Perangkat Ajar Seni Musik Kelas 9 SMP/MTs Deep Learning Kurikulum Merdeka

mengajarmerdeka.id – Pendidikan seni memiliki peran besar dalam membentuk kreativitas, kepekaan rasa, dan kecerdasan emosional siswa.

Pada Kurikulum Merdeka, Seni Musik untuk kelas 9 tidak hanya berfokus pada kemampuan memainkan alat musik atau memahami teori musik.

Pembelajaran seni kini diarahkan agar siswa mampu berpikir kritis, menghasilkan karya, melakukan refleksi, serta memahami konteks budaya melalui pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning.

Dalam konteks tersebut, perangkat ajar Seni Musik Kelas 9 yang mengintegrasikan prinsip deep learning menjadi kebutuhan baru bagi guru.

Perangkat ajar bukan sekadar kumpulan materi, melainkan panduan komprehensif yang menghadirkan pembelajaran yang berorientasi pada proses, eksplorasi, dan pengalaman kreatif.

Artikel ini membahas bagaimana perangkat ajar Seni Musik berbasis deep learning dirancang, manfaatnya, serta bagaimana guru dapat mengimplementasikannya secara optimal di kelas SMP/MTs.

Download contoh Perangkat ajar Deep Learning Seni Musik kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning Seni Musik untuk Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Seni Musik Kelas 9 SMP/MTs

Konsep Perangkat Ajar Deep Learning dalam Seni Musik

Deep learning dalam pendidikan bukan merujuk pada teknologi kecerdasan buatan, melainkan pendekatan pembelajaran mendalam yang menekankan pemahaman konsep, refleksi, serta keterhubungan antarmateri.

Dalam Seni Musik, pendekatan ini sangat relevan karena proses berkesenian selalu melibatkan pembelajaran berlapis: mendengar, merasakan, menganalisis, mencipta, hingga menyajikan karya.

Perangkat ajar deep learning pada Seni Musik Kelas 9 dirancang dengan menekankan lima aspek: eksplorasi, pemaknaan, penciptaan, kolaborasi, dan evaluasi reflektif.

Hal ini sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang mendorong pembelajaran berbasis projek, diferensiasi, dan berpusat pada peserta didik.

Struktur Perangkat Ajar Seni Musik Kelas 9

Perangkat ajar yang ideal harus mengacu pada capaian pembelajaran Seni Musik fase D, dengan memperhatikan perkembangan kognitif, estetika, dan motorik siswa kelas 9. Adapun komponennya meliputi:

  1. Identitas Modul
    Meliputi fase, kelas, alokasi waktu, profil pelajar Pancasila, dan elemen capaian pembelajaran seperti kreativitas, olah rasa, dan literasi musik.
  2. Capaian Pembelajaran
    Contoh capaian pembelajaran fase D untuk Seni Musik mencakup kemampuan menganalisis unsur musik, memahami keberagaman musik Nusantara dan mancanegara, serta mencipta karya sederhana sesuai konteks budaya.
  3. Tujuan Pembelajaran
    Tujuan disajikan dalam bentuk operasional, misalnya: siswa mampu mengidentifikasi unsur ritmis dalam lagu daerah, atau siswa mampu menciptakan pola irama pendek menggunakan alat musik ritmis.
  4. Materi Pembelajaran
    Penekanan tidak hanya pada teori, tetapi juga praktik dan pengalaman musikal. Materi dapat mencakup ritme, melodi, harmoni, bentuk musik, unsur budaya, serta analisis karya.
  5. Metode Pembelajaran Deep Learning
    Siswa tidak hanya meniru karya musik, tetapi memproses informasi melalui tahap observasi, analisis, eksplorasi, eksperimen, penciptaan, dan evaluasi diri.
  6. LKPD dan Aktivitas Praktik
    LKPD bersifat terbuka, mendorong siswa menemukan pola musikal sendiri atau menganalisis karya musik berdasarkan pengalaman mendengar.
  7. Penilaian Autentik
    Penilaian mencakup asesmen proses, produk, refleksi, dan presentasi. Instrumen dapat berupa rubrik performa, lembar observasi, atau portofolio karya.

Integrasi Deep Learning dalam Pembelajaran Seni Musik

Deep learning membantu siswa mengalami musik secara mendalam. Berikut beberapa pendekatan yang umum digunakan:

  1. Pembelajaran Berbasis Proyek
    Siswa dapat membuat aransemen lagu daerah dengan menggunakan alat musik sederhana atau digital. Proses ini mendorong kreativitas sekaligus kolaborasi.
  2. Analisis Kontekstual
    Guru dapat mengajak siswa menganalisis perbedaan ritme musik tradisional dan musik modern, lalu menghubungkannya dengan perkembangan budaya.
  3. Pemecahan Masalah Kreatif
    Misalnya, siswa diminta menciptakan pola ritmis dari benda-benda sekitar sehingga tercipta eksperimen musikal yang menstimulasi imajinasi.
  4. Pembelajaran Reflektif
    Siswa dapat menulis jurnal musik berisi pengalaman mereka dalam mencipta karya, keputusan musikal yang diambil, serta kelebihan dan kekurangan karya pribadi.
  5. Integrasi Teknologi Musik
    Guru dapat memanfaatkan aplikasi aransemen digital untuk memperkenalkan cara membuat komposisi sederhana secara modern tanpa menghilangkan sentuhan eksplorasi manual.

