mengajarmerdeka.id – Pembelajaran Seni Rupa di Kelas 12 SMA/MA pada Kurikulum Merdeka menekankan penguatan kreativitas, berpikir kritis, literasi visual, serta kemampuan menghasilkan karya yang relevan dengan perkembangan seni kontemporer.
Pada tahun ajaran 2025/2026, pemerintah melakukan penyesuaian terhadap Capaian Pembelajaran (CP) dengan memprioritaskan integrasi teknologi, termasuk pemanfaatan metode berbasis kecerdasan buatan seperti Deep Learning.
Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa memahami estetika dan teknik visual, tetapi juga memberi pengalaman langsung dalam menciptakan karya seni berbasis data, pola, dan algoritma.
Perangkat ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 12 dirancang untuk mendukung guru dalam merencanakan pembelajaran yang inovatif, terukur, dan relevan dengan perkembangan teknologi kreatif global.
Artikel ini mengulas struktur perangkat ajar, materi esensial, prosedur pembelajaran, serta strategi asesmen yang sesuai CP terbaru agar dapat diterapkan secara efektif di sekolah.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning Seni Rupa untuk Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 12 SMA/MA
Kurikulum Merdeka mengarahkan pembelajaran Seni Rupa pada tahap Pengembangan Lanjut, yaitu kemampuan mencipta, mengkaji, dan menilai karya seni dengan tingkat kompleksitas tinggi. CP tahun 2025/2026 pada mata pelajaran Seni Rupa Kelas 12 meliputi beberapa aspek berikut.
Deep Learning dalam konteks pembelajaran Seni Rupa bukan hanya tentang penggunaan alat AI, tetapi sebuah pendekatan pedagogis yang mendorong pemahaman mendalam melalui koneksi antar konsep, penyelesaian masalah kompleks, dan pembelajaran reflektif. Pendekatan ini memiliki beberapa prinsip utama.
Pertama, eksplorasi visual berbasis pola. Algoritma Deep Learning mengenali pola visual kompleks; siswa dapat memanfaatkan kemampuan ini untuk menganalisis gaya seni, struktur komposisi, dan warna yang dominan pada ribuan karya.
Kedua, pembelajaran berbasis data. Seni rupa modern banyak dipengaruhi oleh teknologi. Dengan memahami dataset, kurasi visual, dan prinsip jaringan saraf, siswa dapat membuat karya yang menggabungkan estetika tradisional dan digital.
Ketiga, pemikiran kreatif adaptif. Deep Learning mempercepat proses eksperimen visual. Siswa dapat menghasilkan berbagai variasi karya dalam waktu singkat, sehingga memberi ruang lebih banyak untuk eksplorasi manual dan refleksi artistik.
Keempat, etika penggunaan AI. Pembelajaran ini penting karena siswa diharapkan memahami isu hak cipta, bias data, dan tanggung jawab moral dalam menciptakan karya digital.
Perangkat ajar yang baik memuat struktur yang sistematis agar guru dapat menerapkannya secara konsisten. Berikut komponen penting yang disarankan.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan disusun berdasarkan CP dan dirinci ke dalam tujuan yang dapat diukur. Contoh tujuan meliputi kemampuan menganalisis karya seni kontemporer, menghasilkan karya digital dengan bantuan perangkat Deep Learning, serta menulis refleksi kritis terhadap proses kreatif.
Materi Pembelajaran
Materi mencakup topik-topik berikut.
Model Pembelajaran
Model yang direkomendasikan antara lain Project-Based Learning, Inquiry Learning, dan Discovery Learning. Ketiganya menekankan proses eksploratif dan investigatif yang sesuai dengan karakter seni rupa.
Media dan Sumber Belajar
Media dapat berupa:
Pembelajaran dirancang dalam tiga fase utama: pendahuluan, inti, dan penutup.
Pada pendahuluan, guru memberikan konteks tentang seni kontemporer dan perkembangan teknologi. Guru memantik diskusi menggunakan pertanyaan eksploratif, misalnya bagaimana teknologi mengubah cara kita memproduksi karya.
