
mengajarmerdeka.com – Suasana kelas 1 SD pagi itu begitu ramai. Bu Sari masuk sambil membawa sebuah bakul kecil berisi jajanan pasar seperti klepon, gethuk, dan cenil. Anak-anak langsung heboh bertanya. “Iki opo, Bu?” tanya seorang siswa. Bu Sari tersenyum, “Hari ini kita belajar Bahasa Jawa lewat cerita dan jajanan tradisional.”
Metode ini adalah contoh nyata penerapan modul ajar berbasis deep learning dalam Bahasa Jawa. Bukan sekadar menghafal kosakata, tetapi mengajak siswa merasakan, mengucapkan, dan mengaitkan bahasa dengan kehidupan sehari-hari.
Deep learning di sini adalah pembelajaran yang mengutamakan pemahaman mendalam, penghayatan, dan penerapan langsung materi bahasa. Dalam pembelajaran Bahasa Jawa, deep learning melibatkan siswa untuk:
Penelitian dari Biggs & Tang (2011) menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual meningkatkan retensi hingga 70% lebih lama dibanding metode hafalan.
Siswa mampu menyebutkan nama-nama jajanan pasar dalam Bahasa Jawa dan menggunakannya dalam percakapan sederhana.
Bu Sari memulai pelajaran dengan cerita tentang Mbok Darmi yang berjualan di pasar. Ia mengeluarkan satu per satu jajanan sambil menyebutkan namanya dalam Bahasa Jawa. Anak-anak menirukan sambil memegang dan mencium aroma jajanan itu.
Kemudian, Bu Sari mengajak siswa bermain peran. Ada yang menjadi penjual, ada yang menjadi pembeli. Percakapan menggunakan kosakata yang sudah dipelajari. Anak-anak tertawa senang ketika berhasil menyebutkan dengan benar.
Di akhir pelajaran, mereka menulis atau menggambar jajanan yang paling mereka sukai dan menceritakan alasannya di depan kelas.
Gunakan benda nyata dan situasi yang dekat dengan kehidupan siswa.
Ajak siswa merenungkan pengalaman mereka saat menggunakan bahasa dalam kegiatan belajar.
Lakukan kerja kelompok seperti permainan peran atau kuis kosakata.
Dorong siswa menggunakan Bahasa Jawa di rumah saat berbicara dengan keluarga.
Hattie (2018) menemukan bahwa pembelajaran aktif dengan keterlibatan siswa memiliki efek ukuran 0,72 terhadap prestasi akademik. Pendekatan kontekstual yang memadukan bahasa dan budaya terbukti meningkatkan motivasi belajar bahasa daerah.
Kegiatan | Tujuan | Media |
---|---|---|
Cerita Mbok Darmi | Memahami kosakata jajanan pasar | Jajanan asli, gambar |
Percakapan penjual-pembeli | Melatih berbicara | Bakul kecil, uang mainan |
Menggambar jajanan favorit | Mengekspresikan pemahaman | Kertas, krayon |
Kuis tebak nama jajanan | Menguji penguasaan kosakata | Kartu gambar |
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Bahasa Jawa kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Jawa untuk kelas 1 SD/MI adalah langkah efektif menanamkan bahasa dan budaya sejak dini. Dengan metode kontekstual, kreatif, dan interaktif, siswa bukan hanya mengenal kosakata, tetapi juga memahami dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran seperti ini akan membuat Bahasa Jawa tetap hidup dan dicintai generasi muda.