mengajarmerdeka.id – Bayangkan suatu pagi di kelas 5 SD/MI, guru‐pengajar membuka pelajaran PAI dan Budi Pekerti (BP) dengan sebuah cerita tentang anak yatim yang mendapatkan perhatian dan berbagi kebaikan.
Para siswa tak hanya mendengar, tapi ikut berdiskusi, memetakan nilai, merancang bentuk aplikasi di lingkungan mereka. Inilah yang kita maksud dengan “deep learning” bukan sekadar hafal ayat atau definisi, tapi penghayatan, penerapan, refleksi.
Pada konteks Kurikulum Merdeka, pendekatan ini makin relevan karena menekankan fleksibilitas, kreativitas, dan relevansi konteks-murid.
Penggunaan istilah “deep learning” di sini bukan berarti kecerdasan buatan (AI) dalam arti komputasi, melainkan proses pembelajaran yang mendalam: siswa memahami, menerapkan, merefleksi sehingga nilai‐nilai PAI & BP benar‐benar hidup dalam keseharian siswa. Dengan perangkat ajar yang tepat, guru dapat menerapkan pendekatan ini secara sistematis untuk kelas 5 SD/MI.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Perangkat ajar Deep Learning PAI dan BP untuk Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning PAI dan BP Kelas 5 SD/MI
Sebelum menyusun atau memilih perangkat ajar, penting untuk memahami komponen-komponen yang wajib.
Menurut data, perangkat ajar untuk PAI & BP Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka meliputi: buku mata pelajaran, alur tujuan pembelajaran (ATP), modul ajar, program tahunan (Prota), program semester (Promes), kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP), capaian pembelajaran (CP), jurnal harian, jadwal pelajaran, kalender pendidikan, hingga rincian minggu efektif.
Lebih spesifik:
Dengan mengetahui peta ini, guru bisa lebih mudah mengembangkan atau memilih perangkat ajar yang siap pakai sekaligus bisa diadaptasi.
Sekarang masuk ke langkah‐langkah konkret bagi guru atau tim kurikulum di sekolah. Simak cerita berikut:
Langkah 1: Analisis Konteks dan Kompetensi Awal
Ketika guru memulai, tiba di ruang guru jam 07.30, sambil menyeruput kopi, guru membuka data ATP & CP, lalu menuliskan: “Siswa saya datang dari wilayah X dengan latar belakang…”.
Analisis konteks ini sangat penting agar perangkat ajar relevan. Berdasarkan dokumen, kompetensi awal memang sangat penting sebagai ukuran seberapa dalam modul dirancang.
Langkah 2: Menentukan Tujuan Pembelajaran dan Alur (ATP/CP)
Guru kemudian menetapkan tujuan: misalnya “Siswa mampu membaca dan menghafal Surah Al-Ma’ūn, menjelaskan maknanya, serta merancang kegiatan berbagi di sekolah”. Berdasarkan ATP & CP kelas 5 yang tersedia.
Langkah 3: Merancang Modul Ajar yang Berbasis Deep Learning
Modul ajar harus mengandung aktivitas aktif yang mendorong siswa melakukan refleksi dan penerapan. Misalnya:
Dokumen modul ajar PAI & BP ini tersedia untuk referensi.
Langkah 4: Menyusun Program Tahunan & Semester (Prota/Promes)
Berikan timeline kegiatan: untuk Semester 1 misalnya 8 bab/tema, waktu alokasi 4 × 3 minggu masing‐masing. Pastikan ada jeda refleksi dan pengayaan.
Langkah 5: Menetapkan KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
KKTP memberikan indikator apakah siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Untuk kelas 5, KKTP PAI & BP tersedia.
Langkah 6: Penilaian dan Evaluasi yang Mendalam
Penilaian tidak hanya ulangan tertulis, tetapi juga penilaian sikap, portofolio, dan kerja kelompok. Evaluasi dilakukan secara berkala agar deep learning terjadi secara berkelanjutan.
Langkah 7: Refleksi dan Adaptasi
Termasuk diskusi kelas untuk merefleksi proses belajar apa yang berhasil, apa yang sulit, dan bagaimana memperbaiki pembelajaran berikutnya.
Salah satu tujuan utama Kurikulum Merdeka adalah membentuk profil pelajar yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Dalam mata pelajaran PAI & BP, deep learning memungkinkan nilai‐nilai seperti gotong royong, toleransi, tanggung jawab, dan cinta lingkungan terinternalisasi bukan hanya di kepala, tetapi di hati siswa.
Misalnya, ketika siswa mengeksplorasi Asmaul Husna – “Al-Hayy”, “Al-Mumīt” mereka tidak hanya menghafal, tetapi juga merancang perilaku tanggung jawab hidup dan percaya kepada Allah. Materi ini tercantum dalam KD Kelas 5.
Dengan aktivitas nyata di kelas (contoh: proyek berbagi, refleksi keberagaman), siswa belajar menjadi pribadi yang tidak hanya “tahu nilai”, tetapi “menghidupi nilai”. Hal ini sesuai dengan gagasan ATP yang menyebut pentingnya introspeksi diri dan peran manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Dalam praktiknya, ada beberapa tantangan yang sering muncul:
Dengan menyadari tantangan ini dan menerapkan pendekatan deep learning, guru dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran PAI & BP.
Mari kita ringkas poin‐utama:
Untuk Anda guru di sekolah sekaranglah saatnya: buka dokumen ATP & CP untuk kelas 5, cek kondisi siswa Anda, dan mulailah menyusun modul yang mengajak siswa “masuk ke dalam” nilai‐nilai PAI & BP, bukan hanya “melalui”. Buat pembelajaran yang hidup, relevan, dan bermakna.
Jika Anda tertarik, di website ini kita bisa menyediakan link langsung ke modul ajar siap revisi, contoh KKTP, dan bank aktivitas tema-pelajaran PAI & BP kelas 5. Silakan hubungi atau cek bagian Sumber Daya Guru untuk akses lebih lanjut.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk memperkuat perangkat ajar Anda dan membuat pembelajaran PAI & BP di kelas 5 SD/MI semakin hidup dan bermakna. Selamat mengajar dan sukses selalu!
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com