Perangkat Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 6 SD/MI Kurikulum Nasional

mengajarmerdeka.id – Perangkat ajar Seni Tari berbasis Deep Learning untuk Kelas 6 SD/MI dirancang untuk memperkuat kemampuan siswa dalam memahami gerak, ritme, ekspresi, dan pola tari melalui pendekatan pembelajaran yang lebih analitis.

Kurikulum Nasional mendorong penggunaan teknologi sebagai pendukung kreativitas, termasuk pemanfaatan algoritma pengenal gerak untuk membantu siswa mengamati serta memperbaiki teknik dasar tari.

Download contoh Perangkat Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka

Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Deep Learning Seni Tari untuk Kelas 6 SD/MI, silahkan ikuti tautan yang kami sediakan di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 6 SD/MI

Melalui perangkat ajar ini, siswa tidak hanya mempelajari jenis-jenis gerak tradisional dan kreasi, tetapi juga mengidentifikasi pola gerak melalui visualisasi digital.

Guru dapat menggunakan rekaman video serta aplikasi pelacak gerak sederhana untuk menunjukkan perbedaan posisi, ritme, dan sinkronisasi. Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi lebih konkret dan mudah dipahami.

Tujuan utama perangkat ajar ini adalah membentuk pemahaman mendalam tentang konsep ruang, waktu, tenaga, serta karakter gerak dalam tari.

Deep Learning berperan sebagai pendukung, bukan pengganti, sehingga siswa tetap menjadi pusat kreativitas melalui praktik langsung.

Pembelajaran dirancang secara bertahap mulai dari pengenalan gerak dasar, eksplorasi pola, latihan koreografi sederhana, hingga kegiatan apresiasi terhadap tari daerah.

Guru dapat mengembangkan kegiatan seperti menganalisis video tari tradisional menggunakan alat pembaca pola gerak, latihan koreografi berpasangan, serta refleksi tertulis tentang pengalaman menari.

Pendekatan ini membantu siswa lebih percaya diri, peka terhadap ritme, dan memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam seni tari.

Secara keseluruhan, perangkat ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 6 SD/MI memberikan pengalaman belajar yang relevan dan adaptif, tanpa meninggalkan esensi seni sebagai ruang ekspresi dan kreativitas.

Pembelajaran yang terstruktur dan memanfaatkan teknologi secara proporsional dapat mendorong siswa untuk lebih aktif, terampil, dan menghargai kekayaan budaya Indonesia.