Perangkat Ajar Deep Learning PAI dan BP Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka

mengajarmerdeka.id – Bayangkan ruang kelas di akhir semester, ketika siswa kelas 12 menatap jadwal ujian dan guru menatap daftar hadir. Tapi kali ini bukan sekadar hafalan, bukan sekadar murid mendengarkan guru ceramah selama 45 menit.

Guru membuka dialog: “Bagaimana iman, Islam, dan ihsan itu saling terkait dalam hidupmu?” Siswa sedikit terkejut. Mereka kemudian bekerja dalam kelompok, membaca ayat-ayat, berdiskusi, menulis refleksi, kemudian membagikan pengalaman nyata mereka.

Suasana terasa hidup mereka tidak hanya menghafal, tetapi merenungkan. Inilah esensi pembelajaran mendalam atau deep learning dalam konteks PAI & BP. Penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini membantu siswa memahami secara lebih mendalam dan relevan.

Di artikel ini, kita akan mengupas bagaimana guru dapat menyiapkan perangkat ajar untuk PAI & BP Kelas 12 di era Kurikulum Merdeka, dengan memanfaatkan prinsip deep learning, agar pembelajaran lebih bermakna, kontekstual, dan transformatif.

Download contoh Perangkat ajar Deep Learning PAI dan BP kelas 11 SMA/MA

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning PAI dan BP untuk Kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning PAI dan BP Kelas 12 SMA/MA

Memahami Konteks: PAI & BP di Kurikulum Merdeka

Sebelum mendesain perangkat ajar, penting memahami dulu kerangka besar PAI & BP dalam Kurikulum Merdeka.

1. Capaian Pembelajaran (CP) Fase F

Untuk Kelas 12 (Fase F), bidang PAI & BP memiliki capaian pembelajaran yang sangat strategis: siswa diharapkan mampu memahami ayat Al-Qur’an dan hadis tentang berpikir kritis, ilmu dan teknologi, memelihara kehidupan manusia, dan moderasi beragama.

Elemen-elemen seperti Al-Qur’an & Hadis, akidah, akhlak, fikih, dan sejarah peradaban Islam menjadi pilar pembelajaran.

2. Materi dan Urutan Untuk Kelas 12

Mengacu pada data materi PAI Kelas 12 Kurikulum Merdeka: semester 1 mencakup topik-topik seperti “Sabar dalam menghadapi musibah dan ujian”, “Indahnya kehidupan bermakna hakikat iman, Islam dan ihsan”.

Semester 2 melanjutkan ke bab-bab seperti “Cinta tanah air dan moderasi beragama”, “Ilmu Kalam”, “Sikap inovatif dan etika dalam berorganisasi”, “Ijtihad”. Silabus PAI & BP Kelas 12 juga tersedia sebagai referensi guru.

3. Mengapa Deep Learning dalam Konteks PAI & BP?

Pembelajaran tradisional PAI sering berorientasi hafalan dan penguasaan kognitif semata. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa dengan pendekatan deep learning (atau pembelajaran mendalam) yang menekankan pemaknaan, refleksi, dan pengalaman aktif hasil belajar siswa dalam aspek afektif dan psikomotorik dapat meningkat.

Artinya: Perangkat ajar yang kita rancang harus bisa membawa siswa bukan hanya ke “tau”, tapi ke “mengalami” dan “menerapkan”.

Prinsip Deep Learning yang Relevan untuk PAI & BP

Untuk merancang perangkat ajar yang efektif, berikut beberapa prinsip deep learning yang cocok untuk PAI & BP:

  • Meaningful Learning: Materi harus relevan dengan kehidupan siswa. Contoh: ketika membahas ihsan, siswa diminta merenungkan “apa yang bisa saya lakukan untuk orang lain hari ini?”
  • Joyful Learning: Pembelajaran tidak harus kaku dapat melibatkan aktivitas kelompok, role-play, atau simulasi yang membuat siswa aktif.
  • Mindful Learning/Refleksi: Siswa diberi waktu untuk refleksi diri, menghubungkan ajaran Islam dan budi pekerti dengan pengalaman nyata mereka.
  • Aktif & Kolaboratif: Guru sebagai fasilitator, siswa saling berbagi dan berdiskusi, bukan hanya menerima informasi pasif.
  • Keterpaduan Dimensi Sikap, Pengetahuan, Keterampilan: Bukan hanya “tahu” tetapi “melakukan” dan “bersikap”.

