Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 5 SD/MI

mengajarmerdeka.id – Bayangkan sebuah kelas SD/MI yang penuh tawa, ekspresi wajah yang berubah-ubah, dan gerakan tubuh anak-anak yang berani. Itulah suasana ketika pembelajaran seni teater benar-benar hidup.

Modul ajar deep learning seni teater di kelas 5 bukan hanya tentang menghafal dialog atau tampil di panggung, melainkan proses mendalam untuk membentuk karakter, rasa percaya diri, empati, hingga keterampilan komunikasi.

Di era Kurikulum Merdeka, guru tidak lagi hanya sebagai pemberi materi, melainkan fasilitator yang menuntun siswa menemukan potensi dirinya.

Seni teater menjadi medium ampuh untuk mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila sekaligus melatih kecerdasan emosional siswa.

Download contoh Modul ajar Deep Learning Seni Teater kelas 5 SD/MI

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Teater untuk Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning?

Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang dirancang untuk membantu guru mengelola proses belajar. Dalam konteks deep learning, modul ajar berfokus pada pembelajaran yang:

  • Bermakna (meaningful learning)
  • Berpusat pada siswa (student-centered)
  • Mendorong eksplorasi kreatif dan kritis
  • Terintegrasi dengan proyek nyata

Deep learning di sini bukan sekadar istilah teknologi kecerdasan buatan, tetapi pendekatan pendidikan yang mendorong siswa belajar secara mendalam, tidak hanya di permukaan.

Kenapa Seni Teater Cocok untuk Deep Learning di SD/MI?

Seni teater memiliki keunikan karena menggabungkan banyak aspek pembelajaran:

  1. Bahasa dan Literasi: Siswa belajar menyusun dialog, membaca naskah, dan mengartikulasikan kata dengan jelas.
  2. Kognitif dan Imajinasi: Teater melatih kreativitas, pemecahan masalah, dan berpikir out of the box.
  3. Sosial-Emosional: Anak-anak belajar bekerja sama, mengendalikan emosi, dan menghargai perbedaan.
  4. Fisik dan Motorik: Gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan koordinasi menjadi bagian dari latihan.

Dengan kata lain, seni teater adalah miniatur kehidupan yang membawa siswa masuk ke pengalaman nyata.

Struktur Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 5 SD/MI

Identitas Modul

  • Satuan Pendidikan: SD/MI
  • Kelas/Fase: V (B)
  • Mata Pelajaran: Seni Budaya (Seni Teater)
  • Alokasi Waktu: 4–6 pertemuan (disesuaikan)
  • Model Pembelajaran: Kolaboratif dan Proyek

Tujuan Pembelajaran

  • Siswa dapat memahami konsep dasar seni teater.
  • Siswa mampu mengekspresikan diri melalui peran sederhana.
  • Siswa menunjukkan kerja sama, kreativitas, dan empati dalam pementasan mini.
  • Siswa dapat merefleksikan pengalaman belajar dan nilai yang terkandung di dalamnya.

Capaian Pembelajaran (CP)

Mengacu pada Kurikulum Merdeka fase B, siswa diharapkan memiliki kemampuan:

  • Mengapresiasi karya seni teater.
  • Menciptakan karya pertunjukan sederhana.
  • Menunjukkan nilai gotong royong dan kemandirian.

Alur Aktivitas Modul Ajar

Pertemuan 1: Mengenal Teater

Guru memulai dengan cerita pengalaman menonton drama anak. Lalu siswa diajak berdiskusi: apa itu teater? apa bedanya dengan film? Aktivitas diakhiri dengan permainan peran sederhana seperti “menjadi pohon tertiup angin”.

Pertemuan 2: Ekspresi Tubuh dan Suara

Siswa berlatih ekspresi wajah: senang, sedih, marah, takut. Guru menggunakan permainan “cermin” di mana satu siswa bergerak dan yang lain menirukan. Dilanjutkan dengan latihan artikulasi vokal melalui pantun atau dialog pendek.

Pertemuan 3: Membaca dan Membuat Naskah

Siswa diberikan contoh naskah sederhana. Setelah itu mereka mencoba membuat percakapan dua tokoh dengan tema keseharian, misalnya “bermain di halaman sekolah”. Guru membimbing penggunaan bahasa yang santun sesuai nilai Profil Pelajar Pancasila.

