Perangkat Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

mengajarmerdeka.id – Pembelajaran Seni Rupa pada jenjang SMP/MTs memiliki peran penting dalam membangun kreativitas, ekspresi diri, serta kemampuan berpikir visual peserta didik.

Pada tahun ajaran 2025/2026, Kurikulum Merdeka menekankan penerapan perangkat ajar berbasis Deep Learning yang bertujuan memperdalam proses berpikir, menganalisis, dan menciptakan karya seni yang relevan dengan konteks budaya dan teknologi.

Artikel ini menyajikan kajian lengkap mengenai Perangkat Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 9 SMP/MTs yang dirancang sesuai Capaian Pembelajaran terbaru.

Pendidikan seni pada tingkat menengah pertama tidak hanya menuntut peserta didik mampu membuat karya, tetapi juga memahami konsep seni, menginterpretasikan makna, menilai estetika, dan menerapkan prinsip visual.

Karena itu, perangkat ajar yang komprehensif sangat dibutuhkan untuk memastikan pembelajaran berlangsung sistematis, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan generasi saat ini.

Pendekatan Deep Learning memungkinkan pembelajaran berjalan lebih mendalam, bukan sekadar menyelesaikan tugas, tetapi membangun kemampuan berpikir konseptual dan reflektif.

Download contoh Perangkat ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning Seni Rupa untuk Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 9 SMP/MTs

Hakikat Pembelajaran Seni Rupa pada Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka mengedepankan pencapaian kompetensi melalui praktik dan eksplorasi. Dalam konteks Seni Rupa, peserta didik diharapkan mampu memadukan kemampuan teknis dengan apresiasi seni.

Pendekatan ini sejalan dengan pandangan ilmiah tentang perkembangan kognitif remaja. Menurut riset neuroedukasi tahun 2023, pembelajaran seni mampu meningkatkan konektivitas otak pada area prefrontal cortex yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis.

Hal ini menjadikan pembelajaran seni bukan sekadar aktivitas rekreasional, tetapi fondasi pembentukan karakter dan kecakapan abad 21.

Seni rupa juga menjadi media untuk memahami keberagaman budaya Indonesia. Peserta didik dapat mempelajari nilai estetika tradisional, simbol visual budaya lokal, serta proses kreatif dari berbagai daerah.

Capaian Pembelajaran (CP) Seni Rupa Kelas 9 pada 2025/2026 menekankan integrasi antara keterampilan praktis, pemahaman konsep, serta kemampuan apresiasi terhadap karya seni lokal maupun global.

Konsep Deep Learning dalam Pembelajaran Seni Rupa

Deep Learning dalam konteks pendidikan berbeda dari makna kecerdasan buatan. Pada pembelajaran, Deep Learning merujuk pada pendalaman konsep, pengembangan wawasan, dan analisis makna yang lebih luas.

Pembelajaran jenis ini menuntut peserta didik membangun pemahaman melalui eksplorasi intensif, refleksi, dan kolaborasi. Dalam Seni Rupa, pendekatan Deep Learning diterapkan melalui empat aspek utama: mengamati, memahami, mencipta, dan merefleksikan.

Mengamati menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kepekaan visual. Peserta didik dilatih mengenali unsur seni, objek, warna, tekstur, serta gaya visual.

Tahap memahami melibatkan analisis konsep dan penggalian makna dari karya seni. Tahap mencipta menuntut peserta didik mengaplikasikan konsep ke dalam karya yang otentik.

Sementara itu, tahapan refleksi membantu peserta didik menilai kualitas karya mereka dan memahami proses yang telah dilakukan. Keseluruhan proses ini menjadi inti dari pendekatan mendalam dalam pembelajaran.

Capaian Pembelajaran Seni Rupa Kelas 9 SMP/MTs tahun 2025/2026

Capaian Pembelajaran (CP) yang berlaku pada 2025/2026 dirancang agar peserta didik mencapai kompetensi kreatif, analitis, dan ekspresif. Berdasarkan struktur Kurikulum Merdeka, CP Seni Rupa Kelas 9 fokus pada aspek sebagai berikut.

