Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 3 SD/MI

mengajarmerdeka.id – Seni teater sejak lama dikenal sebagai media ekspresi yang mampu mengembangkan imajinasi, empati, serta rasa percaya diri anak.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, pembelajaran seni teater kelas 3 SD/MI tidak lagi sekadar menghafal naskah atau memainkan peran sederhana.

Dengan pendekatan deep learning, guru diarahkan untuk membimbing siswa agar memahami makna, nilai, serta keterampilan kolaboratif yang ada di balik sebuah pertunjukan.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang modul ajar deep learning seni teater untuk kelas 3 SD/MI, termasuk tujuan, strategi pembelajaran, integrasi dengan Profil Pelajar Pancasila, serta manfaat ilmiah dalam perkembangan kognitif dan sosial anak.

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning?

Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang memandu guru dalam menyampaikan materi secara terstruktur. Deep learning dalam pendidikan tidak hanya berarti penggunaan teknologi, melainkan pendekatan pembelajaran mendalam yang menekankan pada:

  1. Pemahaman konsep yang berlapis.
  2. Penerapan pengalaman nyata.
  3. Koneksi antar-disiplin ilmu.
  4. Refleksi kritis dari siswa.

Dalam seni teater, deep learning membuat siswa tidak hanya berakting, tetapi juga memahami nilai budaya, moral, serta pesan sosial yang ada dalam sebuah lakon.

Tujuan Modul Ajar Seni Teater Kelas 3 SD/MI

Pembelajaran seni teater di kelas 3 SD/MI memiliki beberapa tujuan utama:

  • Menumbuhkan rasa percaya diri melalui penampilan di depan umum.
  • Melatih keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal.
  • Mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan empati.
  • Membiasakan kerja sama tim melalui latihan kelompok.
  • Menginternalisasi nilai karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila.

Struktur Modul Ajar Deep Learning Seni Teater

Dalam Kurikulum Merdeka, modul ajar untuk kelas 3 SD/MI biasanya mencakup:

1. Identitas Modul

  • Satuan pendidikan: SD/MI
  • Mata pelajaran: Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)
  • Fase: A (kelas 1-3)
  • Tema: Seni Teater

2. Capaian Pembelajaran

Peserta didik mampu mengidentifikasi, memerankan, dan mengevaluasi sebuah cerita teater sederhana dengan memperhatikan aspek ekspresi, suara, gerakan, serta kerja sama.

3. Tujuan Pembelajaran

  • Siswa mampu memainkan peran dalam lakon sederhana.
  • Siswa dapat mengekspresikan emosi melalui gerak dan suara.
  • Siswa dapat merefleksikan pengalaman bermain teater dalam kehidupan sehari-hari.

4. Alur Kegiatan Pembelajaran

  • Pendahuluan: Ice breaking, pengenalan teater.
  • Inti: Latihan ekspresi, pembacaan naskah, improvisasi, latihan kelompok.
  • Penutup: Refleksi, diskusi, apresiasi karya teman.

Teater Sebagai Cermin Kehidupan

Bayangkan sebuah kelas 3 di sebuah SD di pedesaan. Anak-anak duduk melingkar, dan guru mulai membacakan cerita rakyat lokal, misalnya legenda Timun Mas.

Dari cerita ini, guru mengajak siswa membagi peran: siapa Timun Mas, siapa Buto Ijo, siapa tokoh pendukung lainnya.

Awalnya, beberapa siswa malu-malu. Namun setelah berlatih, mereka mulai berani mengekspresikan suara keras saat berperan sebagai Buto Ijo, atau melompat riang saat menjadi Timun Mas.

Dari sinilah terlihat bagaimana seni teater bukan hanya hiburan, tetapi juga latihan keberanian, komunikasi, dan kerja sama.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Seni teater sebagai bagian dari pembelajaran deep learning sangat sejalan dengan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila:

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia – melalui cerita dengan nilai moral.
  2. Berkebinekaan global – mengenal berbagai cerita dari budaya Indonesia.
  3. Gotong royong – latihan kelompok dan kerja sama.
  4. Kreatif – mengimprovisasi gerakan dan dialog.
  5. Bernalar kritis – memahami pesan dalam cerita.
  6. Mandiri – tampil percaya diri di panggung.

