Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Kelas 10 SMA/MA

mengajarmerdeka.id – Coba bayangkan suasana kelas Prakarya di masa kini. Siswa tidak lagi hanya memegang alat jahit atau cangkul, tapi juga laptop dan perangkat digital untuk merancang ide kreatif yang bisa diimplementasikan di dunia nyata.

Pelajaran Prakarya kini bukan sekadar mengasah keterampilan tangan, tetapi juga keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, dan inovatif.

Kurikulum Merdeka membuka peluang baru dalam pendidikan, termasuk di mata pelajaran Prakarya. Dengan mengusung pendekatan Deep Learning, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menantang. Siswa bukan hanya meniru langkah guru, tetapi mengembangkan ide, melakukan riset sederhana, hingga memecahkan masalah yang mereka temui di sekitar.

Download contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Kelas 10 SMA/MA

Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya untuk Kelas 10 SMA/MA, silahkan melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:

Apa Itu Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya?

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya adalah seperangkat dokumen pembelajaran yang mengintegrasikan prinsip pembelajaran mendalam (deep learning) dan teknologi kecerdasan buatan dalam kegiatan kreatif dan produktif.

Bukan berarti siswa belajar coding atau AI secara langsung, tetapi mereka belajar seperti cara AI berpikir: mengenali pola, mengolah data, bereksperimen, dan belajar dari hasilnya.

Perangkat ini mencakup modul ajar, lembar kerja siswa, rubrik asesmen, dan panduan refleksi yang mendorong siswa berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills).

Perangkat ajar ini juga membantu guru Prakarya mengaitkan keterampilan hidup dengan konteks industri kreatif, wirausaha, dan teknologi yang relevan dengan dunia kerja masa depan.

Struktur Perangkat Ajar Prakarya Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Agar pembelajaran berjalan efektif dan sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP), perangkat ajar Deep Learning Prakarya dirancang dengan struktur yang fleksibel dan kontekstual.

  1. Identitas Modul Ajar
    Meliputi nama mata pelajaran, kelas, fase, alokasi waktu, dan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang menjadi fokus, seperti kreatif, mandiri, dan gotong royong.
  2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran
    Contohnya: Siswa mampu mengidentifikasi potensi lokal untuk dikembangkan menjadi produk kreatif atau wirausaha. Tujuan ini dirumuskan secara konkret dan dapat diukur.
  3. Materi Pembelajaran Kontekstual
    Materi tidak hanya teori, tetapi berbasis proyek dan masalah nyata. Misalnya: mengembangkan produk makanan lokal, membuat karya daur ulang, atau merancang usaha digital berbasis lingkungan.
  4. Langkah Pembelajaran Deep Learning
    Guru menggunakan strategi seperti Project-Based Learning, Design Thinking, dan Inquiry-Based Learning. Siswa dilatih untuk mengamati, merancang, membuat, dan mengevaluasi hasil karyanya.
  5. Asesmen Otentik
    Penilaian mencakup proses dan hasil. Guru menilai kreativitas, kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, dan dampak sosial produk siswa.

Penerapan Deep Learning dalam Pembelajaran Prakarya

Pendekatan Deep Learning dalam Prakarya memfokuskan pada pengalaman belajar yang dalam, reflektif, dan aplikatif. Berikut lima prinsip utama penerapannya:

  1. Konektivitas dengan Dunia Nyata
    Siswa tidak belajar dalam ruang hampa. Mereka menganalisis masalah di sekitar, seperti limbah plastik atau potensi kuliner lokal, lalu mengembangkan solusi berbasis kreativitas.
  2. Kolaborasi dan Empati
    Siswa bekerja dalam kelompok kecil. Mereka belajar mendengarkan ide teman, menyatukan pendapat, dan menghargai perbedaan sebuah keterampilan penting di dunia kerja modern.
  3. Eksperimen dan Iterasi
    Deep learning menekankan proses, bukan hasil akhir semata. Misalnya, ketika membuat kemasan produk ramah lingkungan, siswa diminta melakukan uji coba berulang dan memperbaiki desain berdasarkan umpan balik.
  4. Integrasi Teknologi dan AI Thinking
    Guru bisa memanfaatkan AI untuk membantu proses kreatif. Misalnya, siswa menggunakan aplikasi desain berbasis AI untuk membuat logo produk, atau menganalisis tren pasar melalui data online.
  5. Refleksi dan Pembelajaran Seumur Hidup
    Setelah proyek selesai, siswa diajak merefleksikan: apa yang sudah mereka pelajari, bagaimana mereka mengatasi tantangan, dan bagaimana pengalaman itu berguna untuk masa depan.

Contoh Implementasi: Proyek Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal

Mari kita lihat contoh nyata implementasi perangkat ajar Deep Learning Prakarya di kelas 10.