Pemahaman Konsep Seni Rupa

Peserta didik memahami prinsip komposisi, proporsi, perspektif, keseimbangan, harmoni, dan kontras dalam karya seni. Mereka juga mempelajari perkembangan seni rupa modern dan kontemporer agar mampu membedakan gaya dan aliran seni.

Proses Penciptaan Karya

Peserta didik mampu membuat karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi menggunakan berbagai media seperti pensil, cat akrilik, tanah liat, atau bahan daur ulang. Proses penciptaan menekankan kreativitas, ketelitian, serta kebebasan berekspresi.

Apresiasi dan Analisis

Peserta didik mengapresiasi karya seni dari berbagai daerah. Mereka juga belajar menilai kualitas karya berdasarkan unsur visual, teknik, serta pesan yang disampaikan.

Penguatan Karakter dan Soft Skills

CP terbaru menitikberatkan pengembangan kerja sama, komunikasi visual, dan disiplin dalam menghasilkan karya. Peserta didik juga diajak memahami etika dalam mengutip atau meniru karya.

Komponen Perangkat Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 9

Untuk mendukung pembelajaran yang efektif, perangkat ajar harus tersusun secara sistematis. Perangkat ajar yang lengkap mencakup modul ajar, tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, aktivitas inti, asesmen formatif dan sumatif, media pembelajaran, serta lembar kerja peserta didik.

Modul Ajar

Modul ajar berisi rangkaian kegiatan pembelajaran, materi yang dipelajari, langkah-langkah pengajaran, dan asesmen. Modul disusun dengan mempertimbangkan urutan belajar yang logis dari sederhana menuju kompleks.

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

ATP memetakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada setiap sesi. Guru menyusun ATP berdasarkan CP agar pembelajaran tetap selaras dengan kurikulum nasional.

Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran ditulis secara spesifik, terukur, dan relevan. Contoh tujuan pembelajaran adalah peserta didik mampu menganalisis karya seni menggunakan konsep unsur seni dan prinsip desain.

Aktivitas Berbasis Deep Learning

Aktivitas meliputi studi kasus karya seni, observasi visual mendalam, eksperimen teknik, eksplorasi media, hingga pameran mini. Aktivitas bersifat partisipatif untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik.

Asesmen

Asesmen dilakukan secara formatif melalui lembar observasi, rubrik penilaian, jurnal refleksi, dan portofolio. Asesmen sumatif berupa ujian praktik, analisis karya, dan presentasi hasil karya seni.

Struktur Materi Seni Rupa Kelas 9 SMP/MTs

Materi Seni Rupa Kelas 9 disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik dalam memahami seni secara menyeluruh. Struktur materi meliputi pengenalan konsep seni rupa, teknik pembuatan karya, apresiasi seni, hingga praktik langsung.

Konsep Dasar Seni Rupa

Materi mencakup pengertian seni rupa, unsur visual, prinsip desain, serta penerapannya pada karya dua dimensi dan tiga dimensi.

Teknik Karya Dua Dimensi

Teknik meliputi sketsa, shading, lukisan akrilik, kolase, mosaik, dan tipografi sederhana. Peserta didik mempelajari teknik yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kreativitas visual.

Teknik Karya Tiga Dimensi

Materi meliputi pembuatan patung sederhana dari tanah liat, konstruksi bahan bekas, media serat alam, hingga seni kriya. Peserta didik diarahkan untuk memahami bentuk, volume, dan tekstur.

Apresiasi Seni

Materi apresiasi mencakup analisis terhadap karya seni daerah, nasional, hingga global. Peserta didik belajar menghubungkan seni dengan nilai budaya, sejarah, dan kehidupan sosial.

Model Pembelajaran Berbasis Deep Learning

Model pembelajaran yang digunakan harus mendukung keterlibatan aktif peserta didik. Pendekatan yang umum diterapkan adalah Project-Based Learning, Discovery Learning, dan Problem-Based Learning. Ketiga model ini memfasilitasi peserta didik menemukan konsep secara mandiri melalui pengalaman langsung.

