
mengajarmerdeka.id – Seni teater bukan hanya soal panggung, akting, dan naskah. Lebih dari itu, teater mengajarkan anak untuk berkomunikasi, bekerja sama, memahami emosi, serta mengekspresikan diri. Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran seni teater di kelas 6 SD/MI diarahkan untuk membentuk karakter sekaligus keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi.
Banyak guru masih berpikir bahwa seni teater hanya cocok untuk anak yang suka tampil. Padahal, justru anak-anak yang pemalu bisa belajar menemukan keberanian lewat panggung teater.
Dengan pendekatan deep learning, siswa tidak hanya menghafal dialog, tetapi juga memahami makna cerita, peran karakter, hingga pesan moral yang ingin disampaikan.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Teater untuk Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Modul ajar adalah panduan pembelajaran yang berisi tujuan, langkah-langkah, media, dan asesmen. Sementara deep learning di sini bukan teknologi AI, melainkan pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam.
Artinya, siswa tidak sekadar menghafal, tetapi benar-benar memahami konsep, mengaitkan dengan pengalaman nyata, dan mampu menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Dalam seni teater, modul ajar deep learning berarti memberikan pengalaman yang lebih dari sekadar latihan drama.
Siswa diajak memahami budaya, nilai moral, hingga pesan sosial dari sebuah pertunjukan. Misalnya, saat membawakan cerita rakyat, anak tidak hanya bermain peran, tetapi juga belajar tentang kearifan lokal, peran tokoh, serta nilai gotong royong.
Agar sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka, modul ajar seni teater untuk kelas 6 SD/MI biasanya memuat beberapa komponen berikut:
Siswa mampu mengekspresikan diri melalui seni teater, memahami peran dalam drama, serta menunjukkan sikap percaya diri, kerja sama, dan tanggung jawab.
Bayangkan seorang siswa bernama Rina. Ia dikenal pendiam di kelas, jarang mengangkat tangan, bahkan malu bicara di depan teman-temannya.
Saat modul ajar seni teater diterapkan, gurunya memberi kesempatan Rina untuk mencoba peran sederhana. Awalnya ia ragu, tetapi setelah beberapa kali latihan, ia mulai menemukan keberanian.
Puncaknya saat pementasan drama rakyat “Timun Mas”, Rina tampil sebagai tokoh utama. Dengan suara yang lantang dan ekspresi yang hidup, ia berhasil memukau teman-teman dan orang tua.
Setelah pertunjukan, kepercayaan dirinya meningkat. Inilah bukti nyata bahwa pembelajaran seni teater mampu mengubah karakter anak melalui pengalaman langsung.
Agar modul ajar tidak sekadar menjadi panduan formal, guru bisa menerapkan strategi deep learning berikut:
1. Mengaitkan dengan Kehidupan Nyata
Saat membawakan cerita rakyat, guru bisa menghubungkannya dengan situasi sehari-hari. Misalnya, kisah Malin Kundang bisa dikaitkan dengan pentingnya menghormati orang tua.
2. Kolaborasi Antar Siswa
Teater adalah kerja tim. Setiap siswa punya peran: aktor, penata musik, penata properti, hingga dokumentasi. Hal ini mengajarkan pentingnya kerja sama dan saling menghargai.
3. Refleksi dan Diskusi
Setelah pementasan, siswa diajak berdiskusi: apa yang mereka pelajari, bagian mana yang sulit, dan pesan apa yang mereka tangkap. Refleksi ini memperkuat pemahaman mendalam.
4. Integrasi dengan Teknologi
Guru bisa merekam pementasan siswa, lalu memutarnya kembali untuk evaluasi. Anak-anak bisa melihat penampilannya sendiri, sehingga lebih sadar akan ekspresi dan gerak tubuhnya.
Sebagai ilustrasi, berikut contoh alur kegiatan pementasan sederhana dalam modul ajar seni teater:
Dengan alur sederhana ini, siswa akan mendapatkan pengalaman lengkap mulai dari persiapan hingga evaluasi.
Melalui pendekatan deep learning, seni teater memberikan berbagai manfaat nyata bagi siswa kelas 6 SD/MI, antara lain:
Kurikulum Merdeka memberi ruang luas bagi guru untuk berkreasi. Modul ajar seni teater bisa diintegrasikan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Misalnya, pementasan drama bisa mengangkat tema gotong royong, kearifan lokal, atau keberlanjutan lingkungan.
Dengan cara ini, pembelajaran seni teater tidak hanya fokus pada keterampilan artistik, tetapi juga pada pembentukan karakter sesuai visi Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 6 SD/MI bukan hanya panduan mengajar, melainkan jembatan untuk membantu siswa menemukan keberanian, kreativitas, dan kerja sama.
Dengan pendekatan mendalam, guru bisa menciptakan pengalaman belajar yang berkesan sekaligus relevan dengan kehidupan nyata.
Seni teater bukan hanya untuk panggung, tetapi juga untuk membentuk karakter anak. Melalui Kurikulum Merdeka, modul ajar ini dapat menjadi bekal berharga dalam mencetak generasi yang percaya diri, kreatif, dan berkarakter kuat.