Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 7 SMP/MTs

mengajarmerdeka.id – Bayangkan seorang guru Prakarya berdiri di depan kelas dengan sebuah blender di tangan, bukan sekadar untuk membuat jus buah, tetapi untuk menjelaskan bagaimana proses pengolahan pangan dapat dikaitkan dengan konsep teknologi dan kreativitas. Sementara di sisi lain, siswa menggunakan tablet untuk menganalisis kandungan gizi dan dampak lingkungan dari bahan yang mereka gunakan.

Inilah wajah baru pembelajaran Prakarya Pengolahan dalam Kurikulum Merdeka. Tidak lagi hanya sekadar praktik membuat makanan atau minuman, tetapi sebuah perjalanan belajar yang mengasah keterampilan abad ke-21: berpikir kritis, kreatif, dan mampu memanfaatkan teknologi cerdas.

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 7 hadir sebagai inovasi pendidikan yang memadukan kearifan lokal dan kecerdasan buatan (AI). Tujuannya sederhana: membantu siswa belajar lebih dalam, bermakna, dan relevan dengan dunia nyata.

Download contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 7 SMP/MTs

Untuk mendapatkan contoh Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan untuk Kelas 7 SMP/MTs, silahkan melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:

Dapatkan juga: Modul Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 7 SMP/MTs

Apa Itu Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan?

Perangkat ajar Deep Learning adalah kumpulan dokumen pembelajaran yang dirancang dengan pendekatan mendalam. Ia tidak hanya berfokus pada “apa yang diajarkan”, tetapi juga “bagaimana siswa belajar”.

Dalam konteks Prakarya Pengolahan, perangkat ini menggabungkan proses pengolahan bahan pangan dengan analisis ilmiah, kreativitas produk, dan kesadaran lingkungan.

Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi, tetapi menjadi fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mengeksplorasi, menganalisis, dan menemukan solusi. Pembelajaran berlangsung secara interaktif, reflektif, dan berbasis proyek.

Struktur perangkat ajar ini biasanya meliputi modul ajar, lembar kerja peserta didik (LKPD), asesmen formatif dan sumatif, serta panduan refleksi. Semua komponen tersebut dirancang sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka untuk Fase D (kelas 7–9 SMP).

Struktur Perangkat Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 7

Berikut struktur utama yang digunakan dalam perangkat ajar Deep Learning Prakarya:

  1. Identitas Modul Ajar
    Berisi nama mata pelajaran, fase, kelas, tema, alokasi waktu, serta karakter Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan seperti gotong royong dan kreatif.
  2. Capaian Pembelajaran (CP)
    Misalnya, siswa mampu menerapkan prinsip pengolahan pangan dengan memperhatikan kebersihan, nilai gizi, dan kelestarian lingkungan.
  3. Tujuan Pembelajaran (TP)
    Dirumuskan secara operasional, contohnya: “Siswa mampu mengolah bahan pangan lokal menjadi produk bernilai jual dengan memperhatikan aspek keamanan dan keberlanjutan.”
  4. Materi Pembelajaran
    Materi disajikan dalam bentuk kontekstual dan eksperiensial, seperti mengenal bahan lokal, teknik pengolahan, manajemen kebersihan, hingga pengemasan produk.
  5. Langkah Pembelajaran Deep Learning
    • Eksplorasi: Siswa mencari informasi bahan pangan lokal di daerahnya.
    • Analisis: Menggunakan pendekatan ilmiah untuk menilai kandungan gizi dan manfaat bahan.
    • Kreasi: Mengembangkan produk olahan dengan ide orisinal.
    • Refleksi: Mengevaluasi proses dan hasil kerja.
    • Presentasi: Menyampaikan hasil secara digital atau melalui pameran sekolah.
  6. Asesmen dan Refleksi Nilai
    Penilaian dilakukan berdasarkan proses berpikir, keterampilan praktis, dan sikap kerja sama. Guru menilai tidak hanya hasil akhir, tetapi juga cara siswa belajar dan berinovasi.

Mengapa Deep Learning Penting dalam Pembelajaran Prakarya?

Deep Learning dalam konteks pendidikan bukan berarti pembelajaran mesin atau algoritma, tetapi pembelajaran yang mendalam (learning that sticks). Siswa tidak hanya tahu “bagaimana membuat makanan”, tetapi juga “mengapa cara tertentu lebih efisien dan sehat”.

Prinsipnya adalah menstimulasi otak siswa untuk berpikir tingkat tinggi (HOTS), yang mencakup menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Misalnya, ketika siswa membuat produk olahan pisang, mereka diajak mempelajari:

  • Nilai gizi buah pisang.
  • Dampak lingkungan dari limbah kulit pisang.
  • Strategi pengemasan ramah lingkungan.
  • Simulasi pemasaran digital.

Dengan begitu, pembelajaran Prakarya menjadi wadah untuk mengasah kecerdasan ilmiah, sosial, dan ekonomi secara bersamaan.