Pada inti, siswa melakukan observasi karya digital berbasis AI, menganalisis struktur visual, dan mengeksplorasi alat Deep Learning. Aktivitas berbasis proyek dilakukan selama beberapa pertemuan, misalnya membuat karya seni berdasarkan dataset kecil yang telah dikurasi atau menghasilkan ilustrasi digital berdasarkan konsep tertentu.
Pada penutup, siswa melakukan refleksi dan mempresentasikan hasil karya. Guru menguatkan pemahaman melalui umpan balik konstruktif.
Asesmen Autentik
Asesmen dalam Seni Rupa harus menilai proses dan produk. Beberapa bentuk asesmen yang disarankan antara lain rubrik analisis karya, rubrik portofolio digital, jurnal refleksi, presentasi proyek, dan tes konsep estetika. Pendekatan asesmen formatif memberi peluang bagi siswa untuk memperbaiki karya sebelum penilaian sumatif.
Pengintegrasian Deep Learning pada Seni Rupa Kelas 12 dapat dilakukan melalui aktivitas terstruktur berikut.
Analisis Gaya Visual
Guru dapat menggunakan dataset karya seni dari aliran tertentu. Misalnya, dataset kubisme atau impresionisme. Siswa kemudian mengamati pola yang muncul dari analisis otomatis algoritma Deep Learning. Aktivitas ini membantu siswa memahami gaya visual secara ilmiah.
Eksperimen Karya Digital
Siswa dapat membuat ilustrasi atau lukisan digital berbasis perintah teks. Mereka diminta mengembangkan 3–5 versi karya lalu memilih satu yang paling representatif. Aktivitas iteratif ini melatih kreativitas dan pemahaman komposisi.
Proyek Seni Ruang dan Instalasi
Deep Learning dapat membantu siswa merancang konsep instalasi melalui simulasi visual. Misalnya, siswa memasukkan deskripsi instalasi ke sistem AI dan mendapatkan pratinjau desain.
Kolaborasi Antarmedia
Siswa dapat menggabungkan karya manual dengan hasil AI. Contohnya, melakukan pencitraan awal menggunakan AI, kemudian menyempurnakannya secara manual dengan cat atau tinta.
Etika dan Literasi Digital
Guru mengajarkan batasan teknologi, termasuk plagiarisme visual, penggunaan data yang adil, serta pembentukan identitas artistik yang tetap orisinal.
Terdapat beberapa manfaat ilmiah dan pedagogis dari penggunaan Deep Learning dalam pembelajaran Seni Rupa tingkat SMA.
Pertama, meningkatkan kecepatan eksplorasi visual. Riset visual dapat dipercepat hingga 70% ketika siswa menggunakan bantuan AI untuk menguji komposisi dan konsep warna.
Kedua, memperluas wawasan estetika. Dengan akses ke ribuan referensi digital, siswa dapat mengenal berbagai gaya seni global.
Ketiga, meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Saat membandingkan karya manual dengan karya berbasis AI, siswa belajar menilai kualitas artistik secara objektif.
Keempat, mempersiapkan siswa menghadapi industri kreatif masa depan. Banyak pekerjaan desain dan seni saat ini memerlukan pemahaman teknologi AI.
Kelima, memfasilitasi pembelajaran diferensiasi. Siswa yang kurang percaya diri dalam menggambar manual dapat tetap berpartisipasi melalui kreasi digital.
Berikut contoh struktur RPM 4 minggu untuk materi Deep Learning Seni Rupa Kelas 12.
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Beberapa aplikasi yang dapat digunakan antara lain:
Perangkat Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka 2025/2026 dirancang untuk menghadirkan pembelajaran seni yang modern, kreatif, dan responsif terhadap perkembangan teknologi.
Guru dapat memanfaatkan pendekatan ini untuk meningkatkan keterlibatan siswa, memperluas eksplorasi visual, serta menghasilkan karya yang relevan dengan industri kreatif masa kini.
Dengan dukungan perangkat ajar yang terencana, penggunaan teknologi AI dapat menjadi sarana inovatif untuk memperkuat kompetensi seni rupa sekaligus membentuk karakter reflektif, kritis, dan adaptif dalam diri peserta didik.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com