Perangkat Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

mengajarmerdeka.id – Perangkat ajar Deep Learning pada mata pelajaran Seni Rupa Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka berfungsi sebagai panduan terstruktur bagi guru untuk mencapai Capaian Pembelajaran (CP) terbaru tahun 2025/2026.

Penguatan pembelajaran mendalam (deep learning) dalam pendidikan seni tidak hanya berfokus pada aspek keterampilan visual, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, literasi budaya, serta kemampuan memecahkan masalah berbasis konteks nyata.

Pendidikan seni yang bermakna membutuhkan pendekatan holistik, yaitu mengintegrasikan proses eksplorasi, diskusi, refleksi, eksperimen visual, hingga kolaborasi. Melalui perangkat ajar yang sistematis, siswa diarahkan untuk memahami seni rupa sebagai praktik sosial, kultural, dan estetika.

Karakteristik Kurikulum Merdeka yang berbasis kompetensi mengharuskan perangkat ajar disusun secara fleksibel, adaptif, dan fokus pada perkembangan siswa.

Pada fase ini, siswa kelas 7 berada pada awal fase D, yaitu fase penguatan eksplorasi visual serta pengembangan kemampuan membaca dan mencipta karya seni rupa.

Artikel ini membahas struktur lengkap perangkat ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 7 sesuai CP 2025/2026, mencakup rasional, tujuan pembelajaran, elemen kompetensi, alur capaian, komponen RPP, hingga contoh aktivitas pembelajaran.

Download contoh Perangkat ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning Seni Rupa untuk Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 7 SMP/MTs

Rasional Pembelajaran Seni Rupa pada Fase D

Seni rupa memiliki peran penting dalam pengembangan estetika, kepekaan sosial, dan kecerdasan visual siswa. Riset UNESCO menunjukkan bahwa pendidikan seni yang kuat meningkatkan kapasitas kreativitas hingga 14–20 persen dan mendorong kemampuan literasi visual yang lebih baik dalam memecahkan masalah.

Pembelajaran seni rupa pada usia remaja awal secara signifikan memengaruhi perkembangan imajinasi, ekspresi diri, dan kemampuan memahami simbol serta makna visual dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran seni rupa diharapkan mampu:

  1. Mengembangkan kemampuan memahami konsep visual.
  2. Menguatkan keterampilan membuat karya seni dua dimensi dan tiga dimensi.
  3. Mendorong pemahaman fungsi seni dalam konteks budaya lokal hingga global.
  4. Mengembangkan kemampuan refleksi terhadap karya sendiri maupun karya orang lain.

Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026 Seni Rupa Kelas 7

CP Seni Rupa kelas 7 berorientasi pada empat elemen utama, yaitu:

  1. Pemahaman Konsep
    Siswa mampu menjelaskan prinsip dasar seni rupa, seperti garis, warna, tekstur, bentuk, komposisi, simbol, dan fungsi visual.
  2. Praktik Seni
    Siswa mampu mencipta karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi menggunakan teknik yang aman, kreatif, dan relevan dengan konteks budaya.
  3. Apresiasi dan Analisis
    Siswa mampu mengamati, mendeskripsikan, dan menilai karya seni berdasarkan unsur rupa, teknik, fungsi, serta konteks sosial-budayanya.
  4. Refleksi dan Kolaborasi
    Siswa mampu mengomunikasikan gagasan visual, memberikan umpan balik konstruktif, serta berkolaborasi dalam proyek seni.

Elemen Deep Learning dalam Pembelajaran Seni Rupa

Deep Learning dalam Seni Rupa merujuk pada pembelajaran bermakna yang tidak berhenti pada praktik teknik, tetapi juga mendalam pada pemahaman konsep, analisis kritis, dan refleksi. Elemen-elemen utama pendekatan Deep Learning meliputi:

  1. Koneksi Kontekstual
    Siswa mengaitkan karya seni dengan fenomena sosial, lingkungan, dan budaya lokal.
  2. Pemecahan Masalah
    Siswa menghadapi situasi pembelajaran berbasis proyek yang menuntut solusi kreatif.
  3. Pembelajaran Kolaboratif
    Siswa bekerja dalam kelompok untuk merancang dan mengeksekusi karya seni.
  4. Refleksi Mendalam
    Siswa menilai perkembangan proses kreatif dan efektivitas pemilihan teknik.
  5. Berpikir Tingkat Tinggi
    Siswa dilatih untuk menganalisis simbol, gaya, aliran seni, dan makna estetika.