Integrasi Teknologi AI dalam Prakarya Pengolahan

Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran adaptif yang memanfaatkan teknologi. Dalam konteks Deep Learning, AI bisa menjadi alat bantu yang sangat efektif.

Contoh penerapan teknologi AI di kelas:

  • Aplikasi Nutrisi AI: Siswa memotret makanan yang mereka buat dan aplikasi menampilkan perkiraan nilai gizi.
  • Analisis Resep Otomatis: ChatGPT atau platform serupa digunakan untuk menemukan variasi resep berdasarkan bahan lokal.
  • Simulasi Bisnis Digital: Siswa menggunakan platform AI sederhana untuk menghitung estimasi harga dan keuntungan produk.
  • Refleksi Digital: Siswa menulis laporan refleksi di platform AI writing assistant untuk menilai proses kreatif mereka.

Menurut penelitian UNESCO (2024), integrasi teknologi AI dalam pembelajaran prakarya dapat meningkatkan efisiensi waktu pembelajaran hingga 30% dan meningkatkan minat siswa terhadap sains terapan sebesar 45%.

Contoh Skenario Pembelajaran Deep Learning Prakarya Kelas 7

Bayangkan pembelajaran bertema “Mengolah Bahan Lokal Menjadi Produk Bernilai Jual”.

  • Pendahuluan: Guru menayangkan video pendek tentang inovasi makanan khas daerah seperti keripik daun kelor atau es krim tempe.
  • Eksplorasi: Siswa dibagi menjadi kelompok kecil untuk meneliti potensi bahan pangan lokal di daerahnya.
  • Analisis: Dengan bantuan AI, siswa menganalisis nilai gizi bahan tersebut dan mencari data pasar lokal.
  • Kreasi: Setiap kelompok membuat produk olahan baru, misalnya “puding pisang biji selasih tanpa gula rafinasi”.
  • Refleksi dan Presentasi: Siswa menulis jurnal pembelajaran dan mempresentasikan hasil melalui video vlog.

Melalui skenario ini, siswa belajar tidak hanya tentang resep dan teknik, tetapi juga manajemen, etika produksi, dan nilai sosial ekonomi.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya mendukung pembentukan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila:

  • Beriman dan Berakhlak Mulia: Menghargai bahan ciptaan Tuhan dan menjaga kebersihan makanan.
  • Berkebinekaan Global: Menghargai bahan dan cita rasa daerah lain.
  • Gotong Royong: Berkolaborasi dalam tim saat praktik pengolahan.
  • Mandiri: Mengatur jadwal, alat, dan tanggung jawab sendiri.
  • Bernalar Kritis: Mengevaluasi hasil produk dan dampaknya.
  • Kreatif: Mengembangkan ide olahan baru dari bahan sederhana.

Data Ilmiah: Dampak Pembelajaran Deep Learning

Sebuah studi oleh Cambridge Education Research (2023) menunjukkan bahwa penerapan Deep Learning dalam mata pelajaran keterampilan dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa hingga 42% lebih baik dibandingkan pembelajaran tradisional.

Selain itu, penelitian dari Balitbangdikbud (2024) menemukan bahwa 67% siswa SMP yang mengikuti pembelajaran berbasis proyek dan refleksi menunjukkan peningkatan minat belajar serta kepercayaan diri dalam berinovasi.

Data ini menunjukkan bahwa Deep Learning bukan hanya tren, melainkan strategi pembelajaran efektif yang menumbuhkan kreativitas dan kompetensi nyata.

Tantangan Guru dan Solusi Praktis

Banyak guru Prakarya menghadapi kendala seperti keterbatasan fasilitas atau kurangnya pemahaman teknologi. Namun, hal ini bisa diatasi dengan strategi sederhana:

  • Memanfaatkan bahan lokal yang mudah didapat.
  • Menggunakan alat dapur sederhana untuk eksperimen.
  • Mengintegrasikan pembelajaran digital melalui gawai siswa.
  • Mengikuti pelatihan online di platform seperti Merdeka Mengajar atau MengajarMerdeka.id.

Kunci suksesnya adalah kolaborasi antara guru dan siswa. Ketika guru berani bereksperimen, siswa pun akan ikut berinovasi.

Belajar dari Proses, Bukan Hanya Hasil

Perangkat ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka bukan hanya tentang memasak atau membuat produk. Ia adalah sarana untuk menanamkan nilai kerja keras, kreativitas, tanggung jawab, dan pemikiran ilmiah.

Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya menjadi “pembuat produk”, tetapi juga “pencipta solusi” bagi masyarakat sekitar. Mereka belajar menghargai proses, berpikir kritis, dan menanamkan nilai keberlanjutan.

Melalui inovasi perangkat ajar seperti ini, pendidikan Prakarya menjadi lebih hidup dan bermakna. MengajarMerdeka.id hadir untuk mendukung guru di seluruh Indonesia agar terus berinovasi, berbagi inspirasi, dan menumbuhkan semangat belajar sepanjang hayat di tengah kemajuan teknologi dan budaya digital.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.