
mengajarmerdeka.id – Bayangkan kamu duduk di sebuah meja taman, melihat burung berkicau, melihat dedaunan berguguran. Di situ kamu tiba-tiba ingin tahu mengapa daun berubah warna, bagaimana proses fotosintesis bekerja, dan apa pengaruhnya terhadap udara yang kita hirup. Rasa ingin tahu itu adalah semangat pembelajaran mendalam bukan sekadar membaca fakta.
Itulah inti dari pembelajaran deep learning dalam Kurikulum Merdeka: mengajak siswa berpikir lebih dalam, menautkan konsep dan pengalaman, dan keluar dari zona hafalan.
Dalam artikel ini, aku akan membawa kamu teman guru di MengajarMerdeka.id menyusun perangkat ajar kelas 4 untuk semua mata pelajaran dengan pendekatan deep learning yang efektif.
Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka Deep Learning berdasarkan mata pelajaran, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:
Sebelum masuk teknis, kita samakan persepsi dulu.
Deep learning di konteks pendidikan bukanlah bidang kecerdasan buatan (AI), melainkan pendekatan pedagogis yang menekankan proses berpikir mendalam siswa: mindful (sadar akan proses belajar), meaningful (materi bermakna), dan durable (bertahan lama).
Beberapa prinsip dasar:
Tirto mencatat bahwa modul pembelajaran deep learning diarahkan untuk memperkuat kompetensi penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, dan kemandirian.
Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, deep learning bukan menggantikan kurikulum tetapi menjadi pendekatan yang bisa diterapkan di dalam kurikulum itu sendiri.
Saat menyusun perangkat ajar, modul, atau RPP berbasis deep learning, kamu perlu memperhatikan komponen-komponen berikut agar modul menjadi utuh dan efektif:
Modul yang ideal memadukan keenam elemen ini supaya pembelajaran benar-benar “mendalam.”
Kenapa kita fokus kelas 4 dan “semua mata pelajaran”? Karena kelas 4 adalah fase transisi siswa mulai lebih mandiri, dapat berpikir abstrak sederhana, dan bisa mengeksplorasi topik antar disiplin.
Jika guru sudah memiliki perangkat ajar deep learning di semua mata pelajaran (Bahasa Indonesia, Matematika, IPA/IPAS, IPS, PPKn, Seni Budaya, SBK, PJOK), maka integrasi lintas tema bisa sangat menarik.
Kita bisa merancang tema besar (misalnya “sumber daya alam lokal”) dan di setiap pelajaran dikaitkan dengan tema itu. Misalnya:
Dengan tema terpadu, siswa tidak lagi melihat mata pelajaran sebagai pulau terpisah, melainkan sebagai satu jalinan makna.
Di bawah ini contoh kerangka modul ajar deep learning untuk kelas 4 masing-mata pelajaran. Kamu bebas modifikasi sesuai konteks sekolahmu.
Berikut langkah praktis agar modul deep learning kamu bukan sekadar indah di kertas, tetapi hidup di kelas:
1. Analisis Konteks Sekolah & Siswa
Kenali karakteristik siswa: latar belakang, minat, kondisi lingkungan (apakah sekolah dekat alam, kota, desa). Modul harus “nyambung” dengan dunia nyata siswa.
2. Pilih Tema Terpadu
Tema besar (seperti air, energi, keberlanjutan) membantu menghubungkan semua mata pelajaran. Dengan tema, siswa bisa melihat keterkaitan antar ilmu.
3. Rancang Peta Kompetensi Terintegrasi
Buat peta kompetensi mata pelajaran dalam satu tema agar guru tiap mata punya benang merah. Ini juga memudahkan internal link antarmodul.
4. Buat Sketsa Alur Modul
Tentukan urutan kegiatan: eksplorasi → diskusi → aplikasi → refleksi → asesmen. Pastikan ada jeda refleksi.
5. Siapkan Bahan dan Media
Gunakan bahan lokal agar siswa merasa “ini milik kita”. Sumber belajar bisa dari lingkungan, internet, video, buku.
6. Susun Asesmen Holistik
Gunakan format penilaian beragam: rubrik, portofolio, observasi, penilaian diri/teman. Pastikan penilaian mendukung pembelajaran, bukan hanya mengukur.
7. Uji Coba & Revisi
Coba modul di satu kelas kecil atau kelompok percontohan, kumpulkan umpan balik siswa & rekan guru, lalu revisi modul.
8. Integrasikan Refleksi & Perbaikan
Setiap akhir modul, beri ruang bagi siswa dan guru untuk merefleksi pengalaman. Modul deep learning menekankan pembelajaran berkelanjutan.
Beberapa hasil penelitian mendukung pendekatan pembelajaran mendalam:
Meskipun data kuantitatif spesifik untuk kelas 4 modul menyeluruh belum banyak dibahas di publik, tren riset dunia pendidikan mendukung bahwa penguatan kompetensi berpikir mendalam adalah kunci pendidikan abad ke-21.
Tantangan 1: Waktu terbatas
Guru sering merasa “tak sempat” menyusun modul mendalam.
Solusi: mulai dari modul kecil, reuse modul antar tema, kerja sama antar guru kelas 4 mata pelajaran.
Tantangan 2: Sumber daya materi
Tidak semua sekolah punya fasilitas lengkap (internet, alat).
Solusi: gunakan bahan lokal, objek sehari-hari, kerja lapangan mini, materi cetak sederhana.
Tantangan 3: Penilaian konvensional
Jika sekolah masih mengandalkan ujian tulis murni, guru takut gagal di evaluasi tinggi.
Solusi: kombinasikan format penilaian baru dengan format lama, sosialisasi ke kepala sekolah dan pengawas agar mereka memahami nilai pendekatan ini.
Tantangan 4: Resistensi perubahan
Beberapa guru mungkin nyaman dengan metode lama (ceramah).
Solusi: pelatihan, pendampingan, kolaborasi guru, berbagi modul dan pengalaman sukses.
Membangun perangkat ajar kelas 4 semua mata pelajaran berbasis Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka memang menantang, tetapi juga sangat kemungkinan dilakukan.
Dengan tema terpadu, modul yang kaya makna, asesmen holistik, dan refleksi, guru bisa mengubah pengalaman belajar siswa dari hafalan menjadi pemahaman mendalam.
Mulai dari contoh modul Bahasa Indonesia, Matematika, IPA/IPAS, IPS, PPKn, SBK, dan PJOK di atas, kamu bisa menyesuaikan dengan kondisi sekolahmu. Kuncinya: eksperimen kecil, evaluasi cepat, kolaborasi guru, dan revisi berkelanjutan.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com