
mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang siswa kelas 6 yang sedang menggambar imajinasinya tentang masa depan. Ada yang menggambar robot penolong manusia, ada pula yang menggambar alam hijau penuh pepohonan. Proses itu bukan sekadar menuangkan warna, tetapi juga melatih cara berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Inilah esensi dari penggunaan Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa dalam Kurikulum Merdeka.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang bagaimana modul ajar berbasis deep learning dapat membantu guru SD/MI, khususnya kelas 6, untuk menghadirkan pembelajaran seni rupa yang lebih bermakna, interaktif, dan kontekstual.
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Rupa untuk Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
SEMESTER 1
SEMESTER 2
Dalam konteks pendidikan, deep learning bukan sekadar istilah dari dunia kecerdasan buatan. Deep learning di sini berarti pembelajaran mendalam, di mana siswa tidak hanya sekadar menghafal teori seni rupa, tetapi mampu memahami konsep, mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari, dan menerapkannya dalam karya kreatif.
Modul ajar sendiri adalah perangkat ajar yang disusun guru untuk mempermudah proses belajar mengajar. Di Kurikulum Merdeka, modul ajar disusun agar sesuai dengan capaian pembelajaran (CP), tujuan pembelajaran (TP), serta karakteristik peserta didik.
Gabungan deep learning dan modul ajar seni rupa menjadi pondasi yang kuat agar siswa kelas 6 dapat belajar seni dengan cara yang menyenangkan sekaligus bermakna.
Seni rupa bukan hanya soal menggambar atau mewarnai. Ada banyak kompetensi yang sebenarnya ditumbuhkan:
Dengan landasan ini, modul ajar seni rupa di kelas 6 menjadi salah satu sarana penting untuk membekali anak menghadapi jenjang berikutnya, baik di SMP maupun kehidupan sosial.
Sebuah modul ajar deep learning seni rupa yang baik minimal mencakup beberapa elemen berikut:
Ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan guru untuk menciptakan pembelajaran seni rupa yang mendalam:
1. Pembelajaran Kontekstual
Guru bisa mengaitkan seni rupa dengan budaya lokal. Misalnya, siswa diajak membuat batik sederhana dengan teknik cap menggunakan daun. Selain melatih keterampilan, siswa juga belajar nilai budaya Nusantara.
2. Project-Based Learning (PjBL)
Siswa dapat membuat proyek pameran kelas. Mereka bekerja dalam kelompok untuk menyiapkan karya seni, memberi nama karya, hingga menyusun katalog sederhana. Aktivitas ini melatih kolaborasi, tanggung jawab, dan kreativitas.
3. Kolaborasi dengan Mata Pelajaran Lain
Misalnya, ketika belajar simetri di matematika, guru bisa mengaitkannya dengan pembuatan motif hias geometris dalam seni rupa. Integrasi ini membuat siswa memahami bahwa ilmu tidak berdiri sendiri.
4. Pemanfaatan Teknologi
Di era digital, guru bisa mengenalkan aplikasi desain grafis sederhana. Anak-anak dapat membuat poster digital dengan tema tertentu. Aktivitas ini memadukan seni dengan literasi digital.
Berikut beberapa contoh aktivitas yang bisa dimasukkan ke dalam modul ajar deep learning seni rupa:
Asesmen dalam seni rupa tidak hanya mengukur produk akhir, tetapi juga proses. Guru dapat menggunakan rubrik penilaian dengan aspek berikut:
Pendekatan asesmen ini sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran sebagai proses, bukan hanya capaian akhir.
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang fleksibel, diferensiatif, dan berpusat pada siswa. Modul ajar deep learning seni rupa membantu guru mewujudkan prinsip tersebut dengan memberikan pengalaman belajar yang bermakna.
Siswa tidak hanya menghasilkan karya seni, tetapi juga mendapatkan pengalaman berpikir kritis, berkolaborasi, serta belajar menghargai diri sendiri dan orang lain.
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 SD/MI merupakan inovasi penting dalam dunia pendidikan. Dengan pendekatan ini, seni rupa bukan lagi pelajaran tambahan yang dianggap sepele, tetapi menjadi wadah pembentukan karakter, kreativitas, dan apresiasi budaya.
Guru yang mampu merancang modul ajar seni rupa dengan prinsip deep learning akan membantu siswanya berkembang menjadi pribadi yang kreatif, percaya diri, dan adaptif.
Karena pada akhirnya, seni bukan hanya tentang karya, tetapi tentang kehidupan yang lebih indah, penuh warna, dan bermakna.