan saran latihan.
Guru kemudian menggunakan data ini untuk menyusun rencana latihan mingguan yang berbeda untuk setiap kelompok siswa.
Di materi permainan bola basket, sistem dapat menganalisis teknik dribbling dan shooting siswa melalui video. Aplikasi memberikan feedback visual berupa area perbaikan seperti sudut tembakan atau kecepatan tangan.
Penggunaan deep learning juga mendukung dimensi profil pelajar Pancasila seperti bernalar kritis (melalui analisis data kebugaran), gotong royong (kerja tim saat bermain), dan mandiri (siswa memantau perkembangan fisiknya sendiri).
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 8 SMP/MTs adalah inovasi yang bisa membawa pembelajaran PJOK ke level baru.
Dengan memanfaatkan teknologi AI, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal, menarik, dan relevan dengan kebutuhan siswa.
Kurikulum Merdeka menjadi semakin hidup karena guru bisa memberikan diferensiasi pembelajaran berdasarkan data, bukan hanya perkiraan.
Mengintegrasikan deep learning memang membutuhkan adaptasi, tetapi manfaatnya sebanding dengan usaha yang dikeluarkan. Dengan dukungan sekolah, pelatihan guru, dan pemanfaatan aplikasi AI yang tepat, masa depan PJOK akan menjadi lebih digital, akurat, dan inspiratif.
Ingin tahu lebih banyak? Anda bisa mempelajari panduan teknis penggunaan deep learning di kelas atau mengeksplorasi artikel kami lainnya tentang Modul Ajar Kurikulum Merdeka untuk mata pelajaran lain agar strategi mengajar semakin kaya dan variatif.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com