
mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru masuk kelas dengan membawa buku catatan tipis, penuh coretan, dan hanya mengandalkan pengalaman mengajar sebelumnya. Tentu ia bisa menyampaikan materi, tetapi belum tentu semua siswa memahami secara mendalam.
Di sinilah peran modul ajar PAI dan BP kelas 5 SD/MI dalam Kurikulum Merdeka menjadi sangat penting.
Modul ajar bukan hanya sekadar kumpulan materi, tetapi sebuah peta jalan pembelajaran yang memandu guru agar lebih sistematis, kreatif, dan menyenangkan.
Apalagi untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP), yang tidak hanya berfokus pada pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter dan akhlak mulia.
Dengan pendekatan deep learning, guru tidak hanya menekankan hafalan ayat atau teori, melainkan mengajak siswa untuk memahami, merenungkan, dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning PAI dan BP untuk Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
SEMESTER 1
SEMESTER 2
Seringkali istilah deep learning identik dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Namun, dalam konteks pendidikan, deep learning berarti pembelajaran mendalam yang menekankan pemahaman konsep, berpikir kritis, dan penerapan nilai dalam situasi nyata.
Menurut penelitian di bidang pendidikan (Hattie, 2012), siswa yang diajak belajar dengan pendekatan mendalam akan:
Inilah yang menjadi ruh utama dari Modul Ajar Deep Learning PAI dan BP Kelas 5 SD/MI.
Agar mudah dipahami, mari kita lihat struktur umum modul ajar PAI dan BP kelas 5:
Berisi informasi dasar seperti:
Mengacu pada Kurikulum Merdeka, CP PAI dan BP kelas 5 antara lain:
Setiap pertemuan dilengkapi tujuan spesifik, misalnya:
Materi disusun dengan prinsip spiral, mulai dari pengenalan, pemahaman, hingga aplikasi dalam kehidupan.
Deep learning dalam PAI dan BP bisa dikembangkan dengan:
Meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penekanan utama ada pada penilaian autentik, seperti observasi perilaku siswa sehari-hari.
Guru dapat mengaitkan materi dengan realitas kehidupan siswa. Misalnya, ketika membahas tentang jujur, guru bisa menanyakan:
“Bagaimana rasanya ketika kita meminjam pensil teman tapi tidak mengembalikannya?”
Setiap akhir pembelajaran, siswa diajak menuliskan pengalaman pribadi yang sesuai dengan nilai yang dipelajari. Ini melatih kesadaran dan introspeksi.
PAI dan BP bisa dipadukan dengan mata pelajaran lain. Misalnya, saat belajar kisah Nabi Ibrahim, siswa bisa membuat timeline sejarah di pelajaran IPS.
Guru dapat menggunakan video pembelajaran, aplikasi Al-Qur’an digital, atau kuis interaktif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Mari kita ambil satu contoh tema: Meneladani Kejujuran dalam Kehidupan Sehari-hari
Studi dari OECD (2019) menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran mendalam:
Untuk konteks PAI dan BP, hal ini sejalan dengan tujuan utama pendidikan Islam, yakni membentuk insan beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.
Tentu saja ada tantangan yang harus dihadapi:
Namun, dengan kolaborasi antara guru, sekolah, dan orang tua, tantangan ini dapat diatasi.
Modul Ajar Deep Learning PAI dan BP Kelas 5 SD/MI merupakan salah satu inovasi penting dalam Kurikulum Merdeka. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya sekadar menghafal materi, tetapi juga memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam secara kontekstual.
Bagi guru, modul ini adalah peta jalan yang membantu menciptakan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan relevan dengan kehidupan anak-anak.
Pada akhirnya, tujuan utama pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga pembentukan akhlak dan karakter. Dengan modul ajar yang baik, generasi muda akan tumbuh sebagai insan yang cerdas, beriman, dan berakhlak mulia.
Apa itu modul ajar deep learning?
Modul ajar deep learning adalah perangkat pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, refleksi, dan penerapan nilai dalam kehidupan nyata.
Mengapa penting dalam PAI dan BP kelas 5?
Karena siswa pada tahap ini sedang membentuk karakter dasar, sehingga pembelajaran harus kontekstual dan bermakna.
Apa saja model pembelajaran yang digunakan?
Beberapa di antaranya adalah project based learning, problem based learning, dan role play.
Bagaimana cara guru menilai pembelajaran PAI dan BP?
Melalui penilaian autentik, seperti observasi sikap, refleksi siswa, serta tugas-tugas berbasis pengalaman nyata.
Apakah modul ajar ini bisa dipadukan dengan mata pelajaran lain?
Ya, PAI dan BP dapat diintegrasikan dengan IPS, Bahasa Indonesia, atau Seni Budaya untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.