Dengan memahami prinsip-ini, perangkat ajar dapat dirancang agar sesuai dengan capaian pembelajaran, karakter siswa, dan tantangan zaman (seperti teknologi, moderasi beragama, organisasi sosial).

Merancang Perangkat Ajar: Elemen Utama

Di bagian ini kita akan menguraikan secara sistematis elemen-elemen yang perlu ada dalam perangkat ajar untuk PAI & BP Kelas 12.

1. Tujuan Pembelajaran

Tulis secara spesifik: misalnya, “Siswa dapat menganalisis keterkaitan iman, Islam dan ihsan serta menerapkannya dalam layanan sosial di sekolah.”
Tujuan ini harus terkait dengan capaian pembelajaran fase F.

2. Materi Pokok & Sub-topik

Contoh materi untuk semester 1: hakikat iman-Islam-ihsan; mufakat “munafik dan keras hati”; untuk semester 2: cinta tanah air, moderasi beragama, etika organisasi. Materi harus diuraikan dalam sub-topik konkret agar memudahkan penyusunan aktivitas dan penilaian.

3. Model Pembelajaran & Aktivitas Siswa

Berikut contoh model yang bisa digunakan:

  • Diskusi kelompok: siswa membaca Q.S., kemudian berdiskusi “apa makna ihsan di kehidupan sehari-hari”.
  • Simulasi atau role-play: misalnya untuk topik etika dalam berorganisasi, siswa memainkan scenario organisasi di sekolah yang inklusif dan toleran.
  • Refleksi tertulis: siswa menuliskan pengalaman pribadi yang terkait materi (misalnya: “saya menerapkan toleransi ketika…”).
  • Proyek mini: misalnya membuat poster moderasi beragama atau melakukan wawancara dengan tokoh sekolah tentang nilai toleransi.

Model seperti ini sesuai dengan penelitian bahwa pembelajaran mendalam mendorong keterlibatan aktif dan pemahaman reflektif.

4. Media dan Sumber Belajar

Sumber belajar bisa berupa buku teks resmi (untuk PAI & BP kelas 12 Kurikulum Merdeka) yang telah tersedia.

Media tambahan: video pendek, artikel online, infografis, modul ajar digital. Modul ajar spesifik untuk PAI & BP kelas 12 sudah ditemukan di beberapa sekolah. Pastikan media mendukung aktivitas aktif-kolaboratif dan refleksi.

5. Penilaian Autentik & Rubrik

Penilaian harus menyentuh aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Contoh: rubrik diskusi, rubrik proyek, presentasi kelompok, jurnal refleksi.

Buku panduan guru menyebut bahwa penilaian bukan hanya pilihan ganda, tetapi uraian, observasi, dan tugas proyek.

Penilaian autentik sangat cocok dengan deep learning karena fokusnya pada pemahaman dan aplikasi, bukan hanya hafalan.

6. Diferensiasi dan Penguatan

Siswa memiliki keragaman: ada yang cepat memahami, ada yang butuh penguatan. Perangkat ajar perlu memuat aktivitas pengayaan (extension) dan remedial (penguatan).

Perhatikan pula karakteristik siswa: mandiri, bernalar kritis, kreatif sesuai profil lulusan Kurikulum Merdeka.

Contoh Alur Pembelajaran (Storyboard) untuk Satu Pertemuan

Mari kita buat skenario untuk satu pertemuan, misalnya topik “Hubungan Iman-Islam-Ihsan”:

  • Pendahuluan (10 menit): Guru membuka dengan cerita nyata: “Suatu hari saya melihat seorang siswa kecil membantu temannya yang tersandung, tanpa diminta. Apa yang menurut kalian terjadi di sana?”
  • Eksplorasi (15 menit): Siswa membaca Q.S. Ali Imran/3:19, Q.S. al-Anfal/8:2-4, kemudian dalam kelompok membahas: “Dimana letak iman, Islam, ihsan dalam ayat ini?”
  • Elaborasi (15 menit): Kelompok bereksperimen dengan membuat mind-map digital yang menghubungkan iman-Islam-ihsan dengan contoh kehidupan sekolah (toleransi, gotong-royong, inovasi).
  • Refleksi (10 menit): Individual: siswa menulis jurnal singkat: “Hari ini saya akan melakukan satu tindakan ihsan di sekolah. Apa dan bagaimana?”
  • Penutup & Penugasan (5 menit): Guru mengajak berbagi hasil jurnal, memberi tugas: siswa foto atau catat tindakan ihsan yang mereka lakukan minggu ini, kemudian akan dibahas di pertemuan berikutnya.

