Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Kelas 12 SMA/MA

mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru Prakarya membuka kelas dengan pertanyaan sederhana: “Bagaimana teknologi bisa membantu ide kreatifmu menjadi sebuah produk nyata?” Dari situ, siswa mulai berpikir bukan hanya tentang kerajinan tangan, tetapi juga tentang inovasi, desain berkelanjutan, dan bahkan kecerdasan buatan.

Inilah wajah baru pembelajaran Prakarya di Kurikulum Merdeka. Tidak lagi terbatas pada keterampilan manual, Prakarya kini menjadi wadah eksplorasi kreativitas, kewirausahaan, dan teknologi. Dengan pendekatan Deep Learning, pembelajaran tidak berhenti di praktik, tetapi menembus ranah berpikir reflektif dan problem-solving.

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Kelas 12 SMA/MA menjadi jembatan bagi guru untuk menghadirkan pembelajaran yang bermakna, kontekstual, dan selaras dengan profil pelajar Pancasila.

Download contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Kelas 12 SMA/MA

Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya untuk Kelas 12 SMA/MA, silahkan melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:

Apa Itu Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya?

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya adalah seperangkat dokumen pembelajaran yang dirancang untuk mendorong siswa belajar secara mendalam (deep learning), bukan sekadar menghafal langkah-langkah pembuatan produk.

Pembelajaran diarahkan agar siswa memahami mengapa dan bagaimana sebuah produk diciptakan serta nilai apa yang terkandung di dalamnya.

Dalam Kurikulum Merdeka, perangkat ajar ini berfungsi sebagai panduan guru untuk mengembangkan kompetensi kreatif, bernalar kritis, dan kolaboratif pada siswa. Komponen utamanya meliputi:

  • Modul ajar (tujuan, kegiatan, dan asesmen)
  • Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis proyek
  • Rubrik penilaian autentik
  • Refleksi pembelajaran dan umpan balik formatif

Struktur dan Komponen Perangkat Ajar

Agar mudah diterapkan di kelas, perangkat ajar Deep Learning Prakarya Kelas 12 disusun berdasarkan capaian pembelajaran (CP) dan tujuan pembelajaran (TP). Struktur idealnya meliputi:

  1. Identitas Modul Ajar
    Mencantumkan nama satuan pendidikan, fase, topik proyek, serta profil pelajar Pancasila yang ingin dikembangkan seperti mandiri, kreatif, dan gotong royong.
  2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran
    Misalnya: siswa mampu merancang dan mempresentasikan produk inovatif yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.
  3. Materi dan Aktivitas Pembelajaran
    Materi disajikan berbasis konteks lokal dan global, seperti eco-design, digital fabrication, atau entrepreneurship digital.
  4. Strategi Deep Learning
    Siswa tidak hanya membuat produk, tetapi juga menganalisis kebutuhan masyarakat, mengevaluasi dampak sosial produk, dan menggunakan data untuk memperbaiki rancangan.
  5. Asesmen dan Refleksi Nilai
    Penilaian dilakukan secara autentik menilai proses berpikir, kerja tim, dan kemampuan reflektif siswa terhadap nilai-nilai keberlanjutan, etika produksi, dan tanggung jawab sosial.

Prinsip Deep Learning dalam Pembelajaran Prakarya

Deep Learning dalam konteks pendidikan bukan sekadar tentang algoritma, tetapi tentang pendekatan berpikir mendalam. Dalam Prakarya, prinsip ini diwujudkan melalui lima pendekatan utama:

  1. Inquiry-Based Learning (Belajar Melalui Pertanyaan)
    Siswa diajak mencari jawaban atas permasalahan nyata, misalnya: “Bagaimana membuat kemasan makanan yang menarik tetapi ramah lingkungan?”
  2. Project-Based Learning (Belajar Melalui Proyek Nyata)
    Setiap proyek berujung pada produk konkret mulai dari karya kerajinan, teknologi sederhana, hingga prototipe digital seperti desain 3D atau simulasi bisnis online.
  3. Reflective Thinking (Berpikir Reflektif)
    Siswa diajak untuk memahami dampak karyanya terhadap masyarakat dan lingkungan. Misalnya, melalui jurnal reflektif atau vlog dokumentasi proyek.
  4. Collaborative Learning (Belajar Kolaboratif)
    Proyek dilakukan secara berkelompok agar siswa belajar berkomunikasi, bernegosiasi, dan menghargai peran anggota lain.
  5. Technology-Enhanced Learning (Pembelajaran Berbantuan Teknologi)
    Penggunaan alat digital seperti Canva, AutoCAD, Tinkercad, atau bahkan AI design assistant membantu siswa mengembangkan ide secara profesional.

Contoh Penerapan di Kelas 12

Mari kita simak kisah nyata dari Bu Ratna, guru Prakarya di sebuah SMA di Bandung. Ia ingin mengajak siswanya memahami konsep green innovation atau inovasi hijau.

