
mengajarmerdeka.id – Pagi itu, Pak Rudi membawa sebuah kotak misterius ke kelas 1. Anak-anak terlihat penasaran. “Hari ini kita akan membuka English Treasure Box,” katanya sambil tersenyum. Begitu kotak dibuka, isinya adalah kartu gambar buah, hewan, dan benda-benda sederhana.
Metode ini bukan sekadar permainan, tapi bagian dari modul ajar berbasis deep learning untuk pelajaran Bahasa Inggris. Dengan pendekatan ini, anak-anak tidak hanya menghafal kata, tapi juga menggunakannya dalam konteks yang nyata dan menyenangkan.
Deep learning dalam pendidikan berarti pembelajaran yang mendorong pemahaman mendalam, keterlibatan aktif, dan penerapan materi di kehidupan nyata. Dalam Bahasa Inggris kelas 1, ini berarti:
Penelitian oleh Cambridge English (2020) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis pengalaman meningkatkan kemampuan berbahasa hingga 30% lebih cepat dibanding metode hafalan tradisional.
Siswa mampu menyebutkan dan mengidentifikasi benda sehari-hari dalam bahasa Inggris serta menggunakannya dalam kalimat sederhana.
Pak Rudi memulai dengan cerita tentang seorang anak bernama Timmy yang suka mengoleksi benda. Setiap kali Timmy membuka kotak, ia akan berkata “This is my favourite…” sambil menunjukkan benda itu.
Setelah cerita, siswa mendapat giliran membuka English Treasure Box berisi kartu bergambar. Mereka menyebutkan nama benda dan membuat kalimat sederhana.
Aktivitas ini membuat mereka belajar kosakata dan struktur kalimat tanpa sadar bahwa mereka sedang belajar grammar dasar.
Menghubungkan kosakata dengan kehidupan siswa, misalnya kata-kata tentang makanan atau mainan yang mereka miliki.
Menggabungkan visual, suara, dan gerakan untuk memperkuat ingatan kata.
Bermain tebak kata dalam kelompok untuk melatih komunikasi.
Mengajak siswa membuat mini project, seperti buku gambar kosakata buatan sendiri.
Penelitian oleh Oxford University Press (2019) menyatakan bahwa penggunaan metode berbasis aksi nyata dapat meningkatkan retensi kosakata sebesar 40%. Hattie (2018) juga menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif memiliki efek ukuran 0,59, di atas rata-rata efektivitas metode mengajar biasa.
Kegiatan | Tujuan | Media |
---|---|---|
Storytelling | Memahami konteks kosakata | Buku cerita, kartu gambar |
Treasure Box Game | Mengucapkan dan mengenali kosakata | Kotak, kartu gambar |
Sing and Act | Menghafal kosakata melalui lagu | Speaker, musik |
Pair Talk | Melatih percakapan sederhana | Kartu tanya jawab |
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Bahasa Inggris kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
1. Apakah metode ini cocok untuk siswa pemula?
Ya, karena fokus pada kosakata dan kalimat sederhana yang mudah diikuti.
2. Apakah perlu menggunakan bahasa Inggris penuh di kelas?
Tidak selalu, tapi lebih banyak paparan bahasa Inggris akan membantu siswa terbiasa.
3. Berapa banyak kosakata baru yang ideal diperkenalkan setiap pertemuan?
Sekitar 5–7 kata baru agar siswa dapat mengingat dengan baik.
4. Bagaimana mengukur keberhasilan metode ini?
Melalui aktivitas lisan, permainan, dan proyek mini yang menunjukkan pemahaman siswa.
5. Apakah deep learning memerlukan media khusus?
Tidak, bisa menggunakan media sederhana seperti kartu gambar atau benda nyata.
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris untuk kelas 1 SD/MI membantu siswa belajar secara alami dan menyenangkan. Dengan menggabungkan cerita, permainan, dan aksi nyata, pembelajaran menjadi pengalaman yang membekas dan meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berbahasa Inggris.