mengajarmerdeka.id – Kurikulum Merdeka membawa perubahan besar dalam pendekatan pembelajaran seni, termasuk pada mata pelajaran Seni Rupa.
Di era ketika teknologi kecerdasan buatan berkembang pesat, pembelajaran seni tidak lagi hanya berbicara tentang menggambar atau melukis, tetapi juga bagaimana siswa memahami proses kreatif melalui analisis data, eksplorasi visual, dan produksi karya berbasis teknologi. Inilah landasan dari hadirnya perangkat ajar Seni Rupa Deep Learning Kurikulum Merdeka.
Deep Learning di sini bukan berarti siswa belajar membuat model AI, melainkan bagaimana pendekatan pembelajaran memanfaatkan cara berpikir sistem deep learning: mengenali pola, melakukan eksplorasi mendalam, memproses informasi secara visual, dan menciptakan karya berdasarkan pemahaman yang lebih reflektif serta kaya data.
Perangkat ajar Seni Rupa berbasis Deep Learning membantu guru menciptakan pengalaman belajar yang lebih kontekstual, kreatif, dan relevan dengan perkembangan industri kreatif modern.
Dengan integrasi teknologi, pemikiran kritis, dan kemampuan artistik, pembelajaran Seni Rupa berubah menjadi proses “belajar melalui pengalaman estetis dan pemaknaan mendalam”.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning Seni Rupa Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa SD, SMP, SMA
Perangkat ajar Seni Rupa Deep Learning adalah dokumen pembelajaran yang dirancang untuk memfasilitasi proses belajar kreatif melalui pendekatan mendalam, analitis, dan berbasis teknologi.
Dokumen ini mencakup modul ajar, rencana aktivitas, media pembelajaran digital, asesmen komprehensif, serta panduan refleksi karya.
Tujuannya adalah memandu guru dalam membangun pembelajaran yang:
Dalam Kurikulum Merdeka, perangkat ajar seni dikembangkan berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) dan prinsip pembelajaran diferensiasi. Elemen pentingnya meliputi:
Meliputi fase pendidikan, alokasi waktu, karakteristik peserta didik, serta dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dituju, seperti kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.
Untuk SMA/MA, CP Seni Rupa menekankan kemampuan:
Dirumuskan menjadi tujuan yang operasional dan terukur, seperti:
Materi seni rupa pada perangkat ajar Deep Learning bersifat kontekstual:
Pendekatan ini mencakup aktivitas yang mendorong eksplorasi mendalam, analisis visual, dan penciptaan karya yang berorientasi data. Contohnya:
Asesmen tidak hanya fokus pada hasil karya, tetapi juga proses berpikir dan eksplorasi, meliputi:
Pendekatan deep learning dalam seni memiliki karakteristik sebagai berikut:
Siswa diajak mengamati objek atau karya seni secara detail, seperti bagaimana sistem AI menangkap pola visual. Mereka mempelajari tekstur, bayangan, proporsi, warna, dan ritme rupa secara bertahap.
Contoh aktivitas:
Siswa menganalisis perbedaan tekstur natural pada dedaunan dengan grid 3×3, kemudian menciptakan ulang tekstur tersebut dengan media pensil atau cat air.
Deep learning memanfaatkan data. Dalam pembelajaran seni, guru dapat mengajak siswa mengumpulkan data visual dari lingkungan, misalnya foto bangunan tua, pasar tradisional, atau kerajinan lokal.
Data tersebut kemudian diolah menjadi moodboard atau referensi visual untuk membuat karya baru.
Siswa menulis jurnal progres karya: alasan memilih komposisi, tantangan dalam menerapkan teknik, perubahan konsep, dan makna personal dari hasil karya. Pendekatan reflektif ini selaras dengan prinsip Merdeka Belajar.
AI digunakan sebagai alat bantu, bukan sebagai sumber utama karya. Misalnya:
Penelitian dari Stanford HAI (2024) menegaskan bahwa penggunaan AI sebagai alat bantu dalam seni meningkatkan kemampuan eksplorasi siswa hingga 42% lebih luas dibanding metode konvensional. Ini menunjukkan bahwa teknologi bukan menghambat kreativitas, tetapi justru memperluas kemungkinan visual.
Bayangkan sebuah pembelajaran bertema “Identitas Budaya Lokal”. Guru memulai dari eksplorasi, analisis, penciptaan karya, hingga curatorial thinking.
Siswa mengamati motif batik lokal, ukiran kayu, atau ornamen rumah adat melalui foto lapangan. Guru meminta siswa mengidentifikasi pola berulang dan elemen visual.
Siswa menggunakan teknik manual mirip analisis pada AI:
Siswa membuat karya interpretatif seperti:
Media yang digunakan dapat berupa cat akrilik, tinta, tablet digital, atau kolase.
Siswa menjelaskan konsep karya, alasan artistik, dan proses eksplorasi mendalam. Guru menilai berdasarkan kreativitas, teknik, dan proses refleksi.
Siswa mencatat apa yang mereka pelajari tentang budaya lokal dan cara pendekatan deep learning membantu mereka memahami pola visual.
Perangkat ajar Seni Rupa Deep Learning secara langsung memperkuat dimensi Profil Pelajar Pancasila, antara lain:
Siswa menciptakan karya berdasarkan eksplorasi, data, dan pengalaman estetis. Mereka tidak hanya meniru, tetapi mengolah ide menjadi ekspresi personal.
Siswa menganalisis karya dan pola visual menggunakan pendekatan sistematis seperti proses AI.
Siswa mengenal seni dari berbagai budaya dunia, membandingkannya, dan memahami posisinya dalam konteks global.
Pendekatan deep learning memberi ruang bagi siswa untuk menentukan tempo belajar, media, dan gaya berkarya.
Penelitian UNESCO (2023) mencatat bahwa pembelajaran seni berbasis eksplorasi dan refleksi dapat meningkatkan kemampuan inovasi siswa hingga 35%. Ini sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kreativitas sebagai kompetensi utama abad ke-21.
Implementasi perangkat ajar deep learning tentu memiliki tantangan:
Solusi:
Guru dapat memulai dari penggunaan AI yang paling sederhana, seperti menghasilkan referensi komposisi atau palet warna menggunakan alat gratis.
Solusi:
Deep learning tidak selalu membutuhkan perangkat canggih. Observasi manual, studi pola, dan eksplorasi kreatif tetap bisa dilakukan secara analog.
Solusi:
Guru dapat memecah proyek menjadi beberapa tahap: eksplorasi, analisis, sketsa, dan karya final.
Perangkat Ajar Seni Rupa Deep Learning Kurikulum Merdeka merupakan inovasi pembelajaran yang menghadirkan kreativitas, analisis visual, dan teknologi dalam satu alur yang harmonis.
Pendekatan ini membantu siswa memahami proses seni secara mendalam, mengembangkan kreativitas berbasis data, dan menciptakan karya yang relevan dengan perkembangan dunia seni masa kini.
Dengan dukungan teknologi dan pendekatan reflektif, pembelajaran seni tidak lagi sekadar keterampilan teknis, tetapi sebuah perjalanan pemaknaan estetis yang memperkaya karakter dan wawasan siswa.
Mengajarmerdeka.id sebagai platform pendidikan dapat menjadi rujukan guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran kreatif yang relevan dengan Kurikulum Merdeka.
Pendekatan deep learning bukan hanya masa depan pendidikan seni, tetapi juga jembatan menuju pengalaman belajar yang lebih bermakna, adaptif, dan mendorong kebebasan berekspresi visual bagi seluruh siswa.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com