mengajarmerdeka.id – Bayangkan hari pertama Anda di ruang kelas: siswa masuk, saling kenal, atmosfer penuh harapan tapi kemudian guru menyampaikan banyak fakta satu-persatu, siswa mencatat, lalu pulang. Esoknya mereka kembali, tapi banyak yang lupa. Inilah tantangan “surface learning”.
Di era pembelajaran modern dengan Kurikulum Merdeka, kita dituntut melakukan pembelajaran yang mendalam yaitu pendekatan Deep Learning dalam konteks pendidikan: bukan sekadar menghafal, tetapi memahami, mengaitkan, dan mengamalkan.
Untuk mata pelajaran PAI & BP pada jenjang SMP/MTs kelas 8, pendekatan ini sangat relevan karena siswa sedang berada pada tahap transisi: baik secara kognitif, sosial, maupun spiritual.
Maka artikel ini akan menggali bagaimana guru dapat merancang perangkat ajar deep learning yang relevan untuk PAI & BP kelas 8 di Kurikulum Merdeka mulai dari konsep, struktur, hingga langkah praktis.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning PAI dan BP untuk Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning PAI dan BP Kelas 8 SMP/MTs
Mata pelajaran PAI & BP dalam Kurikulum Merdeka memiliki elemen keilmuan yang mencakup al‐Qur’an-Hadis, akidah, akhlak, fikih, dan sejarah peradaban Islam.
Dokumen capaian pembelajaran menyebut bahwa tujuan PAI & BP ialah menyiapkan peserta didik yang mantap secara spiritual, berakhlak mulia, dan memahami ajaran agama secara utuh.
Untuk kelas 8 (fase D jenjang SMP/MTs) menurut CP & ATP, guru memiliki fleksibilitas memilih konteks pembelajaran yang relevan dengan karakter peserta didik, budaya sekolah, dan lingkungan lokal.
Dalam konteks ini, “deep learning” bukan tentang jaringan saraf buatan melainkan pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep secara mendalam, keterlibatan aktif siswa, serta pengaplikasian dalam kehidupan nyata.
Tiga pilar utama yang sering disebut adalah: mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning.
Dengan demikian, perangkat ajar deep learning berarti guru merancang modul atau alat ajar yang membantu siswa bergerak dari “hafal” ke “mengerti”, dari “ingat” ke “praktek”, dari “pasif” ke “aktif”.
Langkah awal: tinjau CP untuk kelas 8 (fase D) PAI & BP agar perangkat ajar selaras. Contoh: setelah pembelajaran, siswa mampu “menerapkan nilai toleransi antarumat beragama dalam kehidupan sehari-hari” atau “menjelaskan sejarah peradaban Islam dan kontribusinya terhadap peradaban global”. Dokumen CP PAI & BP Kurikulum Merdeka menyebut aspek spiritual dan sosial sebagai bagian penting.
Guru kemudian menyusun ATP: urutan tujuan pembelajaran yang mengarah ke CP tersebut—misalnya dari memahami konsep → menganalisis → menerapkan → mengevaluasi. Dengan ATP, perangkat ajar menjadi lebih sistematis dan berorientasi proses.
Modul ajar untuk PAI & BP kelas 8 sebaiknya memuat:
Misalnya: saat tema “Akhlak Sosial dalam Peradaban Islam”, modul bisa dimulai dengan studi kasus nyata di lingkungan sekolah atau masyarakat, kemudian siswa berdiskusi kelompok, lalu membuat karya (infografis atau video) tentang bagaimana nilai akhlak itu mereka terapkan sehari-hari.
Modul ajar seperti ini sudah diterapkan untuk kelas lebih rendah dan dapat dijadikan inspirasi.
Beberapa strategi konkret:
Gunakan media yang menstimulus siswa agar aktif: video, infografis, permainan edukatif, kunjungan virtual ke situs-sejarah Islam, maupun diskusi digital. Hal ini sejalan dengan konsep deep learning yang memerlukan lingkungan belajar yang interaktif dan kontekstual.
Pantau proses pembelajaran dan hasil dengan refleksi guru dan umpan balik siswa. Apakah siswa mampu mengaitkan nilai agama dengan tindakan sehari-hari?
Apakah modul ajar memungkinkan mereka berpikir kritis dan kreatif? Seperti yang disebut dalam literatur: deep learning meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.
Mari saya ceritakan pengalaman imajinatif: Pak Budi, guru PAI di SMP Negeri, memulai pelajaran hari Senin dengan cerita pribadi: “Dulu ketika saya kecil, saya membantu tetangga yang kesulitan dan merasa senang ketika bisa berbagi.”
Siswa langsung tertarik. Lalu Pak Budi memperlihatkan video pendek tentang sejarah peradaban Islam yang menonjolkan nilai kepemimpinan dan toleransi.
Kemudian siswa dibagi kelompok, masing-masing dibebankan membuat “mini-kampanye akhlak” dalam sekolah (contoh: saling menghormati antar-agama, menjaga kebersihan sebagai wujud syukur). Proyek ini mereka kerjakan selama dua minggu; pada akhir proyek ada presentasi, refleksi tertulis, dan peer review.
Apa yang terjadi? Siswa tidak hanya tahu definisi akhlak, tapi mereka merasakan dan mempraktekkannya di lingkungan nyata ini yang disebut pembelajaran mendalam. Guru mengevaluasi tidak hanya kuis tetapi bagaimana siswa merespon tantangan kehidupan nyata sekolah mereka.
Dengan perangkat ajar yang dirancang mengikuti langkah-langkah di atas, proses menjadi lebih bermakna dan berkelanjutan.
Literatur menyebut: deep learning dalam pendidikan membuat siswa mampu mengaitkan materi dengan kehidupan nyata serta berpikir kritis tentang masalah yang ada.
Mengembangkan perangkat ajar dengan pendekatan deep learning untuk PAI & BP kelas 8 dalam kerangka Kurikulum Merdeka bukan sekadar membuat modul tambahan, melainkan menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna, mendalam, dan berkelanjutan.
Dengan memperhatikan capaian pembelajaran, menyusun ATP, merancang aktivitas yang aktif-kontekstual, serta menggunakan penilaian autentik, guru dapat membantu siswa tidak hanya “mengetahui” ajaran agama, tetapi juga “menghidupinya”.
Sebagaimana yang kita inginkan di situs MengajarMerdeka.id, artikel ini bisa menjadi panduan awal untuk merancang perangkat ajar yang sesuai tantangan zaman dan kebutuhan siswa masa kini. Mari kita transformasikan pembelajaran PAI & BP menjadi pengalaman yang menyenangkan, relevan, dan bermakna bagi siswa kelas 8 SMP/MTs.
Selamat merancang dan mengajar dengan semangat pembelajaran mendalam!
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com