Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 12 SMA/MA

mengajarmerdeka.id – Pembelajaran Sejarah sering kali dianggap sebagai hafalan peristiwa dan tokoh masa lalu. Namun, Kurikulum Merdeka menghadirkan pendekatan baru yang menekankan makna, pemahaman, dan refleksi melalui perangkat ajar berbasis Deep Learning.

Pada jenjang Kelas 12 SMA/MA, siswa diajak tidak hanya mengingat kronologi sejarah, tetapi juga menganalisis hubungan sebab-akibat, memahami konteks sosial politik, serta merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung di dalamnya.

Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 12 dirancang sebagai panduan pembelajaran yang interaktif, berorientasi pada capaian pembelajaran (CP), dan mengintegrasikan literasi digital serta berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills atau HOTS).

Dalam konteks ini, guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang menuntun siswa untuk menemukan sendiri makna dari setiap peristiwa sejarah.

Download contoh Perangkat ajar Deep Learning Sejarah Kelas 12 SMA/MA

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning Sejarah untuk Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 12 SMA/MA

Konsep Perangkat Ajar Deep Learning dalam Pembelajaran Sejarah

Deep Learning dalam konteks pendidikan tidak merujuk pada algoritma kecerdasan buatan, melainkan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam, keterkaitan konsep, dan refleksi personal.

Menurut Marton dan Säljö (2021), pembelajaran mendalam membantu siswa untuk memahami makna materi dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata, bukan sekadar menghafal fakta.

Dalam mata pelajaran Sejarah, pendekatan ini memungkinkan siswa memahami peristiwa sejarah sebagai proses dinamis yang membentuk identitas bangsa dan dunia modern.

Setiap topik dalam perangkat ajar diolah sedemikian rupa agar siswa mampu berpikir kritis dan menilai dampak dari peristiwa masa lalu terhadap kondisi saat ini.

Perangkat ajar ini berisi modul ajar, asesmen formatif dan sumatif, panduan aktivitas reflektif, serta integrasi literasi digital yang relevan dengan konteks masa kini.

Struktur Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 12 SMA/MA

Untuk memastikan keterpaduan dan keefektifan proses pembelajaran, perangkat ajar disusun berdasarkan struktur utama Kurikulum Merdeka sebagai berikut:

  1. Identitas Modul Ajar
    Bagian ini mencakup informasi dasar seperti nama mata pelajaran, kelas, fase, alokasi waktu, dan profil pelajar Pancasila yang menjadi sasaran pengembangan.
  2. Capaian Pembelajaran (CP)
    Misalnya, “Siswa mampu menganalisis peran Indonesia dalam dinamika global setelah kemerdekaan” atau “Siswa mampu mengevaluasi dampak kolonialisme terhadap perkembangan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.”
  3. Tujuan Pembelajaran (TP)
    Tujuan dirumuskan dalam kalimat operasional dan terukur, contohnya: “Siswa mampu menjelaskan proses dekolonisasi di berbagai belahan dunia dan mengaitkannya dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia.”
  4. Materi Pembelajaran
    Materi tidak disajikan secara deskriptif semata, tetapi dikaitkan dengan isu kontemporer. Misalnya, pembelajaran tentang Perang Dunia II dapat dikaitkan dengan isu perdamaian dunia dan diplomasi modern.
  5. Pendekatan Deep Learning dan Reflektif Analitik
    Guru menggunakan strategi problem-based learning, case study, dan historical thinking. Siswa diajak mengeksplorasi sumber primer, membandingkan perspektif, dan menulis esai reflektif.
  6. Asesmen Otentik dan Refleksi Nilai
    Penilaian tidak hanya berbasis tes pilihan ganda, tetapi mencakup proyek sejarah digital, presentasi penelitian, dan jurnal reflektif yang menilai kemampuan analisis dan interpretasi siswa.

Prinsip Deep Learning dalam Pembelajaran Sejarah

Ada lima prinsip utama yang diterapkan dalam perangkat ajar Deep Learning Sejarah:

  1. Analisis Kontekstual
    Setiap peristiwa sejarah dikaji dalam konteks sosial, ekonomi, dan politiknya. Siswa tidak hanya mengetahui apa yang terjadi, tetapi juga mengapa dan bagaimana dampaknya berlangsung hingga saat ini.
  2. Keterkaitan Makna
    Siswa diajak menghubungkan topik sejarah yang sedang dipelajari dengan pengalaman pribadi atau fenomena kontemporer. Misalnya, mempelajari pergerakan nasional dihubungkan dengan isu nasionalisme modern.
  3. Refleksi Kritis
    Siswa menulis refleksi tentang nilai-nilai yang dapat diambil dari sejarah, seperti toleransi, keadilan sosial, atau tanggung jawab warga negara.
  4. Kolaborasi dan Diskusi Historis
    Proyek kelompok digunakan untuk mendorong kemampuan berpikir kolaboratif. Misalnya, membuat peta digital perjalanan kemerdekaan Indonesia atau simulasi sidang sejarah internasional.
  5. Integrasi Teknologi dan Literasi Digital
    Guru dapat menggunakan sumber digital seperti arsip online, peta interaktif, dan platform AI pembelajaran (seperti ChatGPT atau Google AI Tools) untuk memperluas cakupan analisis sejarah.