Komponen Utama Perangkat Ajar Deep Learning Seni Rupa

Perangkat ajar harus mencakup komponen-komponen berikut:

  1. Profil Pembelajaran
    Gambaran umum karakteristik siswa kelas 7.
  2. Pemetaan CP dan TP
    Menjabarkan CP menjadi Tujuan Pembelajaran spesifik.
  3. Alur Pembelajaran
    Urutan logis dari pemahaman dasar hingga proyek akhir.
  4. Modul Ajar
    Materi lengkap mencakup aktivitas eksplorasi, demonstrasi, latihan, eksperimen, dan refleksi.
  5. Asesmen
    Mencakup formatif, sumatif, observasi proses, penilaian portofolio, dan rubrik karya.
  6. Media dan Sumber Belajar
    Pustaka visual, video seni rupa, karya seniman lokal, alat dan bahan praktik.
  7. Lembar Kerja Peserta Didik
    LKPD berbasis proyek, studi kasus, eksperimen visual, dan refleksi.
  8. Proyek Kolaboratif
    Kegiatan puncak (capstone project) yang melibatkan integrasi konsep.

Langkah Penyusunan Pemetaan CP ke Tujuan Pembelajaran

Perangkat ajar yang baik memetakan CP ke dalam Tujuan Pembelajaran (TP) berjenjang. Contoh pemetaan CP Seni Rupa Kelas 7 mencakup:

  1. Memahami unsur-unsur seni rupa dalam karya dua dimensi.
  2. Mengidentifikasi teknik dasar menggambar dan melukis sesuai konteks.
  3. Mengamati karya seni budaya lokal dan menjelaskan fungsinya.
  4. Membuat karya seni rupa bertema lingkungan sekolah.
  5. Mengevaluasi karya diri dan teman secara objektif.
  6. Menyajikan karya seni guna dipamerkan di kelas atau sekolah.

Struktur Modul Ajar Deep Learning

Modul ajar berfungsi sebagai dokumen operasional dalam proses pembelajaran. Struktur umumnya mencakup:

  1. Identitas Modul
    Mata pelajaran, fase, kelas, semester, dan waktu belajar.
  2. Capaian Pembelajaran
    Mengacu pada CP 2025/2026.
  3. Tujuan Pembelajaran
    Dirumuskan menggunakan kata kerja operasional yang terukur.
  4. Pemahaman Bermakna
    Gagasan inti yang perlu dipahami siswa dalam jangka panjang.
  5. Pertanyaan Pemantik
    Contoh: Mengapa simbol dalam seni rupa memiliki makna berbeda bagi setiap orang?
  6. Aktivitas Pembelajaran
    Aktivitas Deep Learning mencakup eksplorasi, diskusi, observasi, praktik, dan refleksi.
  7. Asesmen
    Berbasis rubrik analisis, teknik, proses kreatif, dan presentasi karya.

Contoh Aktivitas Pembelajaran Berbasis Deep Learning

Aktivitas 1: Observasi Visual
Siswa mengamati objek alam di lingkungan sekolah. Guru meminta siswa mencatat bentuk, garis, warna, dan nilai estetika objek. Data observasi digunakan sebagai dasar eksplorasi karya.

Aktivitas 2: Menganalisis Karya Seni Budaya Lokal
Siswa mempelajari motif batik atau ukiran daerah. Kegiatan ini mengembangkan literasi budaya dan kemampuan menganalisis simbol.

Aktivitas 3: Proyek Pembuatan Karya Dua Dimensi
Siswa membuat lukisan bertema lingkungan. Mereka mendiskusikan ide, menentukan gaya, memilih teknik, dan mempertimbangkan aspek komposisi.

Aktivitas 4: Kritik Karya
Siswa mempresentasikan karya mereka. Teman lain memberikan umpan balik berdasarkan unsur rupa, pesan visual, dan teknik.

Aktivitas 5: Proyek Pameran Mini
Kelas membuat pameran karya sederhana. Siswa merancang katalog, tata letak, dan narasi karya.

