Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 3 SD/MI

mengajarmerdeka.id – Pembelajaran seni rupa di sekolah dasar bukan hanya tentang menggambar atau mewarnai. Lebih dari itu, seni rupa mengajarkan anak cara berpikir kreatif, menyampaikan ide, hingga membangun kepekaan estetika.

Dengan hadirnya Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 3 SD/MI dalam kerangka Kurikulum Merdeka, guru memiliki panduan lebih inovatif untuk membimbing siswa memahami seni rupa secara mendalam, bukan sekadar hafalan.

Artikel ini akan mengajak Anda menjelajahi konsep modul ajar, prinsip deep learning dalam seni rupa, manfaatnya untuk siswa kelas 3, serta strategi penerapan di kelas.

Apa itu Modul Ajar Seni Rupa Kelas 3 SD/MI?

Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang memuat tujuan, langkah kegiatan, hingga evaluasi yang bisa langsung digunakan guru di kelas. Untuk mata pelajaran seni rupa kelas 3 SD/MI, modul ajar biasanya meliputi:

  • Tema menggambar bentuk sederhana
  • Eksplorasi warna dan komposisi
  • Pengenalan tekstur dan pola
  • Praktik kolase, melipat, atau mencetak sederhana

Dengan pendekatan Kurikulum Merdeka, modul ajar seni rupa lebih fleksibel. Guru tidak hanya mengajarkan teknik, tetapi juga menekankan proses eksplorasi, apresiasi karya, serta keterkaitan seni dengan kehidupan sehari-hari.

Prinsip Deep Learning dalam Seni Rupa

Deep learning dalam konteks pendidikan berbeda dengan teknologi kecerdasan buatan. Di sini, deep learning berarti pembelajaran mendalam yang mendorong siswa memahami konsep secara menyeluruh, bukan sekadar permukaan.

Beberapa prinsipnya:

  1. Keterhubungan Konsep
    Misalnya, saat menggambar rumah, siswa tidak hanya belajar bentuk, tetapi juga memaknai fungsi rumah sebagai tempat tinggal.
  2. Refleksi dan Apresiasi
    Siswa diminta mengomentari karya teman dengan bahasa positif. Ini menumbuhkan rasa percaya diri dan sikap menghargai.
  3. Eksperimen dan Kreativitas
    Anak bebas memilih warna atau media sesuai imajinasi, tidak terpaku pada contoh yang diberikan guru.
  4. Berbasis Proyek
    Misalnya, membuat pameran kelas kecil dengan karya mereka, sehingga pembelajaran lebih nyata dan kontekstual.

Tujuan Modul Ajar Seni Rupa Kelas 3 SD/MI

Secara umum, tujuan modul ini sejalan dengan Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Beberapa di antaranya:

  • Mengembangkan motorik halus melalui aktivitas menggambar, melipat, atau menggunting.
  • Melatih imajinasi dan daya cipta dalam menghasilkan karya.
  • Menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengekspresikan ide.
  • Menanamkan sikap menghargai perbedaan karya seni.
  • Membentuk karakter kreatif, kolaboratif, dan reflektif.

Manfaat Pembelajaran Deep Learning Seni Rupa

Pendekatan deep learning pada seni rupa memberi dampak positif yang nyata.

  1. Kognitif: Anak belajar menghubungkan ide, simbol, dan makna dalam karya seni.
  2. Afektif: Siswa lebih terbuka, berani, dan mampu mengekspresikan diri.
  3. Psikomotorik: Keterampilan tangan berkembang melalui teknik seni.
  4. Sosial: Anak terbiasa bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain.

Data dari penelitian pendidikan seni dasar menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran berbasis proyek seni rupa memiliki peningkatan kreativitas hingga 25% dibanding metode tradisional.

Struktur Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 3

Modul ajar biasanya memiliki struktur sebagai berikut:

Identitas Modul

  • Nama sekolah, guru, kelas, semester, mata pelajaran, dan topik.

Tujuan Pembelajaran

Misalnya: siswa mampu menggambar bentuk geometris sederhana dan mengaplikasikannya dalam gambar benda sehari-hari.

Alur Kegiatan

  • Pendahuluan: apersepsi, motivasi, pengenalan media.
  • Kegiatan inti: eksplorasi, diskusi, praktik membuat karya.
  • Penutup: refleksi, apresiasi karya teman, penugasan.

Asesmen

  • Observasi sikap saat berkreasi.
  • Hasil karya berdasarkan kriteria keaslian, kerapian, dan keberanian mencoba.
  • Refleksi siswa tentang pengalaman membuat karya.