Project-Based Learning

Peserta didik diberikan proyek seni dengan tema tertentu, misalnya membuat poster kampanye lingkungan. Proyek dilakukan dalam beberapa tahap mulai dari perencanaan, pembuatan, hingga presentasi. Model ini terbukti meningkatkan kerja sama dan komunikasi.

Discovery Learning

Guru mendorong peserta didik untuk menemukan teknik, media, atau konsep baru melalui eksperimen. Pembelajaran ini menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan riset visual.

Problem-Based Learning

Peserta didik dihadapkan pada masalah seni, misalnya bagaimana membuat karya dari bahan ramah lingkungan. Mereka diminta menemukan solusi kreatif melalui diskusi dan praktik.

Strategi Penguatan Kreativitas dan Keterampilan Visual

Untuk mengembangkan kreativitas, guru harus memberikan ruang eksplorasi yang luas. Berikut strategi yang dapat diterapkan.

Eksperimen Media

Peserta didik diajak mencoba berbagai media seperti cat air, arang, pastel, atau media digital. Eksperimen ini melatih fleksibilitas teknik.

Observasi Lingkungan

Lingkungan sekitar menjadi sumber inspirasi. Peserta didik mengamati objek nyata untuk melatih komposisi dan perspektif.

Diskusi Karya

Diskusi membantu peserta didik memahami karya secara analitis. Mereka belajar mengungkapkan pendapat dan menghargai karya teman.

Integrasi Teknologi

Aplikasi desain digital seperti Canva atau aplikasi sketsa memperkaya proses belajar. Pemanfaatan teknologi selaras dengan keterampilan abad 21.

Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

Media pembelajaran harus mendukung proses kreatif peserta didik. Media yang digunakan meliputi bahan dua dimensi, material tiga dimensi, video tutorial, aplikasi digital, dan contoh karya seni. Guru juga dapat memanfaatkan galeri seni virtual atau museum digital untuk memperkaya wawasan.

Asesmen Autentik dalam Seni Rupa

Asesmen autentik dilakukan melalui berbagai instrumen. Rubrik penilaian digunakan untuk menilai teknik, kreativitas, komposisi, dan kebersihan karya. Portofolio menjadi dokumentasi seluruh proses kreatif peserta didik. Jurnal refleksi digunakan untuk menilai pemahaman konsep dan proses berpikir.

Peran Guru dalam Implementasi Perangkat Ajar Deep Learning

Guru memiliki peran sebagai fasilitator. Guru memberikan arahan, memandu eksplorasi, dan memberikan umpan balik. Guru juga perlu menciptakan lingkungan belajar yang aman agar peserta didik berani berekspresi. Selain itu, guru berperan mencatat perkembangan setiap peserta didik untuk memantau kemajuan belajar.

Tantangan dan Solusi dalam Pembelajaran Seni Rupa

Tantangan yang umum terjadi adalah keterbatasan media, waktu yang singkat, serta perbedaan kemampuan peserta didik.

Solusi yang dapat diterapkan meliputi penggunaan bahan sederhana, pembelajaran diferensiasi, pembagian kelompok heterogen, serta pemanfaatan teknologi untuk mengefisienkan waktu.

Perangkat Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 9 SMP/MTs merupakan instrumen penting dalam mendukung pembelajaran yang kreatif, reflektif, dan mendalam.

Dengan kurikulum yang adaptif dan strategi pengajaran yang modern, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan seni rupa sekaligus karakter positif.

Guru memiliki peran sentral dalam mengimplementasikan perangkat ajar agar pembelajaran berjalan efektif dan selaras dengan tujuan pendidikan nasional.

Pembelajaran seni rupa menjadi fondasi penting dalam pembentukan identitas visual, apresiasi budaya, serta kecakapan hidup peserta didik menuju era digital dan globalisasi.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.