
mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang siswa kelas 10 yang sedang belajar membuat olahan pangan sederhana di laboratorium sekolah. Dulu, pembelajaran prakarya hanya sebatas membuat keripik singkong atau minuman herbal.
Namun kini, dengan kemajuan teknologi, prakarya tidak lagi terbatas pada praktik manual. Hadirnya konsep deep learning dalam dunia pendidikan membuka peluang baru: siswa tidak hanya bisa membuat produk, tetapi juga memahami tren pasar, inovasi bahan, hingga cara meningkatkan kualitas produk melalui analisis data.
Modul ajar berbasis deep learning untuk mata pelajaran Prakarya Pengolahan di kelas 10 SMA/MA menjadi sebuah jawaban atas kebutuhan zaman.
Ia menggabungkan kurikulum merdeka dengan pendekatan teknologi, sehingga guru dan siswa bisa belajar lebih kontekstual, kreatif, dan relevan dengan dunia nyata.
Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan untuk Kelas 10 SMA/MA, silahkan melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang berisi tujuan, materi, langkah-langkah kegiatan, hingga asesmen.
Sementara deep learning adalah cabang dari kecerdasan buatan (AI) yang meniru cara kerja otak manusia untuk memproses data.
Jika keduanya dipadukan, maka modul ajar deep learning prakarya berarti sebuah panduan pembelajaran prakarya yang memanfaatkan pendekatan AI untuk membantu siswa memahami, menganalisis, dan menciptakan produk pengolahan dengan cara lebih inovatif.
Contoh penerapannya:
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, berbasis proyek, serta relevan dengan kehidupan nyata. Dalam konteks prakarya pengolahan, siswa didorong untuk:
Modul ajar deep learning membantu guru untuk menghadirkan pembelajaran prakarya yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, yaitu: bernalar kritis, kreatif, mandiri, gotong royong, beriman, serta berkebinekaan global.
Agar sesuai dengan kebutuhan sekolah, modul ajar ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian utama:
Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh guru dan siswa dari penerapan modul ini:
Misalnya, siswa diminta membuat olahan pangan berbasis pisang. Mereka mencoba membuat keripik, sale, hingga brownies pisang. Dengan bantuan aplikasi deep learning sederhana, mereka bisa menganalisis:
Hasilnya, siswa tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga mendapatkan insight bisnis. Modul ajar deep learning menjadikan pembelajaran prakarya bukan sekadar keterampilan memasak, melainkan juga latihan berpikir ilmiah, kreatif, dan kewirausahaan.
Tentu saja, ada beberapa tantangan dalam penerapan modul ajar deep learning prakarya di kelas 10:
Prakarya Pengolahan bukan hanya pelajaran tambahan, melainkan pintu masuk bagi siswa untuk memahami dunia kewirausahaan, teknologi, dan kreativitas.
Dengan modul ajar deep learning, pembelajaran menjadi lebih relevan, inspiratif, dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global.
Ketika siswa bisa membuat produk olahan pangan berbasis data, mereka tidak hanya belajar keterampilan praktis, tetapi juga berpikir kritis, kolaboratif, dan visioner. Itulah tujuan pendidikan merdeka: membentuk manusia Indonesia yang cerdas, terampil, dan adaptif di era digital.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com