Contoh Penerapan Modul Ajar di Kelas

Bayangkan sebuah kelas 3 SD/MI di pagi hari. Guru mengajak siswa duduk melingkar sambil memperlihatkan berbagai benda di sekitar: gelas, buku, dan botol.

Guru lalu berkata, “Hari ini kita akan menggambar benda-benda ini dengan bentuk dasar. Lihat, gelas seperti tabung, buku seperti balok, dan botol seperti silinder.”

Anak-anak bersemangat menggambar dengan pensil warna. Setelah selesai, mereka diminta menceritakan arti gambar mereka. Ada yang menggambar botol penuh bunga, ada pula yang menggambar buku dengan wajah tersenyum.

Di akhir pelajaran, karya ditempel di dinding kelas, dan setiap siswa memberikan komentar positif terhadap karya temannya.

Cerita sederhana ini menggambarkan bagaimana deep learning berjalan: anak belajar konsep, mempraktikkannya, lalu merefleksikan makna karya.

Strategi Guru dalam Mengembangkan Modul Ajar

Agar pembelajaran seni rupa lebih bermakna, guru bisa mencoba beberapa strategi berikut:

  1. Gunakan Media Beragam
    Cat air, tanah liat, kertas lipat, hingga bahan alam seperti daun dan pasir.
  2. Libatkan Teknologi
    Misalnya, menggunakan aplikasi sederhana untuk menggambar digital.
  3. Kolaborasi dengan Mapel Lain
    Seni rupa bisa dipadukan dengan sains, misalnya menggambar siklus air dalam bentuk ilustrasi.
  4. Pameran Karya
    Hasil karya siswa dipamerkan, baik di kelas, sekolah, atau media sosial sekolah, untuk meningkatkan motivasi.

Tantangan dan Solusi

Dalam penerapan modul ajar seni rupa, guru kadang menghadapi kendala:

  • Keterbatasan alat: Tidak semua sekolah memiliki cat atau kuas lengkap.
    Solusi: gunakan bahan lokal sederhana.
  • Waktu terbatas: Jam pelajaran seni sering lebih sedikit.
    Solusi: integrasikan dengan proyek lintas mata pelajaran.
  • Perbedaan kemampuan siswa: Ada yang cepat, ada yang lambat.
    Solusi: berikan ruang eksplorasi individual tanpa membandingkan hasil.

Download contoh Modul ajar Deep Learning Seni Rupa kelas 3 SD/MI

Untuk mempermudah pekerjaan anda, di sini kami lampirkan contoh Modul ajar Deep Learning Seni Rupa untuk Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka. Untuk mendapatkan atau mengunduhnya, silahkan ikuti tautan yang tersedia di bawah ini:

SEMESTER 1

SEMESTER 2


FAQ tentang Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 3 SD/MI

Apa bedanya pembelajaran seni rupa biasa dengan deep learning?

Pembelajaran biasa fokus pada teknik, sedangkan deep learning menekankan makna, refleksi, dan keterhubungan dengan kehidupan nyata.

Apakah guru harus membuat modul sendiri?

Tidak selalu. Modul ajar bisa diunduh dari platform resmi, lalu disesuaikan dengan kebutuhan kelas.

Bagaimana cara menilai hasil karya seni?

Penilaian bukan hanya dari hasil akhir, tapi juga proses, keaslian ide, dan sikap siswa saat berkarya.

Apakah teknologi penting dalam pembelajaran seni rupa?

Tidak wajib, tapi bisa membantu memperkaya pengalaman siswa dengan cara baru yang lebih menarik.

Bagaimana mengaitkan seni rupa dengan Profil Pelajar Pancasila?

Dengan seni rupa, siswa belajar berkreativitas, bergotong royong saat membuat karya kelompok, serta menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap budaya visual.

Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 3 SD/MI bukan hanya panduan teknis bagi guru, melainkan juga jembatan untuk membangun kreativitas, karakter, dan kecintaan siswa pada seni.

Melalui pendekatan pembelajaran mendalam, anak-anak tidak hanya menggambar atau melukis, tetapi juga belajar menghayati makna di balik karya mereka.

Dengan strategi yang tepat, keterbatasan bukanlah penghalang. Justru, seni rupa dapat menjadi ruang kebebasan anak untuk berekspresi dan tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, reflektif, dan kolaboratif sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka.

Mungkin Anda juga menyukai

MengajarMerdeka.id adalah platform informasi dan referensi bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Dapatkan modul pembelajaran, panduan, dan sumber daya pendidikan lengkap untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.