Pertemuan 4–5: Latihan Pementasan

Kelompok siswa memilih naskah, membagi peran, dan berlatih. Guru berperan sebagai sutradara pendamping. Aktivitas ini melatih problem solving, misalnya jika ada perbedaan pendapat dalam memilih peran.

Pertemuan 6: Pentas Mini dan Refleksi

Kelas diubah menjadi panggung mini. Setiap kelompok tampil bergiliran. Setelah itu dilakukan refleksi bersama: apa tantangan yang dirasakan? nilai apa yang dipelajari?

Yang perlu diketahui

Metode Deep Learning dalam Modul

  1. Kolaborasi: Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menciptakan karya.
  2. Eksperiensial: Pembelajaran berbasis pengalaman langsung.
  3. Refleksi: Setiap tahap ditutup dengan refleksi sederhana.
  4. Integrasi Nilai: Mengaitkan seni teater dengan Profil Pelajar Pancasila.

Asesmen dalam Modul Ajar Seni Teater

Asesmen dalam Kurikulum Merdeka menekankan pada autentik, bukan sekadar angka. Berikut contoh asesmen:

  • Observasi: Guru mencatat sikap siswa saat latihan.
  • Produk: Naskah sederhana yang ditulis siswa.
  • Performa: Penampilan siswa di pementasan mini.
  • Refleksi: Catatan pribadi siswa tentang pengalaman bermain teater.

Rubrik penilaian bisa meliputi aspek: keberanian tampil, kreativitas, kerja sama, dan artikulasi.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Modul ini secara langsung mendukung:

  • Gotong Royong: Bekerja sama dalam kelompok.
  • Kreatif: Menciptakan naskah dan ekspresi peran.
  • Mandiri: Menghafal dialog dan mempersiapkan peran.
  • Bernalar Kritis: Memecahkan konflik saat latihan.
  • Berkebinekaan Global: Menghargai ide teman yang berbeda.
  • Beriman, Bertakwa, Berakhlak Mulia: Menggunakan bahasa santun dalam dialog.

Contoh Storytelling di Kelas

Suatu hari, kelas 5 SDN Merdeka sedang latihan teater dengan tema “Pasar Tradisional”. Seorang siswa bernama Rina mendapat peran sebagai pedagang sayur.

Awalnya ia malu-malu. Namun setelah diberi motivasi dan berlatih bersama teman-teman, ia tampil percaya diri dengan dialog lucu: “Sayur segar, langsung dari kebun, murah meriah!”

Teman-temannya tertawa, suasana kelas jadi cair, dan Rina pulang dengan wajah bangga. Dari pengalaman ini, terlihat bagaimana seni teater menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri anak.

Tips Guru dalam Mengajar Seni Teater

  • Mulailah dari permainan sederhana, jangan langsung naskah panjang.
  • Gunakan tema yang dekat dengan kehidupan siswa.
  • Berikan ruang kreativitas, biarkan siswa menambah improvisasi.
  • Jangan menekankan hafalan, tetapi ekspresi dan pemahaman.
  • Ajak siswa merefleksikan pengalaman, bukan sekadar tampil.

Integrasi Modul Ajar dengan Proyek P5

Seni teater sangat cocok diintegrasikan dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Misalnya proyek dengan tema “Kearifan Lokal” di mana siswa menampilkan drama pendek tentang pasar tradisional, permainan rakyat, atau cerita legenda daerah.

Artikel terkait: Apa itu Proyek P5 dalam Kurikulum Merdeka

Sumber Ilmiah dan Rujukan

  • Bruner, J. (1960). The Process of Education. Harvard University Press.
  • Kurikulum Merdeka: Panduan Pembelajaran dan Asesmen (Kemendikbudristek, 2022).
  • Heathcote, D. (1984). Drama as a Learning Medium.

Modul ajar deep learning seni teater kelas 5 SD/MI bukan hanya membekali siswa dengan keterampilan seni, tetapi juga nilai-nilai kehidupan.

Dengan pendekatan mendalam, kolaboratif, dan reflektif, siswa belajar lebih dari sekadar tampil di panggung mereka belajar menjadi manusia yang utuh.

Melalui seni teater, guru dapat menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka.

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.