Guru Prakarya, Pak Bima, memulai proyek bertajuk “Produk Kreatif Ramah Lingkungan dari Bahan Daur Ulang”.
Langkah-langkahnya:

  • Observasi: Siswa meneliti sampah nonorganik di sekitar sekolah.
  • Riset: Mereka mencari ide pemanfaatan ulang, misalnya membuat tas dari bungkus kopi atau tempat pensil dari botol bekas.
  • Prototyping: Siswa membuat desain awal menggunakan software desain 3D sederhana.
  • Produksi: Produk dibuat dengan kerja kelompok.
  • Refleksi: Setiap kelompok membuat video dokumentasi tentang prosesnya dan dampak produk bagi lingkungan.

Hasilnya luar biasa. Selain menghasilkan karya nyata, siswa belajar banyak tentang tanggung jawab lingkungan, kreativitas, dan kerja sama.

Data Ilmiah: Efektivitas Pembelajaran Berbasis Deep Learning

Menurut penelitian dari Journal of Educational Technology (2024), pembelajaran berbasis deep learning mampu meningkatkan retensi konsep dan motivasi siswa hingga 42% dibandingkan pembelajaran konvensional.

Selain itu, studi UNESCO Education Report (2023) menyebutkan bahwa integrasi AI dalam pendidikan keterampilan seperti Prakarya dapat mempercepat proses inovasi siswa hingga 30%.

Artinya, pendekatan Deep Learning bukan hanya tren, tetapi strategi yang terbukti meningkatkan kualitas pembelajaran di abad ke-21.

Hubungan dengan Profil Pelajar Pancasila

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya mendukung penguatan Profil Pelajar Pancasila, terutama dalam dimensi berikut:

  • Kreatif: Siswa menciptakan ide baru dan mengembangkan produk inovatif.
  • Mandiri: Siswa mengatur proses belajarnya, dari riset hingga evaluasi.
  • Gotong Royong: Kolaborasi dalam proyek menumbuhkan rasa kebersamaan.
  • Bernalar Kritis: Siswa menganalisis masalah dan menemukan solusi berdasarkan data.
  • Berakhlak Mulia dan Berkebinekaan Global: Proyek Prakarya juga menumbuhkan empati dan kepedulian sosial.

Dengan kata lain, pembelajaran ini tidak hanya menghasilkan karya, tetapi juga membentuk karakter dan kepribadian yang kuat.

Tantangan Guru dalam Mengimplementasikan Perangkat Ajar Deep Learning

Guru sering menghadapi beberapa kendala, seperti keterbatasan waktu, fasilitas, atau kemampuan digital. Namun, hal ini bisa diatasi dengan strategi berikut:

  1. Mulai dari Proyek Kecil: Tidak perlu langsung kompleks. Mulailah dengan kegiatan sederhana berbasis observasi lingkungan sekitar.
  2. Kolaborasi Antar Mata Pelajaran: Misalnya, proyek Prakarya dikaitkan dengan pelajaran Informatika atau PPKN.
  3. Pemanfaatan Platform Digital: Gunakan aplikasi gratis seperti Canva, Tinkercad, atau ChatGPT untuk mendukung riset dan desain.
  4. Refleksi Rutin: Ajak siswa berdiskusi tentang proses belajar agar mereka semakin sadar akan makna dari setiap langkah.

Contoh Format Perangkat Ajar Prakarya Deep Learning

Guru dapat menyusun perangkat ajar dengan format berikut:

  • Judul Modul: Inovasi Produk dari Bahan Lokal
  • Capaian Pembelajaran: Mampu mengidentifikasi, merancang, dan mengembangkan produk kreatif berbasis potensi daerah.
  • Materi Esensial: Ide wirausaha, pengemasan produk, pemasaran digital.
  • Metode Pembelajaran: Project-Based Learning dan Design Thinking.
  • Asesmen: Penilaian proses (observasi dan refleksi) serta produk akhir (kreativitas, manfaat, dan keberlanjutan).

Format ini fleksibel dan dapat disesuaikan dengan konteks sekolah masing-masing.

Manfaat Bagi Siswa dan Guru

Penerapan perangkat ajar Deep Learning memberikan dampak positif nyata:

  • Bagi Siswa: Mereka lebih antusias, memahami keterkaitan teori dan praktik, serta siap menghadapi tantangan dunia kerja.
  • Bagi Guru: Proses mengajar menjadi lebih menyenangkan, reflektif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
  • Bagi Sekolah: Meningkatkan citra sebagai lembaga yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan inovasi.

Mendidik untuk Masa Depan

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka adalah langkah nyata menuju pendidikan masa depan. Ia tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga membentuk pola pikir kreatif, adaptif, dan inovatif.

Melalui kombinasi antara teknologi, nilai-nilai Pancasila, dan pembelajaran berbasis proyek, siswa belajar untuk berpikir mandiri, memecahkan masalah, dan memberi dampak bagi lingkungannya.

Dan di sinilah peran penting platform seperti mengajarmerdeka.id menjadi ruang inspirasi bagi guru dan pendidik di seluruh Indonesia untuk terus berinovasi, menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, dan menyiapkan generasi masa depan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berdaya cipta dan berkarakter.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.