Modul ajar Deep Learning Seni Teater kelas 4 SD/MI

mengajarmerdeka.id – Pernahkah Anda melihat siswa yang pemalu berubah percaya diri setelah ikut pementasan teater sederhana? Itulah kekuatan seni teater. Bagi anak kelas 4 SD/MI, seni teater bukan hanya sekadar bermain peran, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran mendalam atau deep learning.

Seni teater melatih siswa untuk bekerja sama, berpikir kritis, dan mengekspresikan diri dengan berani. Di era Kurikulum Merdeka, kemampuan ini sangat relevan karena mendukung Profil Pelajar Pancasila, terutama dalam aspek gotong royong, kreatif, dan bernalar kritis.

Download contoh Modul ajar Deep Learning Seni Teater kelas 4 SD/MI

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Teater untuk Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning?

Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang dirancang guru untuk memandu proses belajar di kelas. Berbeda dengan RPP konvensional, modul ajar lebih fleksibel, detail, dan menekankan pembelajaran aktif.

Deep learning di sini bukan sekadar teknologi kecerdasan buatan (AI), tetapi pendekatan belajar mendalam.

Artinya, siswa tidak hanya menghafal teori teater, tetapi benar-benar memahami, mempraktikkan, dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Contohnya, ketika siswa memerankan tokoh dalam drama rakyat Nusantara, mereka tidak hanya membaca dialog, tetapi juga memahami nilai moral, budaya, dan pesan yang terkandung di dalamnya.

Tujuan Modul Ajar Seni Teater Kelas 4 SD/MI

Modul ajar deep learning seni teater dirancang untuk mencapai beberapa tujuan:

  1. Siswa mampu memahami konsep dasar seni teater.
  2. Siswa berani mengekspresikan diri melalui gerak, suara, dan mimik.
  3. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk menampilkan sebuah pementasan sederhana.
  4. Siswa belajar menghargai karya teman dan budaya lokal.
  5. Siswa mengaitkan pembelajaran teater dengan nilai kehidupan sehari-hari.

Struktur Modul Ajar Deep Learning Seni Teater

1. Identitas Modul

  • Satuan Pendidikan: SD/MI
  • Mata Pelajaran: Seni Budaya dan Prakarya
  • Kelas: IV (Empat)
  • Fase: B
  • Alokasi Waktu: 3 x 40 menit

2. Capaian Pembelajaran

Siswa mampu mengeksplorasi seni teater sederhana dengan menampilkan ekspresi, dialog, dan kerja sama kelompok sesuai dengan nilai budaya Indonesia.

3. Tujuan Pembelajaran

  • Mengidentifikasi unsur-unsur dasar seni teater (tokoh, naskah, dialog, panggung).
  • Mempraktikkan teknik vokal, ekspresi wajah, dan gerak tubuh.
  • Menyusun pementasan drama pendek secara kelompok.
  • Merefleksikan nilai moral yang terkandung dalam pementasan.

4. Materi Pokok

  • Pengertian seni teater
  • Unsur-unsur teater: naskah, aktor, dialog, panggung
  • Teknik dasar akting: suara, ekspresi, gerak
  • Latihan improvisasi sederhana
  • Pementasan drama pendek

5. Metode dan Model Pembelajaran

  • Project-Based Learning (PjBL)
  • Cooperative Learning
  • Diskusi dan simulasi peran
  • Refleksi dan evaluasi diri

6. Media dan Sumber Belajar

  • Naskah cerita rakyat Nusantara
  • Properti sederhana (kain, kursi, topeng)
  • Video pementasan teater anak
  • Buku teks Seni Budaya dan Prakarya

Aktivitas Pembelajaran Deep Learning Seni Teater

Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pembelajaran dengan cerita singkat tentang tokoh wayang atau cerita rakyat. Siswa diajak berdiskusi: apa yang mereka rasakan jika memerankan tokoh tersebut?

Kegiatan Inti

  1. Eksplorasi: Siswa belajar mengenali unsur-unsur teater.
  2. Kolaborasi: Siswa berlatih dialog pendek secara berkelompok.
  3. Kreasi: Siswa menyusun pementasan mini dengan properti sederhana.
  4. Presentasi: Kelompok tampil di depan kelas.

Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa melakukan refleksi. Apa yang mereka pelajari dari bermain teater? Nilai apa yang bisa dibawa ke kehidupan sehari-hari?

Yang perlu diketahui

Contoh Proyek: Drama Rakyat Nusantara

Untuk mengintegrasikan deep learning, guru bisa menggunakan cerita rakyat Nusantara seperti “Timun Mas”, “Malin Kundang”, atau “Sangkuriang”.

Misalnya, dalam cerita Timun Mas, siswa tidak hanya memainkan tokoh, tetapi juga menganalisis pesan moral tentang keberanian, kecerdikan, dan kasih sayang.

Guru dapat mengaitkan dengan Profil Pelajar Pancasila: siswa belajar mandiri, bergotong royong dalam tim, serta kreatif menyusun dialog tambahan sesuai imajinasi mereka.

Asesmen dalam Modul Ajar Seni Teater

Asesmen dilakukan secara formatif dan sumatif.

  1. Asesmen Formatif
    • Observasi keberanian siswa berbicara di depan kelas.
    • Penilaian partisipasi saat latihan kelompok.
  2. Asesmen Sumatif
    • Penilaian pementasan kelompok: ekspresi, vokal, kerja sama.
    • Refleksi siswa dalam bentuk tulisan singkat: apa nilai yang mereka pelajari.

Dengan asesmen autentik ini, guru tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga proses pembelajaran.

Manfaat Modul Ajar Deep Learning Seni Teater

  1. Melatih rasa percaya diri siswa.
  2. Membentuk karakter melalui pesan moral teater.
  3. Mengembangkan kemampuan komunikasi efektif.
  4. Membiasakan siswa bekerja dalam tim.
  5. Menumbuhkan apresiasi terhadap seni dan budaya lokal.

Tips Bagi Guru dalam Mengajar Seni Teater

  • Gunakan bahasa yang sederhana dan dekat dengan siswa.
  • Mulai dengan improvisasi kecil agar siswa tidak gugup.
  • Gunakan properti sederhana dari barang bekas agar lebih kreatif.
  • Berikan apresiasi atas setiap usaha siswa, bukan hanya hasil.
  • Dokumentasikan pementasan dalam bentuk foto atau video untuk refleksi.

Integrasi dengan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memberi ruang luas bagi pembelajaran berbasis proyek. Modul ajar seni teater bisa diintegrasikan dengan tema-tema lintas mata pelajaran, seperti:

  • Bahasa Indonesia: menyusun naskah dan dialog.
  • PPKn: menanamkan nilai gotong royong.
  • IPS: mengenalkan budaya lokal Nusantara.
  • Seni Budaya: mengekspresikan kreativitas.

Dengan integrasi ini, siswa belajar secara utuh, bukan terkotak-kotak.

Cerita Inspiratif: Dari Pemalu Menjadi Bintang Kecil

Di sebuah SD di Yogyakarta, ada seorang siswa bernama Raka yang awalnya sangat pemalu. Ia jarang bicara di kelas. Namun setelah diberi peran kecil dalam pementasan drama Timun Mas, kepercayaan dirinya meningkat.

Awalnya ia hanya memainkan tokoh penjaga hutan dengan satu kalimat dialog. Tetapi ketika tampil, semua teman bertepuk tangan. Raka tersenyum lebar. Sejak itu, ia berani mengangkat tangan saat diskusi.

Cerita ini membuktikan bahwa seni teater bukan sekadar hiburan, melainkan sarana pendidikan karakter yang nyata.

Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 4 SD/MI adalah panduan praktis bagi guru untuk mengembangkan kreativitas siswa melalui pembelajaran aktif.

Dengan pendekatan mendalam, siswa tidak hanya belajar akting, tetapi juga nilai moral, komunikasi, kerja sama, dan apresiasi budaya.

Melalui pementasan sederhana, anak-anak belajar menjadi pribadi percaya diri, kreatif, dan gotong royong. Inilah esensi pembelajaran seni teater dalam Kurikulum Merdeka: belajar dengan hati, mendalam, dan bermakna.

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.