
mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru PPKN di kelas 6 SD/MI yang sedang menjelaskan tentang nilai persatuan. Biasanya, guru hanya memberikan definisi, anak-anak mencatat, lalu selesai. Namun, dengan pendekatan deep learning, suasana kelas bisa berubah.
Anak-anak tidak hanya mendengar teori, tetapi juga diajak berdiskusi, menganalisis kasus nyata, hingga mempraktikkan nilai persatuan dalam kehidupan sehari-hari.
Di sinilah modul ajar deep learning PPKN berperan. Modul ini bukan sekadar perangkat pembelajaran, melainkan jembatan untuk membantu guru menghidupkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, persatuan, dan demokrasi dalam diri peserta didik.
Menurut penelitian dalam bidang pendidikan, pembelajaran berbasis deep learning dapat meningkatkan daya kritis siswa hingga 45% dibanding metode hafalan. Artinya, anak tidak hanya mengingat, tetapi juga memahami, menghubungkan konsep, dan menerapkannya.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning PPKN untuk Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
SEMESTER 1
SEMESTER 2
Sebelum menyelami lebih dalam, mari kita pahami dulu apa itu modul ajar deep learning.
Jadi, modul ajar deep learning PPKN kelas 6 dirancang agar siswa bisa berpikir kritis, reflektif, dan berkarakter sesuai Profil Pelajar Pancasila.
Agar modul ajar benar-benar aplikatif, ia harus memiliki struktur yang sistematis. Berikut gambaran umumnya:
Contohnya: Siswa mampu menjelaskan pentingnya persatuan dalam keberagaman serta menunjukkan sikap menghargai perbedaan melalui kegiatan kelompok.
Dalam Kurikulum Merdeka, capaian pembelajaran PPKN kelas 6 menekankan pada pemahaman nilai Pancasila, demokrasi, serta tanggung jawab sebagai warga sekolah dan masyarakat.
Dengan struktur ini, guru tidak hanya mengajar teori, tetapi memfasilitasi pengalaman belajar yang nyata.
Mengubah pembelajaran dari sekadar hafalan menjadi bermakna membutuhkan strategi. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan guru:
Guru dapat mengangkat isu-isu sederhana dari kehidupan siswa. Misalnya, bagaimana cara mengambil keputusan ketika ada perbedaan pendapat saat memilih ketua kelas. Anak-anak akan lebih mudah memahami konsep musyawarah daripada sekadar membaca teori.
Setelah pembelajaran, ajak siswa merenung: Apa yang saya pelajari hari ini? Bagaimana penerapannya di rumah atau lingkungan? Pertanyaan reflektif membuat siswa lebih sadar akan nilai yang dipelajari.
PPKN bisa diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. Misalnya, saat belajar Bahasa Indonesia, siswa menulis cerita tentang persatuan. Atau ketika belajar Seni Budaya, siswa menggambar simbol Pancasila.
Modul deep learning PPKN sebaiknya mendukung projek P5. Contoh projeknya adalah “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dengan aktivitas membuat kampanye kecil tentang hidup sehat, gotong royong, atau menjaga lingkungan.
Agar lebih konkret, berikut contoh singkat desain modul ajar:
Tujuan:
Langkah pembelajaran:
Penilaian:
Dengan alur seperti ini, siswa tidak hanya tahu arti persatuan, tetapi juga merasakannya.
Meski terdengar ideal, penerapan modul ajar deep learning PPKN tidak selalu mulus. Ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi guru:
Bagi guru, modul ini membuat proses mengajar lebih terarah, kreatif, dan sesuai dengan capaian kurikulum. Guru juga terbantu dalam melakukan penilaian autentik.
Bagi siswa, modul deep learning memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Anak-anak belajar nilai demokrasi, toleransi, dan tanggung jawab tidak hanya lewat teori, tetapi praktik nyata. Dampaknya, sikap kritis, kolaboratif, dan empati siswa meningkat.
Agar modul ajar deep learning PPKN kelas 6 berjalan optimal, sekolah bisa melakukan beberapa langkah berikut:
Modul ajar deep learning PPKN kelas 6 SD/MI adalah kunci untuk menghadirkan pembelajaran bermakna sesuai Kurikulum Merdeka.
Melalui modul ini, siswa tidak hanya memahami konsep PPKN, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan nyata.
Dengan strategi yang tepat, guru bisa menjadikan kelas PPKN sebagai ruang hidup untuk menumbuhkan generasi yang berkarakter, kritis, dan siap menjadi warga negara yang baik.