
mengajarmerdeka.id – Seni tari bukan hanya soal gerakan, tetapi juga ekspresi, kreativitas, dan komunikasi. Di kelas 12 SMA/MA, siswa berada pada tahap akhir pendidikan menengah, sehingga pembelajaran seni tari sebaiknya mendorong eksplorasi, penelitian, dan penciptaan karya yang orisinal.
Modul ajar berbasis deep learning menjadi kunci agar siswa tidak hanya menghafal gerak tari, tetapi juga memahami makna, sejarah, dan konteks sosial-budayanya.
Pendekatan deep learning membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kemampuan mencipta.
Modul ajar seni tari yang dirancang dengan pendekatan ini akan membawa siswa melewati proses belajar yang mendalam, mulai dari eksplorasi gerak, analisis, diskusi kelompok, hingga pementasan karya mereka sendiri.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Tari untuk Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Deep learning dalam pendidikan tidak hanya berarti teknologi kecerdasan buatan, tetapi juga pembelajaran mendalam.
Pada seni tari, ini berarti siswa diajak memahami filosofi tari, menganalisis ragam gerak, meneliti latar belakang budaya, dan berlatih mencipta karya baru.
Pendekatan ini memperkuat keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication) yang menjadi target Kurikulum Merdeka.
Misalnya, siswa menganalisis tari tradisional seperti Tari Piring, membandingkannya dengan tari kontemporer, lalu menggabungkan unsur-unsurnya menjadi karya baru.
Modul ajar deep learning seni tari dapat mengikuti komponen inti berikut:
Agar pembelajaran bermakna, setiap aktivitas harus membawa siswa lebih dalam dalam proses berpikir. Contoh aktivitas yang bisa diterapkan:
Aktivitas seperti ini akan membantu siswa menginternalisasi konsep, bukan hanya mengingatnya.
Modul ajar modern sebaiknya memanfaatkan teknologi. Misalnya:
Integrasi teknologi juga membantu siswa menyiapkan diri menghadapi era digital, di mana karya seni dapat dipublikasikan dan dinikmati secara global.
Asesmen pada pembelajaran seni tari sebaiknya autentik dan berbasis kinerja. Guru dapat menggunakan rubrik penilaian yang mencakup:
Asesmen ini mendorong siswa untuk tidak hanya menampilkan karya terbaik, tetapi juga belajar dari proses yang mereka jalani.
Beberapa tantangan yang sering muncul adalah keterbatasan fasilitas, perbedaan kemampuan siswa, dan kurangnya waktu latihan. Modul ajar deep learning bisa mengatasinya dengan strategi seperti:
Dengan solusi ini, pembelajaran tetap berjalan optimal meski menghadapi keterbatasan.
Bagi guru, modul ajar ini menjadi panduan sistematis untuk menciptakan pembelajaran kreatif. Bagi siswa, modul ini menumbuhkan rasa percaya diri, melatih kerja sama, dan mengembangkan potensi seni.
Selain itu, modul ini juga dapat membantu sekolah menampilkan karya seni yang membanggakan saat pentas seni atau lomba.
Modul ajar deep learning seni tari kelas 12 SMA/MA adalah panduan penting untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, kolaboratif, dan bermakna. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya menguasai teknik tari tetapi juga mampu mencipta, menganalisis, dan mengekspresikan ide secara mandiri.
Mengintegrasikan teknologi, asesmen autentik, dan pembelajaran berbasis proyek akan membuat kelas seni tari menjadi pengalaman yang menginspirasi dan membekas bagi siswa.
Artikel ini dapat menjadi referensi guru seni budaya untuk mengembangkan modul ajar sesuai Kurikulum Merdeka, sehingga pembelajaran lebih kontekstual, menyenangkan, dan relevan dengan kehidupan siswa.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com