
mengajarmerdeka.id – Modul ajar menjadi salah satu elemen penting dalam Kurikulum Merdeka. Modul ajar membantu guru memiliki pedoman yang jelas sekaligus fleksibel saat mengajar.
Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP) kelas 11 SMA/MA, modul ajar yang memanfaatkan pendekatan deep learning menjadi sebuah inovasi yang menarik. Mengapa?
Karena pembelajaran tidak lagi sebatas hafalan, tetapi menuntun siswa untuk berpikir kritis, reflektif, dan mampu menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Bayangkan sebuah kelas di mana guru tidak hanya menyampaikan ceramah, tetapi mengajak siswa berdiskusi, menganalisis fenomena sosial dari perspektif Islam, hingga membuat proyek sederhana. Itulah esensi modul ajar deep learning: pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan berorientasi pada pengalaman nyata.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning PAI dan BP untuk kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Deep learning bukan sekadar istilah teknologi yang identik dengan kecerdasan buatan. Dalam dunia pendidikan, deep learning berarti pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, keterkaitan antar konsep, serta pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Siswa tidak hanya mengingat materi, tetapi mampu menghubungkannya dengan konteks kehidupan.
Untuk PAI dan BP, pendekatan ini membantu siswa memahami nilai-nilai Al-Qur’an, Hadis, dan ajaran Islam secara komprehensif.
Mereka dilatih untuk merenungkan makna, berdialog dengan teman sebaya, dan mengambil hikmah untuk diterapkan. Hal ini sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran.
Sebuah modul ajar yang baik memuat komponen penting seperti tujuan pembelajaran, alur kegiatan, asesmen, dan bahan ajar pendukung.
Dalam modul ajar PAI dan BP kelas 11 yang berbasis deep learning, guru dapat menyusun komponen sebagai berikut:
Agar modul ajar ini berjalan efektif, guru perlu mempersiapkan strategi implementasi yang matang. Berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan:
Mulailah dengan pemantik. Misalnya menayangkan video singkat tentang fenomena intoleransi di masyarakat. Setelah itu, ajak siswa berdiskusi untuk menemukan nilai Islam yang relevan.
Gunakan teknik bertanya tingkat tinggi. Pertanyaan seperti “Bagaimana cara kita menerapkan prinsip ukhuwah islamiyah di era digital?” akan mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif.
Fasilitasi kolaborasi. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok kecil untuk membuat poster, video dakwah kreatif, atau simulasi penyelesaian konflik sesuai ajaran Islam.
Akhiri dengan refleksi. Ajak siswa menulis kesimpulan atau perasaan mereka setelah mengikuti pembelajaran. Ini akan membantu mereka menumbuhkan kesadaran spiritual.
Untuk membuat artikel ini lebih praktis, mari lihat contoh kegiatan dari sebuah modul ajar:
Tema: Menghargai Perbedaan dan Menjaga Persatuan
Menggunakan modul ajar PAI dan BP berbasis deep learning memiliki banyak keuntungan. Siswa lebih mudah memahami konsep abstrak karena belajar melalui pengalaman.
Guru juga lebih leluasa menyesuaikan kegiatan sesuai karakter kelas. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih hidup dan berkesan.
Selain itu, siswa dapat mengembangkan keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Mereka tidak hanya menjadi penghafal, tetapi juga pembelajar yang mampu mengambil keputusan moral dengan bijak.
Guru dapat mengembangkan modul ajar deep learning PAI dan BP sendiri. Berikut tips yang bisa dicoba:
Pendekatan deep learning selaras dengan tujuan membentuk Profil Pelajar Pancasila. Melalui PAI dan BP, siswa dilatih memiliki akhlak mulia, bernalar kritis, gotong royong, dan berkebinekaan global. Modul ajar menjadi jembatan yang membantu guru mencapai tujuan tersebut secara terstruktur.
Modul ajar deep learning PAI dan BP kelas 11 SMA/MA merupakan inovasi yang mendukung pembelajaran yang lebih mendalam, reflektif, dan relevan dengan kehidupan nyata.
Dengan menggabungkan capaian pembelajaran, metode aktif, asesmen otentik, dan media kreatif, guru dapat membantu siswa menjadi pribadi yang berakhlak, kritis, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Bagi guru yang ingin meningkatkan kualitas pengajaran, mengembangkan modul ajar berbasis deep learning bisa menjadi langkah strategis.
Selain mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, modul ini juga membentuk karakter siswa yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.