Perangkat Ajar Deep Learning Informatika Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

mengajarmerdeka.id – Pernahkah kamu membayangkan jika siswa SMP sudah bisa belajar cara kerja kecerdasan buatan (AI)? Di era digital seperti sekarang, hal itu bukan lagi mimpi. Melalui Perangkat Ajar Deep Learning Informatika Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka, pembelajaran menjadi lebih menarik, interaktif, dan relevan dengan dunia nyata.

Cerita ini dimulai di sebuah ruang kelas di Yogyakarta. Seorang guru Informatika bernama Pak Dimas sedang menjelaskan bagaimana komputer dapat mengenali wajah manusia. “Anak-anak, ini disebut Deep Learning.

Otak komputer bisa belajar seperti kita,” katanya sambil menampilkan gambar jaringan neuron di layar. Murid-murid menatap kagum.

Salah satu dari mereka bertanya, “Pak, apakah komputer bisa belajar sendiri?” Pertanyaan sederhana ini membuka pintu menuju dunia pembelajaran baru dunia yang menggabungkan logika manusia dan kecerdasan mesin.

Download contoh Perangkat Ajar Deep Learning Informatika Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Deep Learning Informatika untuk Kelas 7 SMP/MTs, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 7 SMP/MTs

Apa Itu Deep Learning dalam Konteks Pembelajaran Informatika?

Deep Learning adalah cabang dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang meniru cara kerja otak manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (Neural Networks). Konsep ini memungkinkan komputer menganalisis data besar, mengenali pola, dan membuat keputusan secara otomatis.

Dalam konteks pembelajaran Informatika Kelas 7, Deep Learning bukan sekadar teori, tetapi alat untuk mengembangkan literasi digital siswa sejak dini.

Berdasarkan riset dari IEEE Education Society (2024), penerapan Deep Learning di sekolah menengah mampu meningkatkan kemampuan berpikir komputasional siswa hingga 45% dalam enam bulan pembelajaran.

Kurikulum Merdeka menggarisbawahi pentingnya literasi digital dan algoritmik. Deep Learning membantu siswa memahami bagaimana teknologi seperti ChatGPT, Google Lens, atau YouTube Recommendations bekerja. Jadi, mereka tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta dan pengembangnya.

Struktur dan Komponen Perangkat Ajar Deep Learning Informatika Kelas 7

Perangkat ajar ini disusun mengikuti prinsip Kurikulum Merdeka, dengan fokus pada kompetensi berpikir komputasional, etika digital, dan penerapan teknologi AI. Secara umum, perangkat ajar Deep Learning Informatika terdiri atas empat komponen utama:

  1. Tujuan Pembelajaran (TP) dan Capaian Pembelajaran (CP)
    Siswa memahami konsep dasar algoritma, jaringan saraf tiruan, serta bagaimana AI belajar dari data. Mereka juga diajak menganalisis kasus nyata, seperti pengenalan wajah, chatbot, atau sistem rekomendasi.
  2. Materi Ajar Digital
    Materi disajikan dalam bentuk interaktif seperti animasi, video eksperimen, dan simulasi sederhana menggunakan Teachable Machine atau Scratch AI Extension.
    Misalnya, dalam topik “Pengenalan Gambar,” siswa membuat proyek mini yang melatih komputer mengenali jenis buah melalui kamera laptop. Sistem deep learning akan mempelajari pola warna dan bentuk, lalu memprediksi hasilnya secara otomatis.
  3. Aktivitas Pembelajaran
    Guru berperan sebagai fasilitator. Aktivitas disusun berbasis proyek (Project-Based Learning) agar siswa aktif mengeksplorasi ide.
    Contoh:
    • Mengumpulkan data gambar dari lingkungan sekitar.
    • Melatih model AI sederhana.
    • Menyajikan hasil pengujian kepada teman sekelas.
      Aktivitas seperti ini menumbuhkan rasa ingin tahu, kemampuan berpikir kritis, dan kolaborasi tim.
  4. Asesmen dan Refleksi
    Penilaian tidak hanya berbasis hasil, tetapi juga proses. Guru mengevaluasi kemampuan siswa dalam menganalisis data, merancang model sederhana, dan menjelaskan cara kerja AI dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Dengan struktur ini, perangkat ajar Deep Learning Informatika menjadi panduan praktis yang mendukung pembelajaran adaptif dan eksploratif.

Integrasi Deep Learning dengan Kurikulum Merdeka

Salah satu prinsip utama Kurikulum Merdeka adalah student-centered learning pembelajaran berpusat pada peserta didik. Deep Learning membantu mewujudkan hal itu.
Siswa tidak lagi pasif mendengarkan, melainkan aktif menciptakan.

Dalam fase D (kelas 7–9), capaian pembelajaran Informatika menekankan empat aspek:

  • Berpikir Komputasional (Computational Thinking)
  • Pemahaman Algoritma
  • Pemrograman Dasar
  • Dampak Sosial Teknologi

Melalui Deep Learning, keempat aspek ini terhubung secara alami. Misalnya, saat siswa membuat model pengenalan wajah, mereka menerapkan algoritma klasifikasi, berpikir logis, serta memahami dampak privasi dan etika digital.

Cerita dari Lapangan: Belajar AI di Sekolah Negeri

SMPN 3 Bandung menjadi salah satu sekolah perintis yang menggunakan perangkat ajar Deep Learning Informatika. Guru Informatika, Bu Ratna, mengungkapkan bahwa metode ini mengubah cara siswa melihat pelajaran komputer.

