mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru SD bernama Budi. Suatu pagi ia memasuki kelas 1 di SDN Nusantara dengan semangat tinggi. Ia ingin agar anak-anak tidak hanya lari-lompatan dan bermain bola saja dalam pelajaran PJOK, tetapi juga memahami gerakan tubuh, bekerja sama, berpikir kreatif, dan punya kesadaran sehat.
Maka Budi memilih menggunakan konsep “deep learning” dalam pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Dan karena sekolahnya menerapkan Kurikulum Merdeka, ia menyiapkan perangkat ajar yang sesuai.
Artikel ini akan membahas bagaimana guru seperti Budi dapat menyusun dan mengaplikasikan perangkat ajar deep learning PJOK kelas 1 SD/MI sesuai Kurikulum Merdeka dengan cara mudah, bermakna, dan kontekstual.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning PJOK untuk Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 1 SD/MI
Istilah deep learning di dunia pendidikan (bukan dalam arti kecerdasan buatan) merujuk pada pembelajaran yang bermakna (meaningful), reflektif (mindful), dan menyenangkan (joyful).
Dokumen-rencana pembelajaran PJOK yang berjudul Transformasi Pembelajaran PJOK melalui Deep Learning menyebut bahwa pembelajaran perlu diarahkan agar siswa aktif terlibat dan bukan hanya meniru gerakan.
Pada konteks kelas 1 SD/MI, pendekatan ini berarti:
Dengan demikian, perangkat ajar yang kita akan bahas tidak cuma “lembar kerja gerakan” melainkan “pengalaman belajar” yang mendalam untuk siswa usia dini.
Sebelum masuk ke langkah-langkah praktis, mari kita kenali komponen penting perangkat ajar sesuai Kurikulum Merdeka yang harus ada dalam konteks deep learning PJOK:
1. Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian pembelajaran adalah kompetensi inti yang diharapkan dicapai siswa di akhir fase pembelajaran. Untuk fase A (kelas 1 SD/MI) mata pelajaran PJOK, CP mencakup kemampuan gerak dasar, kolaborasi, serta penerapan pola hidup sehat.
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
ATP adalah peta langkah-langkah tujuan pembelajaran yang harus dicapai secara bertahap hingga CP. Guru menyusun ATP agar pembelajaran berjalan progresif dan terarah.
3. Modul Ajar atau Paket Materi
Modul ini menguraikan setiap unit pembelajaran: identitas, tujuan, aktivitas, media, asesmen. Sebagai contoh, ada modul “Gerak dasar lokomotor” untuk kelas 1.
4. Program Semester / Program Tahunan (Prosem/Prota)
Merupakan jadwal besar kegiatan pembelajaran PJOK sepanjang semester atau tahun ajaran, selaras dengan fase dan alokasi waktu.
5. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
Penilaian yang jelas, dengan indikator apa yang harus dicapai dan bagaimana guru mengukurnya (asesmen formatif/sumatif).
6. Buku Bahan Ajar / Media
Media pembelajaran (gambar, video, alat sederhana) yang mendukung kegiatan gerak, aktifitas refleksi, kolaborasi.
Guru Budi di cerita kita memastikan semua komponen ini hadir sehingga pembelajaran PJOK bukan sekadar “lari ke lapangan lalu berhenti”, tapi “pengalaman bergerak, berpikir, dan bersosialisasi”.
Mari kita ikuti langkah-praktis yang bisa diterapkan oleh guru SD/MI.
Mulailah dengan mengenali kondisi sekolah: jumlah siswa, fasilitas lapangan atau aula, kearifan lokal (misalnya permainan tradisional Jawa: “gobak sodor”, “bekel”), serta profil siswa kelas 1. Ini penting agar modul ajar kontekstual dan menyenangkan.
Misalnya untuk kelas 1:
Referensi menunjukkan bahwa modul PJOK kelas 1 dalam Kurikulum Merdeka menggunakan materi-materi seperti gerak dasar lokomotor, gerak non-lokomotor, manipulatif, senam, gerak irama, kebugaran jasmani.
Untuk setiap unit, susun komponen berikut:
Kunci deep learning di sini adalah aktivitas yang mengajak siswa berpikir (why/how), bereksplorasi (try/modify), dan berbagi mengalami (kolaborasi & diskusi).
Menurut sumber, pembelajaran dengan pendekatan deep learning PJOK juga menginternalisasi nilai karakter seperti kerja sama, sportivitas, dan tanggung-jawab.
Contoh: setelah aktivitas gerak, guru meminta siswa berbagi: “Saat saya bermain tadi, ada teman yang tertinggal. Apa yang saya bisa lakukan supaya teman ikut?”, dan siswa merefleksi.
Penilaian tidak hanya aspek fisik (gerak) tetapi juga aspek proses: kolaborasi, inisiatif, refleksi diri. Misalnya guru memberikan skor sederhana: 1 = ikut saja, 2 = ikut dan membantu teman, 3 = ikut, membantu teman, dan memberi ide.
Refleksi siswa bisa dalam bentuk ceritakan pengalaman mereka, bagaimana perasaan mereka bergerak dan bekerja sama.
Karena kelas 1 terdiri dari anak usia 6–7 tahun dengan variasi kemampuan gerak, guru harus siap melakukan diferensiasi: siswa cepat diberi tantangan tambahan (contoh: lompat sambil tepuk tangan), siswa lambat diberi waktu tambahan atau alat bantu (contoh: lompat dengan tongkat ringan sebagai panduan).
Dengan demikian pembelajaran deep learning benar-benar inklusif dan bermakna.
Beberapa alasan ilmiah dan praktis:
Sehingga jika guru melakukan dengan baik, hasilnya bukan hanya anak bisa lompat, tapi anak sadar mengapa bergerak, bagaimana bekerja sama, dan bagaimana hidup sehat.
Berikut beberapa “tips dari Budi” yang berguna:
Dalam penerapan, guru mungkin menemui beberapa hambatan, misalnya:
Dengan kesiapan yang baik, guru akan menemukan bahwa pendalaman pembelajaran PJOK menjadi lebih hidup dan siswa lebih terlibat.
Mari kita lihat contoh modul singkat untuk “Unit 1 – Gerak dasar lokomotor” di kelas 1:
Lewat modul seperti ini, siswa tak hanya bergerak, tetapi juga berpikir, berbagi, dan merasakan manfaat gerak tubuh yang menjadikan pembelajaran deep.
Akhirnya, kembali ke pagi hari di kelas Budi. Anak-anak kelas 1 berlari langkah ringan, meloncat dengan semangat, tertawa bersama teman.
Setelah aktivitas, mereka duduk di lingkaran, bercerita tentang apa yang mereka lakukan, bagaimana teman membantu, dan bagaimana mereka bisa lebih baik esok hari.
Budi tersenyum karena bukan hanya gerakan yang dikuasai anak-anaknya, tetapi kesadaran bahwa bergerak itu menyenangkan, bermakna, dan bisa dilakukan bersama.
Anda sebagai guru juga bisa menciptakan momen seperti itu dengan menyusun perangkat ajar deep learning PJOK kelas 1 SD/MI sesuai Kurikulum Merdeka, yang mencakup CP, ATP, aktivitas gerak, kolaborasi, refleksi, dan diferensiasi.
Dengan persiapan yang matang dan kreativitas sederhana, pembelajaran PJOK akan menjadi bagian berharga dari pengalaman belajar anak-anak Anda.
Semoga artikel ini membantu Anda menyusun perangkat ajar yang efektif dan menyenangkan. Selamat mengajar dan semangat bergerak bersama anak-anak!
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com