Alur ini mengombinasikan aktivitas kolaboratif, reflektif, penggunaan media, dan aplikasi nyata inti dari deep learning.

Tantangan & Tips Praktis di Lapangan

Tantangan umum:

  • Guru masih terbiasa metode ceramah dan hafalan → beralih ke aktivitas aktif memerlukan persiapan yang lebih.
  • Waktu pembelajaran terbatas (misalnya satu pertemuan 45 menit) → perlu pembagian aktivitas yang tepat.
  • Sumber belajar atau media terkini mungkin terbatas di sekolah → kreatifitas diperlukan.
  • Penilaian autentik membutuhkan rubrik dan dokumentasi yang lebih kompleks.

Tips praktis:

  • Mulailah secara bertahap: mungkin satu atau dua pertemuan menggunakan model deep learning, lalu evaluasi.
  • Gunakan teknologi sederhana yang tersedia (misalnya Google Form untuk refleksi, WhatsApp grup untuk diskusi rumah).
  • Libatkan siswa dalam merancang aktivitas (mereka lebih semangat jika merasa “milik mereka”).
  • Dokumentasikan hasil (foto, catatan, video) untuk penilaian dan portofolio siswa.
  • Lakukan kolaborasi antar guru PAI & BP (berbagi modul ajar, media, rubrik) supaya beban tidak terlalu berat.

Manfaat Jangka Panjang untuk Siswa dan Sekolah

Dengan perangkat ajar berbasis deep learning untuk PAI & BP, berikut manfaat yang dirasakan:

  • Siswa tidak hanya menghafal ajaran agama atau nilai budi pekerti, tetapi mengalami dan menginternalisasi nilai-nilai seperti iman, toleransi, moderasi beragama.
  • Keterampilan abad 21 (berpikir kritis, kolaborasi, refleksi diri, kreativitas) terintegrasi dalam pembelajaran agama.
  • Karakter pelajar sesuai profil Kurikulum Merdeka (beriman, bertakwa, berakhlak mulia; bergotong-royong; mandiri; berkebinekaan global; bernalar kritis; kreatif) menjadi lebih nyata.
  • Sekolah menjadi ruang belajar yang hidup, bukan hanya tempat transfer pengetahuan, tetapi transformasi karakter.

Cara Menggunakan Artikel Ini untuk Website “mengajarmerdeka.id”

  • Sisipkan internal link ke artikel-relevan lainnya di situs seperti “Silabus PAI Kelas 12 Kurikulum Merdeka” atau “Model Pembelajaran Kolaboratif di Kurikulum Merdeka”.
  • Gunakan heading (H2, H3) seperti di atas untuk struktur SEO yang baik dan untuk membantu pembaca dan mesin pencari memahami alur artikel.
  • Pastikan kata kunci seperti “Perangkat Ajar PAI kelas 12”, “Deep Learning PAI Kurikulum Merdeka”, “PAI dan BP kelas 12” muncul secara alami beberapa kali (tantangannya adalah penggunaan n-gram & LSI: misalnya “pembelajaran mendalam PAI”, “materi PAI kurikulum merdeka kelas 12”, “bahan ajar PAI deep learning”).
  • Minimalkan penggunaan frasa yang terlalu mirip berulang-ulang; variasikan sinonim agar mesin pencari seperti ChatGPT atau Perplexity mudah mengenali konteks dan relevansi.
  • Buat internal link ke halaman lain di situs (jika ada) yang membahas silabus, modul ajar, atau tema pendidikan karakter ini memperkuat SEO on-site.

Merancang perangkat ajar untuk PAI & BP kelas 12 dalam Kurikulum Merdeka dengan memanfaatkan pendekatan deep learning mungkin terdengar seperti tantangan besar.

Namun, dengan memahami konteks capaian pembelajaran, memilih aktivitas yang bermakna, memfasilitasi siswa secara aktif, dan mengevaluasi secara autentik guru dapat menjadikan pembelajaran lebih hidup dan berdampak.

Maka ruang kelas bukan lagi hanya “guru berbicara, siswa mencatat”, tetapi tempat refleksi, dialog, pengalaman nyata dan pembentukan karakter yang kuat.

Semoga artikel ini membantu guru di situs “mengajarmerdeka.id” untuk menyusun perangkat ajar yang bukan hanya memenuhi standar, tetapi membawa transformasi nyata bagi siswa.

Selamat merancang dan mengajar!

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.