Perangkat Ajar Bahasa Inggris Kelas 1-12 Deep Learning Kurikulum Merdeka

mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru di sekolah dasar, Ibu Sari, yang setiap pagi membuka kelas Bahasa Inggris kelas 4. Dia bertanya pada anak-anak: “What did you dream last night?” Anak-anak tertawa, ada yang jawab “I dream about a dinosaur,” ada juga “I dream of pizza.” Dengan leluasa, Ibu Sari membiarkan mereka bermain dialog ringan.

Kemudian di tengah wafer snack, ia menyelipkan aktivitas “story continuation” siswa melanjutkan cerita satu sama lain, lalu diskusi kecil dalam kelompok. Tanpa sadar, Ibu Sari sudah menerapkan prinsip pembelajaran mendalam (deep learning) dalam perangkat ajar Bahasa Inggris-nya.

Download contoh Perangkat Ajar Bahasa Inggris Kelas 1-12 Deep Learning Kurikulum Merdeka

Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Bahasa Inggris Kelas 1-12 Deep Learning Kurikulum Merdeka, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

Apa itu “perangkat ajar deep learning” untuk Bahasa Inggris?

Definisi dan konsep

Dalam konteks pendidikan, istilah “deep learning” tidak merujuk ke algoritma neural network, melainkan ke pendekatan pembelajaran mendalam yaitu pembelajaran yang mendalam secara konseptual, bukan sekadar hafalan.

Dengan deep learning, siswa diundang untuk berpikir kritis, menyelami konteks, membangun pengetahuan, dan melakukan transfer ke situasi nyata.

Perangkat ajar Bahasa Inggris deep learning adalah rangkaian komponen pembelajaran (modul, aktivitas, media, evaluasi) yang mendukung siswa berinteraksi aktif, membangun makna, merefleksi belajar, dan mengaitkan pengetahuan lintas tema.

Dalam prakteknya, perangkat ajar ini menyajikan aktivitas yang bersifat investigatif, kontekstual, kolaboratif, dan terbuka.

Landasan teori dan penelitian pendukung

Teori pembelajaran mendalam (deep learning) dalam pendidikan

Menurut literatur pendidikan, pembelajaran mendalam melibatkan aktivitas-metakognitif: siswa merencanakan, memonitor, merefleksi proses belajarnya.

Aktivitas seperti jigsaw, inquiry-based learning, proyek kolaboratif, dan pembelajaran berbasis tugas (task-based) adalah bagian dari strategi deep learning.

Beberapa modul ajar Bahasa Inggris kelas menengah telah menerapkan konsep Meaningful Learning, Mindful Learning, dan Joyful Learning sebagai bagian dari deep learning.

Penerapan AI & NLP di dunia pembelajaran bahasa

Dalam riset mutakhir, penggunaan algoritma deep learning dan pengenalan citra / suara telah diintegrasikan dalam alat bantu analisis bahasa agar guru lebih efektif. Contohnya, sebuah penelitian menggunakan model deep learning untuk analisis perilaku bahasa siswa dalam pendidikan menengah.

Di ranah AI pendidikan, tools seperti ChatGPT dan sistem rekomendasi konten bisa merangsang pendekatan “deep approach” dalam pembelajaran bahasa, bila digunakan secara bijak yaitu sebagai mitra berpikir, bukan pengganti kreativitas siswa.

Struktur ideal perangkat ajar Bahasa Inggris kelas 1–12

Berikut struktur modul perangkat ajar deep learning yang bisa Anda adaptasi ke setiap kelas:

KomponenDeskripsi & Fungsi
Capaian Pembelajaran / Kompetensi IntiMenyatakan kompetensi berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, menulis) di akhir fase / kelas, sesuai Kurikulum Merdeka.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)Menyusun urutan tujuan pembelajaran harian/tematik, dari yang sederhana ke kompleks.
Modul Ajar / Materi IntiTeks, audio, video, gambar, ilustrasi — disusun tematik / kontekstual.
Aktivitas Deep LearningTugas terbuka, proyek mini, inquiry, diskusi, refleksi, peer-teaching.
Internalisasi Kosakata & StrukturMenggunakan teknik n-gram, LSI, latihan kolokasi secara terstruktur.
Media & Alat PendukungLink aplikasi, video, platform daring, korpora lokal, flashcard digital.
Penilaian Formatif & SumatifKuis harian, tugas refleksi, portofolio, presentasi, peer assessment.
Remedial & PengayaanAktivitas tambahan berbasis analisis kesalahan siswa.
Refleksi & Umpan BalikPanduan siswa dan guru untuk evaluasi proses belajar.

Struktur ini dapat diadaptasi ke setiap jenjang (kelas SD sampai SMA). Misalnya modul ajar Bahasa Inggris kelas 7 menerapkan topik “introducing yourself” serta greeting dan small talk. Modul kelas 9 sering menggunakan tema sehari-hari, prosedur, hingga teks deskriptif/naratif.

Untuk kelas dasar (1–4), materi bisa lebih visual dan berbasis kosakata sederhana, dialog lingkup keseharian, mendengarkan & menirukan. Misalnya modul Bahasa Inggris kelas 4 menggunakan ilustrasi serta aktivitas interaktif.

