
mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru yang harus mempersiapkan pembelajaran bagi siswa kelas 12 di tahun terakhir mereka di SMA. Mereka tidak hanya menghadapi ujian akhir, tetapi juga tantangan dunia nyata kuliah, karier, dan kehidupan mandiri.
Di sinilah perangkat ajar menjadi peta jalan yang membantu guru menavigasi pembelajaran dengan arah yang jelas, menarik, dan bermakna.
Perangkat ajar di Kurikulum Merdeka bukan sekadar dokumen administratif. Ia adalah jantung dari proses pembelajaran yang menuntun guru dan siswa mencapai Capaian Pembelajaran (CP).
Dengan integrasi Deep Learning, perangkat ajar kini berevolusi dari sekadar rencana mengajar menjadi ekosistem berpikir mendalam, di mana siswa tidak hanya tahu, tetapi juga memahami dan mengaplikasikan.
Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka Deep Learning berdasarkan mata pelajaran, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:
Deep Learning dalam konteks pendidikan bukan tentang algoritma kecerdasan buatan semata, melainkan tentang pembelajaran mendalam sebuah proses di mana siswa terlibat aktif untuk memahami konsep secara utuh dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
Menurut penelitian Hattie (Visible Learning, 2019), pembelajaran mendalam meningkatkan retensi konsep hingga 45% dibandingkan pembelajaran permukaan (surface learning).
Dalam Kurikulum Merdeka, konsep ini diwujudkan melalui:
Artinya, perangkat ajar tidak lagi hanya berisi langkah mengajar, tapi juga strategi berpikir kritis, kolaboratif, dan reflektif.
Setiap perangkat ajar kelas 12 SMA/MA disusun dengan kerangka yang sistematis dan fleksibel. Berikut elemen utamanya:
Mari kita lihat contoh penerapan perangkat ajar berbasis Deep Learning di beberapa mata pelajaran utama SMA/MA.
Fokus pada Critical Reading dan Writing for Impact.
Contoh proyek: siswa menulis opini berbasis data tentang isu sosial di media digital.
Deep Learning diterapkan melalui analisis wacana kritis dan refleksi terhadap peran bahasa dalam membangun opini publik.
Tidak lagi hanya berhenti pada rumus, tetapi pada penerapan logika numerik dalam kehidupan nyata.
Contoh: siswa membuat model keuangan pribadi berbasis fungsi eksponensial.
Pendekatan ini mengasah metacognition dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Eksperimen berbasis konteks lokal: siswa meneliti efisiensi energi di rumah atau sekolah.
Deep Learning muncul ketika siswa mengaitkan hasil eksperimen dengan isu keberlanjutan energi.
Siswa belajar menganalisis data global dengan konteks nasional.
Proyek lintas disiplin: membuat infografis dampak ekonomi digital terhadap UMKM daerah.
Fokus pada refleksi nilai spiritual dan moral dalam kehidupan modern.
Contoh proyek: membuat jurnal “Refleksi Iman dalam Dunia Digital”.
Deep Learning diterapkan secara literal di sini: siswa mempelajari dasar machine learning dan etika teknologi.
Misalnya, mereka membuat simulasi prediksi data menggunakan algoritma sederhana.
Setiap perangkat ajar kelas 12 wajib menanamkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, seperti:
Misalnya, dalam proyek ekonomi digital, siswa belajar nilai gotong royong melalui kolaborasi membangun bisnis daring kecil-kecilan. Dengan begitu, pembelajaran bukan hanya akademis, tapi juga humanis.
Beberapa contoh perangkat ajar yang bisa dikembangkan:
Masing-masing modul dapat disesuaikan dengan konteks lokal sekolah, minat siswa, serta kebutuhan masyarakat sekitar.
Perangkat ajar yang baik lahir dari kolaborasi. Guru bisa mengakses sumber terbuka seperti Platform Merdeka Mengajar (PMM), MengajarMerdeka.id untuk menemukan inspirasi dan contoh modul ajar yang relevan.
Dengan kolaborasi antarguru lintas sekolah, perangkat ajar bisa berkembang dinamis, saling memperkaya, dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Berdasarkan survei Balitbangdikbud 2024, 63% guru mengaku kesulitan menyusun perangkat ajar yang “hidup” dan kontekstual. Tantangan utamanya terletak pada adaptasi teknologi, waktu penyusunan, dan literasi digital.
Solusinya:
Perangkat ajar kelas 12 SMA/MA dalam Kurikulum Merdeka bukan sekadar dokumen, melainkan jembatan menuju pembelajaran yang bermakna. Dengan pendekatan Deep Learning, siswa tidak hanya menguasai pengetahuan, tetapi juga mengembangkan kesadaran, empati, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Guru menjadi fasilitator perubahan, bukan sekadar pengajar.
Dan perangkat ajar adalah kompas yang menuntun perjalanan itu.
Jadi, saat Anda menyusun perangkat ajar berikutnya, ingatlah: bukan hanya tentang “apa yang diajarkan”, tetapi “bagaimana siswa memahami dan menerapkannya dalam kehidupan.”
Untuk referensi dan contoh lengkap perangkat ajar kelas 12 Kurikulum Merdeka berbasis Deep Learning, Anda dapat menjelajahi berbagai sumber di mengajarmerdeka.id, tempat berbagi ide, inspirasi, dan inovasi bagi guru Indonesia.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com