Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 11 SMA/MA

mengajarmerdeka.id -Bayangkan suasana kelas Prakarya di sebuah SMA. Siswa tidak lagi hanya belajar membuat makanan olahan, tetapi juga merancang food innovation project yang berbasis keberlanjutan dan teknologi.

Mereka meneliti kandungan gizi, mempresentasikan ide dengan bantuan AI, dan bahkan menghitung efisiensi produksi. Itulah semangat baru pembelajaran Prakarya Pengolahan dalam Kurikulum Merdeka memadukan kreativitas, sains, dan teknologi dengan sentuhan karakter Pancasila.

Kurikulum Merdeka mendorong siswa menjadi kreator, bukan hanya penghafal resep. Dengan bantuan pendekatan Deep Learning, pembelajaran Prakarya menjadi lebih reflektif, berbasis proyek, dan relevan dengan dunia industri modern.

Guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan proses berpikir mendalam agar siswa mampu menciptakan produk pengolahan yang bernilai ekonomi sekaligus ramah lingkungan.

Download contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 11 SMA/MA

Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan untuk Kelas 11 SMA/MA, silahkan melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 11 SMA/MA

Apa Itu Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan?

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan adalah seperangkat dokumen pembelajaran yang dirancang agar siswa tidak hanya tahu cara membuat produk, tetapi juga memahami mengapa dan bagaimana proses pengolahan itu penting bagi masyarakat dan lingkungan.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, perangkat ajar mencakup:

  • Modul Ajar: panduan guru dalam merancang aktivitas dan asesmen berbasis proyek.
  • LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik): alat eksplorasi ide dan eksperimen.
  • Asesmen Formatif dan Sumatif: untuk menilai kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.
  • Rubrik Profil Pelajar Pancasila: acuan untuk menilai karakter seperti gotong royong dan mandiri.

Semua elemen tersebut disusun agar siswa mengalami proses belajar yang menyeluruh dari pengamatan bahan lokal, eksperimen resep, hingga evaluasi nilai ekonominya.

Struktur Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 11

  1. Identitas Modul Ajar
    Meliputi nama mata pelajaran, kelas/fase, alokasi waktu, dan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan seperti mandiri, kreatif, dan bernalar kritis.
  2. Capaian Pembelajaran (CP)
    Contohnya: “Siswa mampu menganalisis dan menerapkan teknik pengolahan bahan pangan lokal menjadi produk bernilai jual dengan memperhatikan aspek higienitas dan keberlanjutan.”
  3. Tujuan Pembelajaran (TP)
    Dirumuskan secara operasional, misalnya: “Siswa dapat membuat produk olahan pangan berbahan dasar lokal dengan inovasi rasa dan kemasan yang menarik.”
  4. Materi Pembelajaran
    Fokus pada bahan pangan lokal, prinsip sanitasi, pengemasan, pemasaran, dan analisis nilai gizi.
  5. Model Pembelajaran Deep Learning
    Menggunakan pendekatan Project Based Learning (PjBL) dan Inquiry-Based Learning yang memungkinkan siswa belajar secara reflektif dan kontekstual.
  6. Asesmen Otentik
    Berupa proyek, laporan observasi, refleksi diri, hingga product showcase di akhir pembelajaran.

Prinsip Deep Learning dalam Prakarya

Deep Learning dalam pembelajaran bukan berarti siswa belajar algoritma AI. Melainkan mereka belajar seperti AI dengan pola berpikir mendalam, analisis data, dan refleksi hasil belajar.

Beberapa prinsip utama dalam penerapannya:

  1. Exploration and Discovery
    Siswa diajak meneliti bahan lokal yang belum banyak dimanfaatkan. Misalnya, memanfaatkan daun kelor sebagai bahan utama snack sehat atau membuat minuman fermentasi dari buah lokal.
  2. Critical and Reflective Thinking
    Mereka belajar menganalisis kandungan gizi, keberlanjutan bahan, dan dampak sosial produk yang dibuat. Guru memfasilitasi dengan pertanyaan pemandu seperti: “Bagaimana produk ini bisa membantu masyarakat sekitar?”
  3. Collaboration and Innovation
    Siswa bekerja dalam tim, berbagi ide, dan berinovasi menciptakan produk baru. Misalnya, kelompok “EcoTaste” membuat olahan kue berbasis tepung singkong organik.
  4. Digital Integration
    Teknologi AI digunakan sebagai alat bantu, misalnya menggunakan ChatGPT untuk mencari inspirasi resep sehat atau Canva untuk mendesain label kemasan produk.
  5. Reflection and Continuous Improvement
    Setelah proyek selesai, siswa diminta mengevaluasi hasilnya. Mereka belajar dari kesalahan dan meningkatkan kualitas produknya mirip proses machine learning yang terus berkembang melalui data.