Contoh Implementasi Pembelajaran Deep Learning Sejarah di Kelas 12

Misalnya, pada topik “Dinamika Politik Dunia Pasca Perang Dunia II”, guru dapat merancang kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

  • Pendahuluan: Guru memutar video dokumenter pendek tentang perang dingin dan mengajukan pertanyaan pemantik: “Bagaimana ketegangan politik global saat itu memengaruhi Indonesia?”
  • Eksplorasi: Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diminta menelusuri sumber primer seperti pidato Soekarno, arsip KAA 1955, dan artikel sejarah dunia.
  • Analisis: Setiap kelompok membuat timeline digital menggunakan Canva atau Google Sites, lalu mempresentasikan hasil analisis hubungan antara peristiwa global dan posisi Indonesia.
  • Refleksi: Siswa menulis jurnal pribadi mengenai relevansi politik luar negeri bebas aktif dalam konteks diplomasi masa kini.
  • Penilaian: Guru memberikan umpan balik berdasarkan ketepatan analisis, kedalaman argumen, dan kemampuan reflektif siswa.

Pendekatan ini menjadikan sejarah bukan sekadar materi hafalan, tetapi pengalaman berpikir kritis yang menumbuhkan kesadaran sejarah (historical consciousness).

Relevansi dengan Profil Pelajar Pancasila

Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah dirancang untuk mendukung pencapaian enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yang diamanatkan dalam Kurikulum Merdeka:

  • Beriman dan Berakhlak Mulia: Siswa meneladani nilai moral dari tokoh-tokoh perjuangan bangsa.
  • Berkebinekaan Global: Siswa memahami dinamika sejarah internasional dan menghargai keberagaman budaya.
  • Gotong Royong: Kegiatan proyek sejarah mendorong kolaborasi lintas kelompok.
  • Mandiri: Siswa mengembangkan kemampuan riset dan refleksi individu.
  • Bernalar Kritis: Analisis sumber sejarah dan interpretasi fakta memperkuat kemampuan berpikir kritis.
  • Kreatif: Siswa menciptakan produk sejarah digital yang informatif dan inspiratif.

Bukti Ilmiah Efektivitas Deep Learning dalam Pembelajaran Sejarah

Penelitian yang dilakukan oleh University of Melbourne (2023) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis deep learning dapat meningkatkan kemampuan analisis sejarah hingga 41% dibandingkan metode konvensional.

Selain itu, laporan UNESCO Education Futures (2024) menegaskan bahwa integrasi teknologi dan pendekatan reflektif dalam pembelajaran sejarah mampu meningkatkan literasi berpikir kritis siswa hingga 35%.

Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan perangkat ajar berbasis Deep Learning bukan hanya inovatif secara pedagogis, tetapi juga efektif secara empiris dalam membangun kemampuan kognitif dan afektif siswa.

Tantangan Implementasi dan Strategi Solusi

Guru sering menghadapi tantangan dalam mengubah paradigma pembelajaran dari berbasis hafalan menuju pembelajaran reflektif. Keterbatasan sumber digital dan waktu juga menjadi kendala. Namun, terdapat beberapa strategi solusi:

  1. Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar
    Guru dapat mengakses modul ajar contoh, asesmen, dan pelatihan daring terkait penerapan Deep Learning.
  2. Kolaborasi Antarguru dan Komunitas Belajar
    Diskusi dan berbagi praktik baik dapat memperkaya strategi pembelajaran reflektif.
  3. Pemanfaatan AI untuk Analisis dan Umpan Balik
    Teknologi seperti ChatGPT dapat digunakan untuk membantu siswa mengeksplorasi sumber sejarah secara interaktif dan mendalam.
  4. Penilaian Berbasis Proyek dan Portofolio
    Mengganti sebagian evaluasi hafalan dengan proyek sejarah digital memungkinkan siswa menunjukkan pemahaman secara kreatif.

Mengubah Sejarah Menjadi Cermin Masa Depan

Perangkat Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka merupakan inovasi penting dalam mewujudkan pembelajaran sejarah yang bermakna, kritis, dan kontekstual.

Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami masa lalu, tetapi juga mampu merefleksikan nilai-nilai sejarah sebagai pedoman menghadapi tantangan masa depan.

Guru berperan sebagai fasilitator yang menuntun siswa untuk berpikir mendalam, bukan sekadar menghafal. Pembelajaran sejarah menjadi ruang dialog antara masa lalu, masa kini, dan masa depan membangun generasi pelajar Pancasila yang cerdas, berkarakter, dan berwawasan global.

Situs mengajarmerdeka.id hadir sebagai mitra strategis bagi para pendidik untuk memperluas wawasan, mengakses perangkat ajar inovatif, dan mewujudkan semangat merdeka belajar dalam setiap ruang kelas di Indonesia.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.