Langkah-langkah pembelajarannya:

  • Pendahuluan: Bu Ratna memulai dengan diskusi ringan tentang sampah plastik di lingkungan sekitar.
  • Eksplorasi: Siswa meneliti data penggunaan plastik di sekolah menggunakan Google Sheets dan memetakan masalah utamanya.
  • Elaborasi: Mereka merancang prototipe produk alternatif, seperti wadah makanan berbahan singkong kering yang bisa terurai alami.
  • Implementasi: Siswa membuat produk, mendokumentasikannya, lalu mengunggah ke media sosial dengan tagar #EcoInnovationClass.
  • Refleksi: Di akhir, mereka menulis refleksi pribadi: “Bagaimana produk kami berkontribusi bagi bumi?”

Proyek ini tak hanya melatih keterampilan tangan, tapi juga membangun kesadaran lingkungan dan kemampuan berpikir sistemik.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Merdeka mengedepankan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Melalui perangkat ajar Deep Learning Prakarya, semua dimensi ini dapat dikembangkan secara konkret:

  • Beriman dan Berakhlak Mulia: Produk yang dihasilkan mempertimbangkan nilai moral, etika produksi, dan keberlanjutan.
  • Berkebinekaan Global: Siswa belajar menghargai budaya lokal sambil beradaptasi dengan inovasi global.
  • Gotong Royong: Proyek kolaboratif menumbuhkan semangat kerja sama.
  • Mandiri: Siswa mengelola waktu, alat, dan tanggung jawab proyek secara mandiri.
  • Bernalar Kritis: Siswa menggunakan data dan hasil riset untuk memperbaiki desain produk.
  • Kreatif: Siswa menciptakan karya yang unik, fungsional, dan bernilai ekonomi.

Data Ilmiah: Dampak Pembelajaran Berbasis Deep Learning

Penelitian UNESCO (2024) menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan refleksi meningkatkan retensi pengetahuan siswa hingga 60% lebih tinggi dibanding metode tradisional.

Sementara laporan dari World Economic Forum (2023) menyebutkan bahwa keterampilan design thinking, problem solving, dan digital literacy menjadi tiga kompetensi paling dibutuhkan di dunia kerja masa depan.

Dengan demikian, perangkat ajar Deep Learning Prakarya bukan hanya alat bantu guru, tetapi juga investasi jangka panjang untuk mempersiapkan generasi kreatif dan adaptif.

Tantangan dan Solusi Implementasi

Beberapa guru mungkin masih merasa kesulitan dalam menerapkan Deep Learning karena keterbatasan fasilitas atau waktu. Namun, prinsip dasarnya bukan terletak pada teknologi, melainkan pada cara berpikir.

Beberapa solusi yang bisa diterapkan:

  • Memulai dengan proyek sederhana berbasis kebutuhan lokal.
  • Menggunakan alat digital gratis seperti Canva, Google Form, atau ChatGPT untuk ide proyek.
  • Melibatkan kolaborasi lintas mata pelajaran, misalnya Prakarya dan Informatika, agar siswa lebih terlatih berpikir lintas disiplin.

Platform seperti mengajarmerdeka.id dapat menjadi sumber inspirasi bagi guru untuk mendapatkan contoh perangkat ajar, modul ajar, dan ide pembelajaran berbasis AI yang mudah diterapkan.

Langkah-Langkah Menyusun Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya

  1. Tentukan tema proyek yang relevan dengan kehidupan siswa.
  2. Rumuskan tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur.
  3. Rancang aktivitas pembelajaran berbasis proyek atau studi kasus.
  4. Sediakan ruang refleksi dan diskusi nilai dalam setiap kegiatan.
  5. Gunakan asesmen autentik yang menilai proses, bukan hanya hasil akhir.

Dengan pendekatan ini, guru bukan hanya mengajar membuat produk, tetapi menumbuhkan makna di balik proses penciptaannya.

Manfaat Perangkat Ajar Deep Learning Bagi Guru dan Siswa

  • Bagi Guru: Membantu merancang pembelajaran yang lebih relevan, menyenangkan, dan berdampak nyata.
  • Bagi Siswa: Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, empati sosial, dan kesiapan menghadapi dunia kerja atau wirausaha.
  • Bagi Sekolah: Menjadi contoh implementasi nyata dari semangat Kurikulum Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila.

Kreativitas, Kemandirian, dan Masa Depan

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka bukan sekadar panduan mengajar. Ia adalah fondasi pembelajaran yang membangun manusia kreatif, mandiri, dan berwawasan global.

Melalui pendekatan ini, guru berperan bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga fasilitator inovasi. Sementara siswa tidak lagi menjadi penerima informasi, tetapi pencipta solusi.

Dengan semangat merdeka belajar dan bantuan teknologi cerdas, pembelajaran Prakarya dapat menjadi jendela masa depan tempat di mana ide-ide kecil tumbuh menjadi karya besar. Dan di sinilah mengajarmerdeka.id hadir, mendukung setiap guru untuk terus menyalakan api kreativitas dan pembelajaran bermakna di seluruh Indonesia.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.