
mengajarmerdeka.id – Pernahkah Anda membayangkan bagaimana siswa kelas 12 bisa menghubungkan keterampilan kerajinan tradisional dengan kecerdasan buatan modern? Itulah yang menarik dari modul ajar deep learning prakarya kerajinan.
Bukan hanya sekadar membuat anyaman atau batik, tetapi juga memahami pola, kreativitas, hingga pemecahan masalah dengan cara baru yang lebih relevan di era digital.
Di website pendidikan seperti mengajarmerdeka.id, modul ajar ini tidak hanya menjadi bahan ajar formal, tetapi juga sebuah panduan praktis yang menuntun guru dan siswa untuk berpikir kritis, berinovasi, serta mengaitkan pembelajaran dengan dunia nyata.
Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan untuk Kelas 12 SMA/MA, silahkan melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Prakarya kerajinan sering dianggap mata pelajaran yang “ringan”. Padahal, justru di sinilah siswa bisa mengasah keterampilan tangan, kreativitas, dan ketekunan.
Menurut data UNESCO, pendidikan berbasis keterampilan kreatif dapat meningkatkan kemampuan problem solving hingga 60%.
Dengan memasukkan pendekatan deep learning, siswa tidak lagi hanya meniru pola kerajinan, tetapi juga belajar menganalisis, menciptakan inovasi, dan mengekspresikan diri. Inilah esensi Kurikulum Merdeka: memberikan ruang bagi peserta didik untuk menemukan identitas melalui karya nyata.
Deep learning biasanya kita dengar di bidang kecerdasan buatan, seperti pengenalan wajah atau analisis data besar.
Namun dalam konteks pendidikan, deep learning berarti pembelajaran mendalam. Artinya, siswa tidak hanya menghafal langkah-langkah membuat kerajinan, tetapi memahami filosofi, budaya, dan nilai-nilai di baliknya.
Contoh sederhana: ketika siswa membuat anyaman bambu, guru bisa mengaitkan dengan matematika (pola geometri), sejarah (asal-usul tradisi), hingga ekonomi (potensi bisnis).
Dengan begitu, sebuah produk kerajinan sederhana bisa menjadi pintu masuk pembelajaran lintas disiplin ilmu.
Agar lebih sistematis, berikut elemen yang biasanya terdapat dalam modul ajar prakarya kerajinan berbasis deep learning kelas 12 SMA/MA:
Salah satu strategi penguatan deep learning adalah penggunaan storytelling. Misalnya, guru bercerita tentang seorang pengrajin lokal yang sukses mengekspor produk anyaman ke luar negeri.
Cerita ini akan menginspirasi siswa bahwa kerajinan bukan sekadar keterampilan, tapi juga peluang karier.
Siswa juga bisa diminta membuat cerita sendiri di balik karya mereka. Misalnya, mengapa memilih motif tertentu, atau bagaimana perasaan mereka saat berhasil menyelesaikan karya. Hal ini menumbuhkan sense of ownership yang kuat.
Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran kontekstual, berdiferensiasi, dan berbasis projek. Modul ajar deep learning prakarya kerajinan sejalan dengan ini karena memberi ruang:
Di sinilah guru berperan sebagai fasilitator, bukan sekadar pemberi instruksi.
Menurut laporan Kemendikbudristek, 78% siswa SMA/MA merasa prakarya membantu mereka lebih kreatif. Sementara riset dari World Economic Forum menempatkan kreativitas, problem solving, dan critical thinking sebagai tiga keterampilan paling dibutuhkan di abad 21.
Jika modul ajar prakarya dikemas dengan pendekatan deep learning, maka siswa tidak hanya menghasilkan karya seni, tetapi juga mengembangkan keterampilan hidup yang berguna di masa depan.
Projek-projek ini bisa menjadi bagian dari portofolio siswa yang akan berguna untuk kuliah maupun dunia kerja.
Guru bisa memanfaatkan sumber daya digital, seperti e-book, video tutorial, atau platform pendidikan. Di mengajarmerdeka.id, guru dapat berbagi modul, berdiskusi dengan komunitas, dan mengakses referensi terbaru.
Langkah pengembangan bisa dimulai dengan:
Dengan begitu, modul ajar deep learning prakarya kerajinan tidak berdiri sendiri, melainkan terhubung dengan seluruh ekosistem pembelajaran di sekolah.
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA/MA bukan hanya dokumen pembelajaran, melainkan sebuah jembatan antara tradisi, kreativitas, dan teknologi.
Guru dan siswa bisa berkolaborasi menciptakan pengalaman belajar yang autentik, menyenangkan, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Di era pendidikan abad 21, kerajinan tidak lagi sekadar keterampilan tambahan, tetapi bekal penting untuk menghadapi masa depan. Melalui Kurikulum Merdeka, modul ini menjadi salah satu pintu masuk menuju generasi kreatif, inovatif, dan berdaya saing global.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com