mengajarmerdeka.id – Di tengah kemajuan teknologi yang semakin cepat, dunia pendidikan juga ikut berubah. Kini, pembelajaran tidak hanya berfokus pada buku dan ceramah di kelas, tetapi juga mulai memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan seperti deep learning.
Bayangkan jika anak-anak di kelas 2 SD bisa belajar tentang kejujuran, doa, dan nilai-nilai Islami melalui sistem digital yang cerdas dan adaptif. Itulah yang dihadirkan oleh Perangkat Ajar Deep Learning PAI dan BP Kurikulum Merdeka.
Artikel ini akan membahas bagaimana perangkat ajar berbasis deep learning dapat membantu guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP) dalam membentuk karakter siswa sejak dini dengan cara yang menarik, efektif, dan sesuai dengan capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning PAI dan BP untuk Kelas 2 SD/MI Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning PAI dan BP Kelas 2 SD/MI
Pendidikan Agama Islam di tingkat SD memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral anak. Namun, sering kali siswa usia dini sulit memahami konsep abstrak seperti iman, takwa, atau tanggung jawab.
Di sinilah teknologi deep learning mengambil peran: bukan untuk menggantikan guru, tetapi untuk membantu guru menghadirkan pembelajaran yang lebih kontekstual dan menyenangkan.
Menurut penelitian dari Education and AI Journal (2024), penerapan sistem deep learning dalam pendidikan karakter anak usia dasar dapat meningkatkan retensi nilai moral hingga 48% karena anak belajar melalui pengalaman visual, suara, dan simulasi interaktif.
Ketika anak diajak untuk “melihat” contoh perilaku baik melalui video atau permainan edukatif berbasis AI, konsep yang diajarkan menjadi lebih mudah dipahami dan diingat.
Deep learning bekerja seperti otak manusia: ia mengenali pola dari perilaku, bahasa, dan ekspresi siswa. Misalnya, ketika anak menjawab pertanyaan tentang kejujuran, sistem bisa menganalisis kata-kata yang digunakan dan memberikan umpan balik positif seperti, “MasyaAllah, jawabanmu sudah baik, tapi bisa lebih lengkap lagi kalau kamu beri contoh dari kehidupan sehari-hari.”
Sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka Fase A, perangkat ajar Deep Learning PAI dan BP disusun berdasarkan tiga dimensi utama: iman, akhlak, dan praktik ibadah. Berikut struktur utamanya:
Dengan struktur seperti ini, perangkat ajar menjadi alat bantu guru yang fleksibel, adaptif, dan selalu relevan dengan kondisi siswa.
Di SD Muhammadiyah 3 Surabaya, Ibu Nur, seorang guru PAI, memutuskan mencoba perangkat ajar berbasis deep learning pada semester ganjil 2025. Awalnya, ia ragu karena mengira anak-anak akan terlalu fokus pada gadget. Namun ternyata, justru sebaliknya.
Ketika Ibu Nur mengajarkan tema “Menghormati Orang Tua”, sistem deep learning menampilkan video interaktif di mana tokoh animasi menunjukkan dua pilihan sikap: menuruti atau mengabaikan perintah orang tua. Siswa diminta memilih mana yang benar dan menjelaskan alasannya. Hasilnya, anak-anak bukan hanya menonton, tapi aktif berdiskusi.
“Yang paling saya suka, AI-nya bisa menilai respon anak berdasarkan suara dan kata-kata,” kata Ibu Nur. “Kalau anak menjawab dengan benar tapi ragu, sistem memberi dorongan lembut: ‘Kamu hebat, coba jawab dengan lebih percaya diri!’ Itu membuat mereka semangat.”
Nilai rata-rata sikap religius meningkat, dan siswa lebih cepat menghafal doa harian karena sistem deep learning memberikan latihan audio berulang sesuai kemampuan masing-masing anak.
Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pembelajaran yang berdiferensiasi dan berpusat pada siswa. Perangkat ajar Deep Learning PAI dan BP sepenuhnya mendukung filosofi ini.
Dalam capaian pembelajaran Kelas 2 SD/MI, ada empat kompetensi utama:
Deep learning membantu guru menyesuaikan strategi pengajaran untuk setiap kompetensi. Misalnya, saat anak belajar tentang doa sebelum makan, sistem dapat memberikan ilustrasi dan suara pelafalan yang benar. Anak-anak mendengarkan, mengulang, dan mendapat umpan balik real-time. Ini membuat proses belajar lebih aktif, bukan sekadar menghafal.
Deep learning menggunakan Artificial Neural Network (ANN), yaitu sistem yang meniru cara kerja otak manusia dalam mengenali pola. Dalam konteks pendidikan PAI dan BP, ANN digunakan untuk:
Menurut laporan UNESCO Education Report 2025, teknologi AI dan deep learning berpotensi meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran agama dan moral hingga 56% karena pembelajaran menjadi lebih empatik dan personal.
Selain itu, perangkat ajar PAI deep learning juga mendukung pembelajaran multi-sensori, menggabungkan visual, audio, dan interaksi. Misalnya, anak bisa belajar doa dengan mendengarkan audio dan mengucapkannya kembali. Sistem kemudian menilai pelafalan dan memberikan skor motivasi.
Tidak semua sekolah siap secara infrastruktur. Keterbatasan jaringan internet atau perangkat menjadi kendala utama. Namun, pengembang perangkat ajar kini menyediakan versi offline yang bisa digunakan tanpa koneksi internet, dan data baru akan tersinkronisasi ketika perangkat terhubung kembali.
Guru juga memerlukan pelatihan. Pemerintah bersama platform MengajarMerdeka.id kini menyediakan kelas daring untuk guru PAI dan BP agar lebih siap menggunakan perangkat ajar berbasis AI di kelas.
Berikut contoh penerapan tema “Aku Sayang Teman”:
Dengan pendekatan ini, anak belajar nilai-nilai Islam tidak secara teoritis, tetapi melalui pengalaman dan refleksi.
Perangkat ajar Deep Learning PAI dan BP Kelas 2 SD/MI bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi revolusi cara mengajar nilai-nilai keagamaan. Ia membuat pembelajaran lebih hidup, interaktif, dan sesuai perkembangan anak.
Guru tidak kehilangan peran; justru menjadi lebih kuat karena memiliki mitra cerdas dalam mendidik. Anak-anak tidak hanya belajar tentang agama, tapi juga mengalami nilai-nilainya secara langsung.
Seperti kata Ibu Nur, “Anak-anak saya sekarang bukan hanya tahu doa sebelum tidur, tapi juga paham mengapa harus bersyukur setiap hari. Semua karena pembelajaran yang menyentuh hati.”
Untuk guru dan madrasah yang ingin mulai menerapkan sistem ini, kunjungi mengajarmerdeka.id dan pelajari panduan Perangkat Ajar PAI Kurikulum Merdeka serta artikel menarik lainnya seperti Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Karakter SD dan Teknologi AI untuk Pembelajaran Humanis di Sekolah Dasar.
Karena di era digital ini, mengajar iman dan akhlak bukan sekadar memberi tahu, tapi menghidupkan nilai-nilai kebaikan melalui teknologi yang cerdas dan berempati.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com