mengajarmerdeka.id – Mengajarkan Kimia kelas 12 bukan hanya soal menyelesaikan soal-soal stoikiometri atau menghafal tabel periodik. Di era Kurikulum Merdeka, guru dituntut untuk membawa siswa memahami konsep secara mendalam dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata.
Inilah yang dikenal dengan pendekatan deep learning. Modul ajar deep learning Kimia kelas 12 membantu guru menciptakan pengalaman belajar yang aktif, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa.
Artikel ini akan memandu Anda membuat, mengembangkan, dan mengimplementasikan modul ajar berbasis deep learning untuk Kimia kelas 12 SMA/MA. Kita akan membahas tujuan, struktur modul, contoh kegiatan, serta tips praktis agar pembelajaran lebih efektif.
Untuk mendapatkan modul ajar Deep Learning Kimia, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini untuk Kelas 12 SMA/MA:
Dapatkan juga: Perangkat Ajar Deep Learning Kimia Kelas 12 SMA/MA
Deep learning bukan sekadar tren pendidikan. Ia adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman konsep, keterkaitan antar topik, dan kemampuan berpikir kritis.
Dalam Kimia, ini sangat relevan karena siswa sering kali hanya menghafal rumus tanpa memahami mekanisme reaksi.
Contoh sederhana: ketika mempelajari laju reaksi, siswa tidak hanya menghafal persamaan kecepatan, tetapi juga diajak mengamati fenomena sehari-hari, seperti mengapa gula larut lebih cepat dalam air panas.
Dengan pendekatan deep learning, siswa akan menemukan sendiri alasannya berdasarkan konsep tumbukan efektif.
Modul ajar yang efektif perlu mengikuti komponen yang disarankan dalam Kurikulum Merdeka. Berikut struktur ideal modul ajar Kimia berbasis deep learning:
1. Identitas Modul
Bagian ini memuat nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, dan profil guru. Identitas yang jelas memudahkan penggunaan modul oleh guru lain.
2. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran Kimia kelas 12 mencakup kemampuan siswa menjelaskan konsep kesetimbangan kimia, asam basa, elektrokimia, hingga kimia unsur. Modul harus mengacu pada CP yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud.
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan berbatas waktu (SMART). Contoh: “Siswa dapat menjelaskan prinsip Le Chatelier melalui percobaan perubahan warna pada reaksi kesetimbangan dalam waktu 2 jam pelajaran.”
4. Pemahaman Bermakna
Guru perlu menjawab pertanyaan: “Mengapa siswa perlu belajar topik ini?” Misalnya, belajar tentang redoks penting agar siswa memahami cara kerja baterai dan sel elektrolisis yang ada di sekitar mereka.
5. Pertanyaan Pemantik
Gunakan pertanyaan yang mendorong rasa ingin tahu. Contoh:
6. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan dirancang berbasis proyek, eksperimen, dan diskusi kelompok. Gunakan model pembelajaran seperti Problem Based Learning (PBL) atau Project Based Learning (PjBL). Misalnya, minta siswa membuat laporan analisis tentang pengaruh suhu terhadap laju reaksi menggunakan data eksperimen.
7. Asesmen
Asesmen mencakup formatif (kuis, refleksi diri) dan sumatif (tes tertulis, presentasi proyek). Pastikan penilaian menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
8. Sumber Belajar
Sediakan referensi dari buku teks, jurnal ilmiah, video eksperimen, hingga simulasi online seperti PhET. Sumber belajar variatif membuat siswa lebih mudah memahami konsep abstrak.
Untuk membantu guru, berikut contoh aktivitas deep learning pada beberapa materi Kimia kelas 12.
Kesetimbangan Kimia
Laju Reaksi
Elektrokimia
Kimia Unsur
Guru perlu memfasilitasi pembelajaran aktif. Beberapa strategi yang bisa diterapkan:
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berdiferensiasi. Modul ajar deep learning dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Misalnya, siswa yang lebih cepat memahami konsep dapat diberi proyek eksplorasi lanjutan, sementara yang masih kesulitan dapat diberi pendampingan remedial.
Guru juga perlu memperhatikan Profil Pelajar Pancasila seperti gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Modul ajar yang baik akan mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam kegiatan belajar.
Modul ajar deep learning Kimia kelas 12 SMA/MA adalah alat penting untuk membantu guru menciptakan pembelajaran yang bermakna.
Dengan struktur yang jelas, kegiatan berbasis proyek, dan integrasi dengan Kurikulum Merdeka, siswa dapat memahami konsep kimia secara mendalam sekaligus mengembangkan keterampilan abad 21.
Dengan memanfaatkan strategi pengajaran aktif, asesmen autentik, dan sumber belajar yang beragam, guru dapat menjadikan Kimia sebagai mata pelajaran yang disukai siswa, bukan momok menakutkan.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com