Manfaat Ilmiah Seni Teater untuk Anak

Penelitian psikologi pendidikan menunjukkan bahwa keterlibatan anak dalam seni teater dapat meningkatkan:

  • Kognitif: kemampuan bahasa, daya ingat, dan pemahaman makna.
  • Afektif: empati, pengendalian emosi, rasa percaya diri.
  • Psikomotorik: koordinasi tubuh, ekspresi wajah, keterampilan motorik halus.

Menurut studi dari American Alliance for Theatre & Education, siswa yang rutin mengikuti kegiatan teater memiliki prestasi akademik lebih baik karena kemampuan berpikir kritis dan problem solving mereka terasah.

Contoh Rencana Pembelajaran

Agar modul ajar lebih aplikatif, berikut contoh penerapan pembelajaran seni teater di kelas 3:

  • Pertemuan 1: Mengenal cerita rakyat (Timun Mas, Malin Kundang).
  • Pertemuan 2: Latihan ekspresi suara dan tubuh.
  • Pertemuan 3: Membaca naskah bersama kelompok.
  • Pertemuan 4: Improvisasi dialog.
  • Pertemuan 5: Latihan pementasan.
  • Pertemuan 6: Pementasan mini di kelas.
  • Pertemuan 7: Refleksi dan evaluasi.

Yang perlu diketahui

Strategi Deep Learning dalam Seni Teater

Guru dapat menerapkan strategi berikut:

  1. Inquiry Based Learning – siswa mencari makna cerita dan nilai moral.
  2. Collaborative Learning – kelompok kecil menyiapkan pementasan.
  3. Project Based Learning – proyek teater mini yang dipentaskan di kelas.
  4. Reflective Learning – siswa menuliskan perasaan setelah berakting.

Tantangan dan Solusi

Tantangan

  • Siswa kurang percaya diri.
  • Keterbatasan waktu dalam kurikulum.
  • Fasilitas minim (panggung, kostum, properti).

Solusi

  • Guru membangun suasana menyenangkan dengan permainan drama.
  • Latihan dilakukan singkat tapi rutin.
  • Memanfaatkan barang sederhana untuk properti.

Download contoh Modul ajar Deep Learning Seni Teater kelas 3 SD/MI

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Teater untuk Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

SEMESTER 1

SEMESTER 2


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Apa manfaat seni teater untuk anak SD?

Seni teater melatih keberanian, kreativitas, empati, serta kerja sama dalam kelompok.

Apakah deep learning berarti menggunakan teknologi AI?

Dalam konteks pendidikan, deep learning berarti pembelajaran mendalam yang menekankan pada pemahaman, refleksi, dan koneksi antar ilmu, bukan sekadar teknologi.

Bagaimana cara guru menilai pembelajaran teater?

Guru menilai dari aspek ekspresi, kerja sama, improvisasi, dan refleksi siswa, bukan hanya hasil akhir pementasan.

Apakah pembelajaran seni teater cocok untuk semua anak?

Ya, karena setiap anak dapat menemukan perannya sesuai minat dan kemampuannya, baik sebagai pemain, narator, maupun pendukung.

Bagaimana jika sekolah tidak memiliki panggung?

Pembelajaran dapat dilakukan di kelas atau halaman sekolah dengan properti sederhana.

Modul ajar deep learning seni teater kelas 3 SD/MI bukan hanya membentuk siswa menjadi pemain teater, melainkan manusia yang kreatif, berani, empatik, dan kolaboratif.

Dengan pendekatan mendalam, pembelajaran seni teater menghadirkan pengalaman nyata yang selaras dengan tujuan Kurikulum Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila.

Melalui teater, anak-anak tidak hanya berperan di atas panggung, tetapi juga belajar memainkan peran penting dalam kehidupan nyata.

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.