Contoh Implementasi di Kelas 11

Mari kita lihat kisah nyata dari kelas Prakarya yang menerapkan pendekatan Deep Learning.

Bu Rani, seorang guru Prakarya di SMA negeri di Jawa Tengah, mengajak siswanya membuat proyek bertema “Inovasi Produk Pangan Lokal”.

Langkah-langkahnya:

  • Eksplorasi: Siswa melakukan riset bahan pangan khas daerah, seperti pisang kepok, kelor, atau singkong.
  • Eksperimen: Mereka mencoba berbagai teknik pengolahan seperti fermentasi, pengeringan, atau pengemasan vakum.
  • Analisis Data: Dengan panduan guru, siswa membandingkan hasil produk dari segi tekstur, rasa, dan ketahanan simpan.
  • Digital Presentation: Siswa membuat presentasi menggunakan infografis digital dan video promosi singkat.
  • Refleksi: Setiap kelompok menulis jurnal pembelajaran tentang tantangan dan nilai yang mereka pelajari, seperti kerja sama dan ketekunan.

Hasilnya? Beberapa siswa bahkan menjual produk mereka di market day sekolah, dan mendapatkan umpan balik positif dari masyarakat.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan dirancang untuk mendukung enam dimensi Profil Pelajar Pancasila:

  • Beriman dan Berakhlak Mulia: Melalui kesadaran terhadap etika produksi dan keberlanjutan.
  • Mandiri: Siswa merancang dan melaksanakan proyek secara bertahap.
  • Bernalar Kritis: Menganalisis masalah produksi dan mencari solusi berbasis data.
  • Kreatif: Menghasilkan produk inovatif dari bahan lokal.
  • Gotong Royong: Kolaborasi antaranggota tim dalam menyelesaikan proyek.
  • Berkebinekaan Global: Mengadopsi ide-ide modern tanpa meninggalkan identitas budaya lokal.

Data Ilmiah dan Relevansi Industri

Penelitian dari Food Science Education Journal (2023) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek meningkatkan kreativitas siswa sebesar 42% dan kemampuan berpikir kritis sebesar 37%.

Sementara itu, laporan World Economic Forum 2024 menegaskan bahwa sektor pangan dan pengolahan akan menjadi salah satu bidang pekerjaan paling dinamis dengan kebutuhan tenaga kerja kreatif yang memahami sains, bisnis, dan keberlanjutan.

Artinya, pelajaran Prakarya yang diajarkan dengan pendekatan Deep Learning memiliki relevansi langsung terhadap dunia kerja masa depan.

Tantangan dan Solusi bagi Guru

Beberapa guru mungkin menghadapi kendala seperti keterbatasan alat, waktu, atau pemahaman tentang teknologi digital. Namun, semangat Kurikulum Merdeka justru mendorong fleksibilitas dan kolaborasi.

Beberapa solusi praktis antara lain:

  • Menggunakan alat sederhana dan bahan lokal yang mudah didapat.
  • Memanfaatkan platform pembelajaran digital seperti Merdeka Mengajar atau mengajarmerdeka.id untuk berbagi perangkat ajar.
  • Mendorong kolaborasi antarguru lintas mata pelajaran, misalnya bekerja sama dengan guru ekonomi atau biologi untuk memperkaya konteks pembelajaran.

Manfaat Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya

  1. Meningkatkan Kreativitas Siswa: Melatih imajinasi dalam mengolah bahan menjadi produk inovatif.
  2. Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan: Siswa belajar menghitung biaya produksi dan strategi pemasaran sederhana.
  3. Mendorong Literasi Digital: Siswa terbiasa menggunakan alat digital untuk riset, desain, dan presentasi.
  4. Memperkuat Nilai Karakter: Melatih tanggung jawab, kerja sama, dan kesadaran lingkungan.
  5. Relevan dengan Dunia Nyata: Pembelajaran tidak berhenti di kelas, tetapi berlanjut ke dunia usaha dan masyarakat.

Dari Kelas ke Kehidupan Nyata

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka bukan hanya alat bantu guru, tetapi juga jembatan antara teori dan praktik kehidupan. Melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa tidak hanya tahu cara mengolah bahan pangan, tetapi juga memahami makna di baliknya tentang tanggung jawab, keberlanjutan, dan inovasi.

Inilah pendidikan yang sejati: yang menyiapkan siswa untuk berpikir kritis, bertindak kreatif, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Dengan dukungan platform pendidikan seperti mengajarmerdeka.id, guru kini memiliki ruang untuk berinovasi, berbagi ide, dan terus belajar menciptakan perangkat ajar yang bukan hanya relevan, tetapi juga menginspirasi generasi masa depan Indonesia.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.