
mengajarmerdeka.id – Bayangkan suasana kelas ketika anak-anak mulai berbaris rapi, musik tradisional gamelan mengalun pelan, lalu guru memandu mereka menirukan gerakan sederhana. Wajah-wajah ceria terlihat ketika mereka menari, meski beberapa masih malu-malu.
Dari sini terlihat bahwa seni tari bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga sarana mengajarkan rasa percaya diri, kreativitas, disiplin, hingga kebanggaan pada budaya bangsa.
Dalam Kurikulum Merdeka, seni tari masuk ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Modul ajar seni tari kelas 4 SD/MI berfungsi sebagai panduan guru dalam membimbing siswa memahami dasar-dasar gerak, mengapresiasi karya tari, sekaligus mengembangkan kepekaan estetika.
Deep learning di sini bukan merujuk pada kecerdasan buatan semata, tetapi pada pendekatan pembelajaran yang mendalam.
Anak-anak tidak hanya diajarkan gerakan tari, tetapi juga makna di balik gerakan, nilai budaya, hingga keterampilan berkolaborasi. Modul ajar deep learning seni tari menjadi perangkat ajar yang sistematis, berisi:
Dengan pendekatan ini, siswa bukan hanya sekadar hafal tarian, tetapi juga memahami filosofi budaya, nilai kebersamaan, dan menghargai keberagaman.
Setiap modul ajar memiliki struktur standar agar mudah digunakan guru. Untuk seni tari kelas 4, strukturnya meliputi:
Tujuan pembelajaran mengacu pada capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka, seperti:
Guru dapat menggunakan model pembelajaran:
Suatu hari, Bu Rani, seorang guru kelas 4 di SD Negeri Merdeka, mengajak siswanya mempelajari Tari Kelinci. Anak-anak diminta menirukan gerakan lompat-lompat kecil, tangan mengepak seperti telinga kelinci. Sontak kelas dipenuhi gelak tawa.
Namun, Bu Rani tidak berhenti di situ. Ia bertanya, “Anak-anak, kenapa gerakan tari ini disebut Tari Kelinci?”
Salah satu siswa menjawab, “Karena gerakannya mirip kelinci, Bu!” Dari situ, Bu Rani menjelaskan bahwa setiap tarian punya makna, ada yang terinspirasi dari hewan, ada yang dari aktivitas manusia, bahkan ada yang dari legenda rakyat.
Pembelajaran pun menjadi lebih hidup. Anak-anak tidak hanya bergerak, tapi juga berpikir, merasakan, dan memahami budaya.
Untuk menerapkan modul ajar seni tari berbasis deep learning, guru bisa menggunakan strategi berikut:
Guru memberi kebebasan siswa mengeksplorasi gerakan sendiri sesuai imajinasi. Misalnya, membuat gerakan menirukan hujan, angin, atau binatang.
Siswa diberi kesempatan menyusun 3-5 rangkaian gerakan menjadi sebuah mini-tari. Hasil kreasi bisa ditampilkan di depan kelas.
Setelah menari, siswa diajak mengapresiasi teman-temannya. Guru memandu refleksi dengan pertanyaan seperti: “Apa yang kamu rasakan saat menari?” atau “Gerakan mana yang paling kamu sukai?”
Komponen | Isi |
---|---|
Tujuan | Siswa mampu menampilkan gerak dasar tari daerah dengan percaya diri |
Materi | Gerak tangan, kaki, kepala, badan |
Metode | Eksplorasi, demonstrasi, kolaborasi |
Media | Video tari, musik pengiring, ruang kelas |
Aktivitas Belajar | Eksplorasi gerak – Latihan berulang – Pentas mini |
Penilaian | Observasi sikap, keterampilan, pengetahuan |
Penerapan modul ini memberikan manfaat yang luas:
Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Tari untuk Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:
BAB 1
BAB 2
Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 4 SD/MI bukan hanya panduan teknis mengajar gerakan, tetapi juga alat untuk membentuk karakter, mengasah kreativitas, serta menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Nusantara.
Melalui pendekatan mendalam, anak-anak belajar bahwa seni tari adalah bagian dari identitas bangsa sekaligus media untuk mengekspresikan diri.
Dengan modul ajar yang tepat, kelas seni tari tidak hanya menjadi tempat latihan gerak, tetapi juga ruang bermain, bereksperimen, dan membangun makna hidup bersama.