mengajarmerdeka.id – Suatu pagi di SDN Tegalrejo, Bu Maya menatap wajah-wajah ceria siswa kelas 5 yang sedang belajar operasi pecahan. Namun, seperti biasa, sebagian dari mereka tampak kebingungan. “Bu, kenapa hasilnya malah besar kalau dibagi?” tanya Raka sambil mengerutkan dahi.
Pertanyaan sederhana itu membuat Bu Maya tersenyum. Dulu, menjelaskan konsep pecahan hanya mengandalkan papan tulis dan contoh manual.
Tapi sejak sekolahnya menggunakan perangkat ajar Matematika berbasis Deep Learning, semua berubah. Kini siswa bisa melihat simulasi visual pembagian pecahan secara real-time, bahkan AI dapat mendeteksi kesalahan konsep setiap anak dan memberikan bimbingan otomatis.
Inilah wajah baru pembelajaran Matematika di era Kurikulum Merdeka: adaptif, interaktif, dan didukung kecerdasan buatan.
Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Matematika untuk Kelas 5 SD/MI, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul ajar Deep Learning Matematika kelas 5 SD/MI
Perangkat ajar Deep Learning adalah sistem pembelajaran digital yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memahami, menyesuaikan, dan meningkatkan proses belajar siswa. Dalam konteks Matematika Kelas 5 SD/MI, perangkat ini membantu guru menerapkan prinsip numerasi dengan pendekatan personal.
Deep Learning sendiri merupakan cabang dari machine learning yang bekerja seperti otak manusia belajar dari data, mengenali pola, dan memberikan keputusan.
Dengan menerapkan model neural network, sistem dapat mengenali cara berpikir siswa dan menyesuaikan tingkat kesulitan soal, memberikan umpan balik, bahkan memvisualisasikan langkah-langkah penyelesaian.
Menurut studi dari International Journal of Artificial Intelligence in Education (2024), penggunaan deep learning dalam pembelajaran Matematika mampu meningkatkan retensi konsep hingga 45% dan mengurangi kesalahan prosedural sebesar 38%.
Sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka 2025/2026, pembelajaran Matematika di kelas 5 berfokus pada tiga aspek utama: pemahaman konsep, keterampilan berhitung, dan penerapan logika dalam kehidupan nyata.
Perangkat ajar Deep Learning biasanya terdiri atas beberapa elemen:
Semua komponen ini mendukung guru dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi—inti dari filosofi Kurikulum Merdeka.
Berdasarkan riset OECD Education Working Papers (2023), Matematika merupakan mata pelajaran dengan tingkat kesulitan pemahaman konsep tertinggi di jenjang SD. Banyak siswa mampu menghitung, tetapi tidak memahami “mengapa hasilnya seperti itu.”
Deep Learning membantu dengan tiga cara:
Dengan pendekatan ini, Matematika tidak lagi menjadi pelajaran yang menakutkan, tetapi menjadi eksplorasi logika yang menyenangkan.
Bu Maya kini tidak perlu lagi memeriksa ratusan lembar tugas setiap malam. “Sistemnya sudah bisa memberi tahu saya siapa yang butuh bantuan tambahan,” katanya.
Misalnya, Deep Learning mendeteksi bahwa Raka sering keliru dalam soal pembagian pecahan. Sistem lalu menampilkan penjelasan visual: dua pizza utuh dibagi menjadi empat bagian, menunjukkan bahwa hasil bagi sebenarnya lebih kecil.
Anak-anak langsung mengerti, bahkan mereka mulai berebut untuk mencoba latihan baru. “Sekarang Matematika kayak main game, Bu!” ujar Dinda dengan semangat.
Cerita seperti ini tidak hanya terjadi di satu sekolah. Berdasarkan survei internal Pusat Inovasi Pendidikan Indonesia (Puslitdik) tahun 2025, lebih dari 67% guru yang menggunakan perangkat ajar berbasis AI melaporkan peningkatan motivasi belajar siswa dan penurunan signifikan dalam tingkat remedial.
Kurikulum Merdeka menekankan fleksibilitas, kemandirian belajar, dan pembelajaran kontekstual. Perangkat ajar Deep Learning sangat sejalan dengan prinsip ini.
Berikut contoh integrasinya dalam beberapa elemen capaian pembelajaran Matematika Kelas 5:
Dengan integrasi ini, pembelajaran tidak hanya mengikuti buku teks, tetapi juga realitas dan minat siswa.
Perangkat ajar ini bekerja dengan teknologi Neural Network dan Natural Language Processing (NLP). Algoritma deep learning membaca pola jawaban siswa layaknya guru yang mengamati proses berpikir anak.
Komponen utama yang digunakan antara lain:
Misalnya, ketika siswa memahami konsep dasar pecahan, sistem akan menghasilkan soal cerita baru seperti “Jika kamu memiliki 3/4 kue dan membaginya kepada dua teman, berapa bagian masing-masing?”
Teknologi ini tidak menggantikan peran guru, tetapi memperkuatnya dengan data dan insight yang lebih dalam.
Tantangan utama tentu pada infrastruktur teknologi dan literasi digital guru. Tidak semua sekolah memiliki koneksi internet stabil atau perangkat memadai.
Namun, Kementerian Pendidikan melalui Program Sekolah Cerdas Digital 2025 sudah mulai mendistribusikan perangkat offline AI Learning Kit yang memungkinkan penggunaan Deep Learning tanpa internet konstan. Selain itu, pelatihan guru juga gencar dilakukan melalui platform seperti Guru Penggerak Digital.
Guru yang sudah terbiasa dengan Kurikulum Merdeka juga akan lebih mudah beradaptasi karena struktur perangkat ajar Deep Learning mengikuti alur capaian pembelajaran yang sama.
Topik: Volume Kubus dan Balok
Langkah-langkah:
Hasilnya, 90% siswa memahami konsep volume bukan hanya dari rumus, tetapi dari pengalaman visual langsung.
Deep Learning bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang memahami cara belajar manusia. Dengan perangkat ajar Deep Learning Matematika, siswa Kelas 5 SD/MI belajar dengan cara yang lebih alami melihat, mencoba, dan memahami.
Guru tidak kehilangan peran, justru diperkuat. Mereka kini memiliki mitra cerdas yang bisa membantu menganalisis, menilai, dan mengarahkan siswa dengan lebih presisi.
Seperti kata Bu Maya di akhir wawancara, “Saya dulu berpikir teknologi akan menggantikan guru. Sekarang saya tahu, teknologi justru membuat saya jadi guru yang lebih baik.”
Pembelajaran Matematika masa depan sudah ada di depan mata interaktif, kontekstual, dan penuh makna. Untuk panduan lainnya, Anda dapat membaca artikel di mengajarmerdeka.id seperti Modul Ajar Matematika Fase C atau Strategi Pembelajaran AI di Sekolah Dasar.
Karena tujuan pendidikan bukan sekadar membuat anak pintar menghitung, tetapi membantu mereka memahami dunia melalui logika dan kreativitas.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com