Strategi Pengajaran Efektif untuk Pembelajaran Seni Rupa

Pembelajaran seni rupa memerlukan strategi yang variatif agar siswa dapat memaksimalkan proses kreatif. Beberapa strategi penting termasuk:

  1. Demonstrasi Teknik
    Guru menampilkan teknik menggambar, shading, blending, atau tekstur melalui contoh visual.
  2. Pembelajaran Problematizing
    Guru memberikan masalah visual, seperti keterbatasan warna, lalu meminta siswa menemukan solusi kreatif.
  3. Project-Based Learning
    Siswa membuat karya berdasarkan tema tertentu dalam waktu beberapa minggu.
  4. Learning by Doing
    Siswa bereksperimen langsung melalui latihan cepat, sketsa, dan eksplorasi media.
  5. Refleksi Terstruktur
    Siswa mengisi jurnal refleksi terkait langkah kerja, kesulitan, dan perbaikan.

Asesmen Formatif dan Sumatif dalam Pembelajaran Seni Rupa

Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran melalui:

  1. Lembar observasi proses berkarya.
  2. Tanya jawab dan diskusi konsep.
  3. Revisi karya berdasarkan umpan balik.

Asesmen sumatif mencakup:

  1. Penilaian karya akhir berdasarkan rubrik.
  2. Portofolio karya dari awal semester.
  3. Laporan proyek atau presentasi pameran.

Rubrik penilaian sebaiknya mencakup aspek:

  1. Pemahaman konsep visual.
  2. Penerapan teknik.
  3. Kreativitas dan orisinalitas.
  4. Kerapihan dan keselamatan kerja.
  5. Kemampuan menjelaskan makna karya.

Peran Literasi Visual dalam Pembelajaran Seni Rupa

Literasi visual penting dalam era digital. Data menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen informasi yang diterima otak manusia berupa visual.

Dengan demikian, pembelajaran seni rupa berperan signifikan dalam meningkatkan kemampuan memahami gambar, simbol, desain, dan pesan visual.

Siswa yang memiliki literasi visual kuat mampu menginterpretasi media, memahami isu sosial melalui gambar, serta mencipta karya estetis yang bermakna.

Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran Seni Rupa

Teknologi mendukung pengajaran seni rupa secara lebih luas melalui:

  1. Perangkat digital untuk menggambar.
  2. Galeri virtual untuk mempelajari karya seniman dunia.
  3. Aplikasi warna dan komposisi untuk eksplorasi visual.
  4. Video tutorial teknik seni rupa.

Contoh RPP/Modul Ajar Ringkas

Identitas
Mata Pelajaran: Seni Budaya (Seni Rupa)
Kelas: 7
Semester: Ganjil
Durasi: 3 Pertemuan

Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu membuat karya dua dimensi bertema lingkungan menggunakan prinsip komposisi dan teknik pewarnaan yang tepat.

Pertanyaan Pemantik
Bagaimana seni rupa dapat digunakan untuk menyampaikan pesan lingkungan?

Aktivitas Pembelajaran

  1. Observasi lingkungan sekolah.
  2. Diskusi simbol visual tentang isu lingkungan.
  3. Membuat sketsa ide.
  4. Mewarnai karya menggunakan teknik gradasi.
  5. Presentasi dan refleksi.

Asesmen

Penilaian rubrik aspek kreativitas, teknik, dan pesan visual.

Perangkat Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka sesuai CP 2025/2026 menekankan pengembangan kreativitas, keterampilan teknik, literasi visual, dan kemampuan berpikir kritis.

Dengan perangkat ajar yang sistematis, siswa mampu memahami seni rupa secara mendalam, tidak sekadar menghasilkan karya, tetapi juga menginterpretasi makna dan konteksnya.

Penguatan pembelajaran berbasis proyek, observasi, dan refleksi menjadikan seni rupa sebagai sarana efektif untuk membangun karakter, estetika, dan kepekaan sosial siswa.

Artikel ini diharapkan dapat menjadi referensi komprehensif bagi guru dalam menyusun perangkat ajar yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran terkini dan mendukung tujuan Kurikulum Merdeka dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna, mendalam, dan berkelanjutan.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.