Apa Itu TP dalam Kurikulum Merdeka? Panduan Lengkap dan Praktis untuk Guru

Apa Itu TP dalam Kurikulum Merdeka?

Memahami Konsep TP dalam Kurikulum Merdeka

mengajarmerdeka.id – TP atau Tujuan Pembelajaran adalah salah satu komponen penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Istilah ini merujuk pada pernyataan yang menjelaskan apa yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik setelah melalui proses pembelajaran dalam satu atau beberapa kegiatan belajar.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, TP merupakan turunan langsung dari Capaian Pembelajaran (CP) yang bersifat lebih operasional dan kontekstual.

Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang menggunakan Kompetensi Dasar (KD), Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menyusun dan menyesuaikan TP sesuai dengan karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, serta kebutuhan satuan pendidikan.

Perbedaan Antara Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) adalah standar kompetensi minimum yang harus dicapai siswa dalam satu fase (kurang lebih tiga tahun).

CP disusun secara nasional dan menjadi acuan utama bagi guru. Sementara itu, TP disusun oleh guru sebagai langkah-langkah pembelajaran menuju CP.

Dengan kata lain, TP menjabarkan bagaimana guru akan memfasilitasi peserta didik untuk mencapai CP. Tujuan Pembelajaran lebih spesifik, konkret, dan mudah diukur.

Dalam proses penyusunannya, guru perlu mengaitkan TP dengan konteks riil yang dekat dengan kehidupan siswa agar pembelajaran terasa lebih bermakna.

Fungsi Tujuan Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar

Tujuan Pembelajaran memiliki beberapa fungsi utama dalam proses pembelajaran, antara lain:

• Menjadi arah dan panduan dalam menyusun perangkat ajar seperti modul ajar dan asesmen.
• Menyelaraskan kegiatan pembelajaran dengan hasil yang ingin dicapai.
• Memberikan tolok ukur yang jelas bagi guru dan peserta didik untuk mengevaluasi hasil belajar.
• Mendorong pembelajaran yang lebih terstruktur dan berorientasi pada kebutuhan peserta didik.

Dengan TP yang dirancang dengan baik, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih adaptif dan bermakna.

Prinsip-Prinsip Penyusunan Tujuan Pembelajaran

Agar TP efektif dan sesuai dengan filosofi Kurikulum Merdeka, penyusunannya harus mengikuti beberapa prinsip:

1. Berorientasi pada murid: Fokus pada kebutuhan, minat, dan gaya belajar peserta didik.
2. Kontekstual: Mengaitkan pembelajaran dengan dunia nyata dan lingkungan sekitar.
3. Berbasis kompetensi: Mengembangkan kemampuan literasi, numerasi, karakter, dan profil pelajar Pancasila.
4. Fleksibel dan dinamis: Dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi belajar.

Langkah-Langkah Menyusun Tujuan Pembelajaran

Berikut adalah panduan praktis untuk menyusun Tujuan Pembelajaran:

1. Analisis Capaian Pembelajaran: Pahami CP sebagai acuan utama dalam perumusan TP.
2. Identifikasi kompetensi esensial: Tentukan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang ingin dikembangkan.
3. Rumuskan pernyataan tujuan: Gunakan kata kerja operasional (misalnya, menganalisis, menjelaskan, membuat, menyimpulkan) yang jelas dan terukur.
4. Periksa kesesuaian: Pastikan TP sejalan dengan CP, relevan dengan konteks, dan dapat diukur pencapaiannya.
5. Uji dan refleksi: Terapkan TP dalam kegiatan belajar dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.

Contoh Tujuan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Untuk memperjelas, berikut contoh TP untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII:

• Siswa dapat mengidentifikasi struktur dan unsur kebahasaan teks fabel.
• Siswa mampu menulis teks fabel dengan memperhatikan struktur dan unsur kebahasaan secara tepat.
• Siswa menunjukkan sikap kritis dan apresiatif terhadap cerita rakyat dari berbagai daerah.

Contoh tersebut menunjukkan bahwa TP dirancang untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik secara holistik.

Hubungan Antara TP dan Modul Ajar

Modul ajar merupakan perangkat ajar yang dirancang oleh guru sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran. TP menjadi salah satu komponen utama dalam modul ajar karena:

• Menjadi dasar dalam menyusun kegiatan belajar dan asesmen.
• Menentukan alur pembelajaran dan skenario pembelajaran.
• Memastikan keberlangsungan dan konsistensi proses belajar.

Modul ajar yang berbasis TP memungkinkan guru mengembangkan pembelajaran yang terarah, kontekstual, dan sesuai dengan karakteristik siswa.

Tantangan dan Solusi dalam Penyusunan TP

Beberapa guru mungkin menghadapi tantangan saat menyusun TP, seperti:

• Belum terbiasa dengan perumusan tujuan dalam bentuk kata kerja operasional.
• Kurangnya pemahaman tentang CP sebagai acuan dasar.
• Keterbatasan waktu dalam menyusun perangkat ajar.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru dapat:

• Mengikuti pelatihan atau lokakarya terkait Kurikulum Merdeka.
• Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam menyusun TP.
• Menggunakan contoh-contoh modul ajar dari platform Merdeka Mengajar sebagai referensi.

FAQ tentang TP dalam Kurikulum Merdeka

Apa itu TP dalam Kurikulum Merdeka?
TP adalah singkatan dari Tujuan Pembelajaran, yaitu rumusan hasil belajar yang diharapkan dari peserta didik setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran.

Apakah TP menggantikan KD (Kompetensi Dasar)?
Ya, TP menggantikan peran KD dalam Kurikulum Merdeka sebagai turunan operasional dari CP.

Siapa yang menyusun TP?
Guru menyusun TP secara mandiri atau bersama rekan sejawat, disesuaikan dengan CP dan karakteristik peserta didik.

Apakah TP bisa berubah-ubah?
Ya, TP bersifat fleksibel dan dapat direvisi berdasarkan hasil refleksi pembelajaran.

Berapa jumlah TP yang ideal dalam satu modul ajar?
Jumlah TP disesuaikan dengan cakupan materi dan durasi pembelajaran, namun biasanya terdiri dari 2–4 TP per topik.

Bagaimana cara mengukur keberhasilan TP?
Keberhasilan TP diukur melalui asesmen formatif dan sumatif yang dirancang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.

Tujuan Pembelajaran (TP) dalam Kurikulum Merdeka berperan penting dalam menyusun arah pembelajaran yang bermakna dan berpusat pada peserta didik.

Dengan memahami dan menerapkan TP secara tepat, guru dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif, kontekstual, dan sesuai dengan prinsip-prinsip merdeka belajar.

Penerapan TP tidak hanya menuntut kreativitas, tetapi juga refleksi dan kolaborasi yang berkelanjutan demi kualitas pendidikan yang lebih baik.