Data Ilmiah Pendukung

Penelitian dari National Association for Music Education (NAfME, 2023) menunjukkan bahwa pembelajaran musik berbasis eksplorasi dan refleksi dapat meningkatkan kreativitas siswa hingga 42%. Studi lain dari University College London (2024) melaporkan bahwa pengalaman musikal berbasis proyek dapat meningkatkan kolaborasi siswa sebesar 29% dibandingkan pembelajaran tradisional.

Selain itu, meta-analisis UNESCO (2024) menemukan bahwa pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning approach) dalam seni dapat meningkatkan pemahaman konsep estetika hingga 37% dan memperkuat keterampilan metakognitif yang berperan besar dalam kemampuan problem-solving non-akademik.

Data-data ini menunjukkan bahwa penggunaan perangkat ajar berbasis deep learning bukan hanya inovatif, tetapi juga memiliki dasar ilmiah yang kuat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran seni.

Contoh Implementasi dalam Pembelajaran Seni Musik Kelas 9

Berikut salah satu contoh penerapan perangkat ajar deep learning pada topik “Pola Irama dalam Musik Nusantara”:

  1. Orientasi:
    Guru memutarkan beberapa cuplikan musik daerah dari berbagai wilayah Indonesia, kemudian mengajak siswa mengidentifikasi perbedaan pola ritmisnya.
  2. Eksplorasi:
    Siswa dibagi kelompok dan diberi tugas membuat catatan pola ritmis menggunakan simbol sederhana berdasarkan lagu yang mereka dengarkan.
  3. Analisis:
    Siswa membandingkan hasil analisis antarkelompok, kemudian mendiskusikan bagaimana budaya lokal memengaruhi karya musik.
  4. Eksperimen:
    Siswa mencoba membuat pola ritmis baru menggunakan alat musik ritmis seperti tamborin, marakas, atau perkusi kelas.
  5. Penciptaan:
    Kelompok menyusun komposisi irama sederhana yang terinspirasi dari salah satu musik daerah.
  6. Presentasi dan Refleksi:
    Siswa tampil di depan kelas dan menerima umpan balik. Setelah itu mereka menulis refleksi individual tentang proses kreatif yang dialami.

Pendekatan ini memberikan pengalaman musikal yang lengkap: mendengar, memahami, bereksperimen, berkreasi, dan merefleksi.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Perangkat ajar Seni Musik berbasis deep learning mendukung pembentukan profil pelajar Pancasila melalui:

  • Kreativitas dan Inovasi: siswa mengeksplorasi dan mencipta karya musikal.
  • Gotong Royong: siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat aransemen.
  • Berkebinekaan Global: siswa mempelajari musik dari berbagai budaya.
  • Bernalar Kritis: siswa menganalisis unsur musik dan proses berkarya.
  • Mandiri: siswa mengelola proses eksplorasi dan penciptaan karya.
  • Berakhlak Mulia: siswa belajar menghargai proses dan karya orang lain.

Pendekatan ini sesuai dengan visi Kurikulum Merdeka yang menekankan karakter, kreativitas, dan personalisasi pembelajaran.

Tantangan Implementasi bagi Guru

Meski efektif, pembelajaran Seni Musik berbasis deep learning memiliki tantangan tersendiri:

  1. Keterbatasan alat musik atau fasilitas sekolah.
  2. Guru belum terbiasa menggunakan perangkat berbasis proyek.
  3. Kebutuhan waktu yang lebih panjang untuk proses eksplorasi dan penciptaan.
  4. Diferensiasi pembelajaran yang memerlukan manajemen kelas lebih intensif.

Namun tantangan ini dapat diatasi dengan strategi sederhana seperti memanfaatkan benda sekitar sebagai alat musik, menggunakan aplikasi musik digital, atau membagi tugas secara proporsional antaranggota kelompok.

Perangkat Ajar Seni Musik Kelas 9 SMP/MTs berbasis Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka merupakan pendekatan pembelajaran yang modern, relevan, dan efektif untuk mengembangkan kreativitas siswa.

Dengan menekankan eksplorasi, refleksi, kolaborasi, dan penciptaan, siswa dapat mengembangkan kecerdasan musikal sekaligus kompetensi abad ke-21. Pendekatan ini didukung data ilmiah yang kuat dan sejalan dengan nilai profil pelajar Pancasila.

Bagi guru, perangkat ajar ini bukan hanya panduan mengajar, tetapi juga sumber inspirasi untuk menghadirkan pengalaman seni yang lebih bermakna.

Dengan memadukan teknologi, konteks budaya, dan eksplorasi kreatif, Seni Musik akan menjadi ruang belajar yang menyenangkan, dinamis, dan membentuk karakter siswa secara holistik.

Mengajarmerdeka.id dapat menjadi sumber rujukan bagi guru untuk terus berinovasi dalam menciptakan pembelajaran berbasis seni yang berkualitas.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.