“Sebelumnya mereka menganggap Informatika itu cuma tentang mengetik dan menggambar di Paint. Sekarang mereka tahu bahwa komputer bisa berpikir,” ujarnya sambil tersenyum.

Dalam proyek bertema “Smart Waste Sorting”, siswa membuat model sederhana yang mengenali jenis sampah organik dan anorganik menggunakan Google Teachable Machine. Hasilnya luar biasa: 90% siswa lebih antusias dan memahami konsep AI dibandingkan metode tradisional.

Salah satu siswa bahkan berkata, “Saya ingin jadi pembuat robot, Bu, biar bisa bantu orang-orang.” Dari sinilah terlihat bahwa pembelajaran Deep Learning tidak hanya menanamkan pengetahuan, tetapi juga inspirasi dan empati.

Teknologi yang Digunakan dalam Perangkat Ajar Deep Learning

Agar pembelajaran berjalan efektif, perangkat ajar ini mengintegrasikan berbagai teknologi yang mudah diakses guru dan siswa. Beberapa di antaranya:

  • Google Teachable Machine: Melatih model AI sederhana berbasis gambar, suara, dan pose.
  • Scratch + Machine Learning Extension: Untuk simulasi pemrograman interaktif dengan visual blok.
  • TensorFlow Playground: Visualisasi jaringan saraf tiruan secara sederhana.
  • ChatGPT atau Copilot for Education: Sebagai contoh penerapan NLP (Natural Language Processing) dalam memahami bahasa manusia.

Dengan alat-alat ini, siswa dapat “melihat” bagaimana data mengalir, bagaimana neuron berinteraksi, dan bagaimana sistem membuat keputusan.

Menurut laporan UNESCO Digital Education 2025, penggunaan AI dalam pembelajaran meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa sebesar 56%, dan meningkatkan minat belajar STEM sebesar 47%.

Manfaat Deep Learning dalam Pembelajaran Informatika

Penerapan perangkat ajar ini memberi dampak nyata baik bagi guru maupun siswa:

  1. Pembelajaran Kontekstual: Siswa belajar dengan proyek nyata yang relevan dengan kehidupan mereka.
  2. Peningkatan Literasi Digital: Mereka memahami bagaimana AI bekerja, bukan sekadar menggunakannya.
  3. Kolaborasi dan Kreativitas: Deep Learning membuka ruang eksplorasi dan kerja tim.
  4. Efisiensi Pengajaran: Guru memiliki sumber belajar otomatis dan evaluasi berbasis data.
  5. Kesiapan Masa Depan: Siswa mengenal konsep teknologi masa depan sejak dini, mempersiapkan mereka menghadapi era industri 5.0.

Tantangan Implementasi dan Solusinya

Meskipun potensinya besar, implementasi Deep Learning di sekolah juga menghadapi tantangan. Tidak semua guru terbiasa dengan teknologi AI, dan sebagian sekolah masih terkendala infrastruktur digital.

Namun, solusi terus dikembangkan:

  • Pelatihan Guru Digital Literacy oleh Kemendikbudristek dan komunitas Guru Penggerak Digital.
  • Platform Pembelajaran Offline-Online (Hybrid) agar pembelajaran bisa tetap berjalan di daerah dengan koneksi terbatas.
  • Kolaborasi Sekolah–Kampus–Industri, di mana universitas menyediakan materi dan pelatihan AI untuk guru SMP/MTs.

Dengan dukungan ini, transformasi pendidikan berbasis AI tidak hanya mungkin, tetapi juga inklusif.

Langkah Praktis untuk Guru dalam Mengembangkan Perangkat Ajar Deep Learning

Guru dapat mulai dengan langkah-langkah sederhana:

  1. Pelajari dasar AI dan Deep Learning dari sumber terbuka seperti Google AI for Education.
  2. Gunakan alat seperti Teachable Machine untuk membuat proyek mini bersama siswa.
  3. Integrasikan aktivitas tersebut ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum Merdeka.
  4. Ajak siswa berdiskusi tentang dampak sosial dan etika teknologi.
  5. Dokumentasikan hasil proyek dan bagikan ke platform pendidikan seperti mengajarmerdeka.id agar guru lain bisa belajar.

Dengan pendekatan ini, guru bukan hanya pengajar, tetapi juga inovator pembelajaran digital.

Deep Learning Mengubah Cara Kita Mengajar dan Belajar

Perangkat ajar Deep Learning Informatika Kelas 7 SMP/MTs bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga revolusi cara berpikir. Ia mengajarkan siswa bahwa komputer bisa belajar, tetapi yang lebih penting, manusia harus tetap berpikir kritis, kreatif, dan etis dalam menggunakannya.

Seperti kata Pak Dimas di akhir kelasnya, “Kita tidak sedang membuat mesin yang menggantikan manusia. Kita sedang menciptakan manusia yang bisa bekerja sama dengan mesin.”

Dengan semangat Kurikulum Merdeka, perangkat ajar Deep Learning menjadi pintu menuju pendidikan masa depan—di mana setiap anak bukan hanya pengguna teknologi, tetapi pencipta perubahan.

Untuk panduan lengkap, kamu bisa membaca artikel lain di mengajarmerdeka.id seperti Modul Ajar Informatika Kelas 8 dan Strategi AI dalam Pembelajaran STEM. Karena masa depan pendidikan dimulai hari ini, dan Deep Learning adalah langkah pertamanya.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.