Contoh modul & aktivitas menarik

Berikut sketsa modul ajar deep learning Bahasa Inggris untuk beberapa kelas:

Kelas 4 (fase awal)

Tema: My Daily Routine
Tujuan: Siswa dapat menjelaskan kegiatan sehari-hari dalam kalimat sederhana (I wake up, I brush my teeth, dll).
Aktivitas Deep Learning:

  • Pre-aktivitas: Brainstorming kegiatan sehari-hari (siswa berbicara dalam kelompok kecil).
  • Eksplorasi: Teks pendek “My Morning Routine” + audio. Guru menunjuk Bigram/Trigram (“get up early”, “brush the teeth”) dan meminta siswa menandai kosakata yang belum dikenal, lalu gunakan teknik LSI (hubungkan dengan kata “morning”, “teeth”, “wash”).
  • Tugas Proyek: Siswa membuat video pendek atau slide kecil “My Daily Routine” (30–60 detik) dengan narasi, lalu presentasikan dalam kelompok.
  • Refleksi: Siswa menuliskan satu kalimat yang mereka pelajari dan satu hal yang masih sulit. Guru mengumpulkan kesalahan umum dan mendesain remedial.

Kelas 9 (menengah)

Tema: Environmental Issues
Tujuan: Siswa mampu berdiskusi dan menulis opini dalam Bahasa Inggris terkait isu lingkungan.
Aktivitas Deep Learning:

  • Pre-aktivitas: Watch a short video (2–3 menit) tentang sampah plastik, lalu siswa mencatat kata/frasa penting.
  • Eksplorasi: Teks artikel populer singkat + grafik atau infografis. Guru memfokuskan kolokasi terkait “plastic waste”, “pollution level”, “recycle program” (LSI). Siswa diminta menganalisis struktur kalimat, mencari n-gram (contohnya “reduce waste”, “recycle plastic”).
  • Diskusi / Debat: Siswa dalam kelompok kecil mendebat pro/kon penggunaan plastik sekali pakai.
  • Penulisan Opini: Siswa menulis paragraf opini (80-120 kata) tentang langkah sekolah dalam pengelolaan sampah.
  • Refleksi & Umpan Balik: Guru mengumpulkan paragraf, kemudian menyoroti kesalahan pola tata bahasa dan kosakata, lalu siswa merevisi sebagai tugas pengayaan.

Untuk jenjang SMA, materinya bisa lebih kompleks: analisis teks sastra sederhana, artikel ilmiah ringan, debat tematik, penulisan esai. Semua dengan prinsip deep learning: siswa aktif berpikir, mencari hubungan, mempresentasikan, merefleksi.

Strategi penilaian & monitoring efektivitas

Penilaian formatif & sumatif

  • Gunakan penilaian formatif (quiz kecil, exit ticket, catatan siswa, peer assessment) secara rutin agar guru tahu kemajuan saat itu juga.
  • Penilaian portofolio / proyek di setiap modul: kumpulan tugas siswa (tulisan, presentasi, refleksi).
  • Presentasi lisan / debat sebagai bagian evaluasi produktif.
  • Refleksi belajar: siswa menuliskan apa yang mereka pelajari, kesulitan, rencana perbaikan.

Monitoring & analisis

  • Guru mencatat frekuensi kesalahan siswa (misalnya kesalahan struktur, kosakata) dan menyusun remidial berdasarkan pola ini.
  • Jika memungkinkan, guru menggunakan aplikasi korpus kecil, analisis frekuensi kata, atau spreadsheet untuk memetakan n-gram yang sering keliru.
  • Evaluasi berkala (mid-term, akhir semester) dibandingkan dengan capaian pembelajaran.
  • Gunakan umpan balik siswa (survey sederhana bagian mana modul paling membantu, paling sulit) untuk perbaikan modul selanjutnya.

Tips sukses & tantangan dalam praktik

Tips praktis

  1. Mulai dari kecil: di awal, terapkan deep learning dalam 1–2 aktivitas per modul.
  2. Kolaborasi guru: diskusi antar guru Bahasa Inggris untuk saling berbagi modul, analisis kesalahan siswa, dan peer-review modul.
  3. Media digital sederhana: seperti Quizizz, Kahoot, Padlet, Google Slides, video pendek.
  4. Gunakan data siswa: rekam kesalahan umum, gunakan insight itu untuk modul remedial.
  5. Berikan ruang refleksi: jangan langsung bergerak ke modul berikutnya — beri siswa waktu menuliskan refleksi.

Tantangan dan solusi

  • Waktu penyusunan: Modul deep learning lebih kompleks, butuh waktu lebih banyak. Solusi: susun template modul, reuse komponen (kosakata, struktur) antar kelas.
  • Sumber daya (media, perangkat digital): tidak semua sekolah punya fasilitas memadai. Solusi: gunakan media ringan (video offline, gambar, audio sederhana) yang bisa diputar di HP atau laptop.
  • Kemampuan guru dalam merancang modul berbasis data: banyak guru belum familiar dengan analisis frekuensi kata, n-gram, LSI. Solusi: pelatihan internal, workshop, mentoring.
  • Keterbatasan motivasi siswa: jika aktivitas terasa “berat,” siswa mungkin enggan terlibat. Solusi: jadikan aktivitas gamified, proyek kontekstual yang relevan dengan dunia siswa, dan beri penghargaan kecil.

Perangkat ajar Bahasa Inggris deep learning kelas 1–12 adalah jembatan vital antara teori dan praktik pembelajaran yang bermakna.

Dengan menggabungkan prinsip-prinsip pembelajaran mendalam, guru bisa menciptakan modul ajar yang tidak hanya “ada di atas kertas” tapi hidup dalam kelas.

Kunci suksesnya adalah: memulai dengan modul sederhana, mentor sesama guru, menggunakan data siswa untuk perbaikan, dan terus menyempurnakan berdasarkan feedback.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.