Modul ajar Deep Learning Seni Rupa kelas 4 SD/MI

mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang anak kelas 4 yang sedang menggambar rumah dengan langit biru, pepohonan hijau, dan matahari tersenyum. Bagi sebagian orang, itu hanyalah coretan sederhana. Tetapi bagi pendidik, setiap garis adalah pintu masuk ke dunia kreativitas dan cara berpikir anak.

Seni rupa di sekolah dasar bukan sekadar pelajaran menggambar atau mewarnai. Ia adalah ruang bermain sekaligus ruang belajar untuk mengasah imajinasi, membangun rasa percaya diri, melatih motorik halus, dan menumbuhkan empati.

Di Kurikulum Merdeka, seni rupa diposisikan sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, dan relevan dengan dunia nyata.

Melalui modul ajar berbasis deep learning, guru tidak hanya memberikan instruksi teknis, tetapi juga membantu siswa menemukan cara unik mereka mengekspresikan diri.

Download contoh Modul ajar Deep Learning Seni Rupa kelas 4 SD/MI

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Rupa untuk Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning?

Dalam konteks pendidikan, deep learning bukan sekadar istilah teknologi kecerdasan buatan (AI). Deep learning di sini bermakna pembelajaran mendalam yang fokus pada pemahaman konsep, bukan hafalan semata.

Modul ajar deep learning seni rupa dirancang untuk:

  1. Mendorong siswa memahami nilai estetik dalam karya seni.
  2. Melatih keterampilan kritis melalui apresiasi seni rupa.
  3. Membiasakan anak melakukan refleksi atas karya yang dihasilkan.
  4. Mengaitkan seni rupa dengan kehidupan sehari-hari.

Dengan pendekatan ini, guru tidak lagi hanya berkata: “Mari kita gambar pemandangan.” Sebaliknya, guru menantang siswa: “Bayangkan jika kamu bisa membuat dunia baru. Apa yang akan kamu gambar?”

Struktur Modul Ajar Seni Rupa Kelas 4 SD/MI

Agar sesuai dengan standar Kurikulum Merdeka, modul ajar deep learning seni rupa untuk kelas 4 biasanya berisi komponen berikut:

1. Identitas Modul

  • Satuan pendidikan: SD/MI
  • Mata pelajaran: Seni Budaya (Fokus Seni Rupa)
  • Kelas: 4
  • Fase: B (Kelas 3–4)

2. Capaian Pembelajaran (CP)

Capaian pembelajaran seni rupa fase B menekankan kemampuan anak untuk:

  • Mengekspresikan diri melalui karya dua dimensi (gambar, lukisan) dan tiga dimensi (karya sederhana dari tanah liat, kertas, atau bahan alam).
  • Mengenal unsur seni rupa seperti garis, bentuk, warna, dan tekstur.
  • Menghargai karya seni teman maupun seniman.

3. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

  • Membuat karya seni rupa sesuai tema.
  • Menjelaskan makna karya yang dibuat.
  • Menunjukkan sikap apresiatif terhadap karya teman.

4. Alur dan Langkah Pembelajaran

  • Pendahuluan: Guru membuka dengan cerita visual atau menampilkan gambar karya seniman.
  • Inti:
    • Eksplorasi ide (brainstorming tema).
    • Pembuatan karya sesuai teknik (misalnya kolase dari daun kering).
    • Diskusi kelompok kecil untuk saling mengapresiasi.
  • Penutup: Refleksi tentang pengalaman berkarya.

5. Asesmen Pembelajaran

  • Asesmen formatif: observasi keterlibatan siswa.
  • Asesmen sumatif: hasil karya seni beserta penjelasan maknanya.

Contoh Tema Modul Ajar Seni Rupa

Agar lebih mudah diaplikasikan di kelas 4, berikut contoh tema yang bisa dikembangkan guru:

  1. Lingkungan Sekitar
    • Membuat poster menjaga kebersihan sekolah.
    • Melukis suasana pasar tradisional.
  2. Budaya Lokal
    • Membuat batik sederhana dengan teknik cap.
    • Menggambar wayang atau rumah adat.
  3. Fantasi Anak
    • Menggambar hewan khayalan.
    • Membuat komik mini tentang pahlawan super.
  4. Alam Semesta
    • Melukis galaksi dengan teknik cat air.
    • Membuat kolase matahari terbenam dari kertas warna.

Tema-tema ini dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ketersediaan bahan ajar.

Yang perlu diketahui

Peran Guru dalam Modul Ajar Deep Learning

Guru adalah fasilitator, bukan sekadar instruktur. Dalam pembelajaran seni rupa, guru membantu anak berani bereksperimen.

Misalnya, ketika seorang siswa menggambar gunung berwarna ungu, guru tidak langsung mengoreksi. Sebaliknya, guru bertanya: “Kenapa gunungnya ungu?”

Pertanyaan sederhana ini mendorong anak berpikir kritis dan menumbuhkan makna personal pada karya. Guru juga dapat mengintegrasikan teknologi sederhana, misalnya menggunakan aplikasi menggambar digital untuk variasi pembelajaran.

Keterkaitan dengan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran berbasis proyek dan kontekstual. Modul ajar seni rupa mendukung hal ini karena:

  • Anak belajar dengan proyek nyata (misalnya membuat pameran kelas).
  • Pembelajaran terhubung dengan kehidupan sehari-hari (contoh: membuat poster hemat energi).
  • Siswa diajak refleksi sehingga tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga proses berkarya.

Hal ini sejalan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan adalah menuntun kodrat anak agar tumbuh sesuai zamannya.

Data Ilmiah: Dampak Pembelajaran Seni Rupa

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa seni rupa memberi dampak positif bagi perkembangan anak:

  • Studi di Journal of Applied Developmental Psychology (2018) menyebutkan, anak yang rutin beraktivitas seni memiliki kemampuan konsentrasi lebih baik.
  • Penelitian dari Harvard Graduate School of Education (2019) menemukan, seni membantu anak mengembangkan empati dan keterampilan sosial.
  • Data UNESCO (2021) menekankan bahwa pendidikan seni memperkuat literasi budaya dan kreativitas, keterampilan penting abad ke-21.

Artinya, pembelajaran seni rupa bukan pelengkap, melainkan kebutuhan penting dalam pendidikan dasar.

Tips Praktis untuk Guru SD/MI

  1. Gunakan bahan sederhana dan ramah lingkungan.
  2. Sesuaikan aktivitas dengan minat anak.
  3. Berikan ruang untuk eksplorasi bebas.
  4. Lakukan pameran mini karya anak di kelas atau sekolah.
  5. Gunakan metode bercerita sebelum berkarya agar anak punya inspirasi.

Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 4 SD/MI adalah kunci untuk menumbuhkan kreativitas, imajinasi, dan empati anak di era Kurikulum Merdeka.

Dengan pembelajaran berbasis proyek, refleksi, dan apresiasi, anak bukan hanya belajar menggambar, tetapi juga belajar menghargai kehidupan.

Seni rupa mengajarkan bahwa setiap goresan memiliki makna, setiap warna punya cerita, dan setiap karya adalah cermin diri anak.

Dengan pendekatan deep learning, guru bisa memastikan seni rupa menjadi ruang belajar yang hidup dan bermakna bagi generasi penerus bangsa.

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.